Selasa, 29 April 2014

Jual Jasa Secara Online.



Jika Anda termasuk orang yang dianugerahi dengan berbagai kemampuan, maka tidak ada salahnya Anda mencoba berbisnis online dengan menjual jasa Anda secara online. Saya sendiri sudah pernah berbisnis jasa online, waktu itu saya menjual jasa desain blog dan website.

Akan tetapi karena kurang berhasil dan ketidakjelasan strategi saya pun memutuskan untuk tidak lagi berjualan jasa tersebut. Ada beragam jenis jasa yang bisa Anda jual lewat internet, contohnya :

    jasa desain banner atau logo.
    jasa pembuatan atau mendesain blog/website/toko online.
    jasa SEO, jika Anda termasuk orang yang menekuni dunia SEO.
    jasa penulisan artikel, jika Anda suka menulis.
    dan banyak lagi jenis jasa yang bisa Anda tawarkan di internet.

Mengenai media publikasinya, Anda bisa pakai banyak media untuk publikasi produk jasa. Anda bisa pakai blog, jejaring sosial, ataupun lewat posting-posting yang Anda buat di forum-forum online di internet.

Cari Duit di Internet dengan Bisnis Afiliasi.

Kegiatan memasarkan produk orang lain, lalu mendapatkan komisi untuk setiap penjualan dikenal dengan istilah afiliasi. Jadi Anda bisa menjadi semacam broker di internet, Anda pasarkan produk orang lain, lalu jika Anda berhasil melakukan penjualan produk tersebut Anda akan mendapatkan komisi penjualan.

Kegiatan berbisnis afiliasi ini cukup menjanjikan, sebab selain tidak butuh modal finansial yang besar, Anda juga tidak perlu untuk membuat produk sendiri. Kelebihan seputar bisnis afiliasi bisa Anda baca di artikel berikut ini.

Untuk bisa berbisnis afiliasi, Anda perlu mencari pemilik produk yang mau produknya dipasarkan. Berikut ini beberapa situs tempat Anda bisa menemukan produk untuk diafiiasikan :

    Amazon.com.
    Clickbank.com.
    PayDotCom.com.
    dan banyak lagi.

Saya sendiri juga sudah mencoba dan masih terus belajar di bisnis afiliasi ini, nah bagi teman-teman yang tertarik belajar bisnis afiliasi Amazon silakan pelajari trik dan tips suksesnya di buku Step by Step Mencari Uang Lewat Amazon.

Nah pembaca itu dia cara yang sudah saya coba untuk mendapatkan penghasilan dari internet, sampai artikel ini ditulis sumber pemasukan terbesar saya dalam bisnis internet adalah dari kegiatan jualan ebook. Selain cara di atas, ada juga beberapa cara lain yang bisa Anda coba, seperti :

    jualan link (text link ads),
    berbisnis ruang iklan mandiri di blog,
    mengikuti survey online,
    dan banyak lagi.

Terlepas dari beragam cara di atas, hal penting yang perlu kita terapkan adalah konsistensi dan kerja keras. Tidak ada hasil manis yang bisa dicapai dengan mudah tanpa kerja keras, tetap semangat ya!!.

Sabtu, 26 April 2014

Kunci Sukses yang Perlu Anda Perhatikan

Sebuah iklan dikatakan berhasil jika mencapai tujuannya. Soal tujuan tidak selalu hanya untuk meningkatkan penjualan, bisa agar awareness pembeli meningkat, atau demi meningkatkan citra produk. Oleh karena itu, penting bagi sebuah iklan, untuk memiliki pesan yang fokus. Tanpa itu, yang bisa terjadi adalah tidak jelas atau kaburnya pesan yang hendak disampaikan. Kesepuluh kunci iklan sukses di bawah ini perlu selalu anda perhatikan ketika membuat sebuah iklan online. Headline. Headline merupakan salah satu titik iklan terpenting. Headline yang kuat dan mampu menarik perhatian orang yang melihatnya sangat menentukan keberhasilan sebuah iklan. Bahkan sebuah riset menyebut peranan headline bisa mencapai 75 persen sebagai faktor sukses sebuah iklan. Bagaimana headline yang baik? Headline bisa menekankan pada keunggulan produk atau bisa dengan memancing keingintahuan calon pembeli. Terkait soal headline, silakan baca posting 8 Headline Sales Letter Paling Menjual Sepanjang Masa. Penawaran yang Dahsyat. Kunci berikut iklan efektif adalah adanya penawaran yang dahsyat. Misal, anda memberikan potongan harga 75% bagi 500 pembeli pertama. Dan, bukan cuma itu saja. Anda pun memberikan bonus-bonus menarik untuk mereka yang memesan produk pada 10 jam pertama sejak produk dilaunching. Terkait dengan kunci ini silakan baca Inilah 10 Rahasia Menjual Produk Lebih Cepat. Tekankan Keunggulan Anda. Kenapa pembeli harus membeli produk dari anda dan bukan dari produk kompetitor anda? Itu pertanyaan kuncinya. Oleh karena itu penting untuk menekankan keunggulan yang anda miliki. Sebagai contoh misal anda mampu melayani dengan lebih cepat serta jaringan yang terbesar. Buat Menyerupai Konten. Rata-rata orang lebih suka membaca konten daripada harus mengklik sebuah iklan. Untuk itu kita bisa mengatasinya dengan membuat review sebuah produk. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan Pak Arif Hartoyo. Selain review, kita bisa sesuaikan dengan membuat banner yang menyerupai tampilan konten. Sampaikan Keuntungan Konsumen. Ingat selalu untuk menyampaikan keuntungan yang diperoleh prospek jika membeli produk anda. Soal keuntungan, kuncinya sederhana. Orang selalu berusaha mendapatkan kesenangan dan menghindari kesakitan. Eksplorasi itu dalam iklan anda. Itu dulu yang saya sampaikan. Untuk kelima kunci iklan sukses berikutnya saya lanjutkan di posting selanjutnya. Bagaimana komentar anda untuk isi posting ini?

Meraih Sukses

Ada satu prinsip yang jika di-ACTION-kan akan membawa kesuksesan lebih besar pada diri anda. Prinsip ini sangat penting diterapkan oleh siapapun yang ingin mencapai cita-cita yang diinginkannya. Prinsip sukses ini bukan hanya bakal meningkatkan produktivitas, tapi juga akan membawa suasana yang baik di saat anda mulai beraktivitas di pagi hari. Inilah prinsip utama yang akan anda pelajari hari ini. Prinsip ini banyak dipakai oleh entrepreneur dan pengusaha sukses. Prinsip ini akan menjadi awal pemicu hari anda penuh semangat. Prinsip itu adalah selesaikan satu hal terpenting sebelum anda melakukan rutinitas harian anda. Jadi, sebelum anda mengecek email atau membuka facebook, jangan lakukan apapun selain meng-ACTION-kan hal yang ingin anda capai atau prioritas terpenting dalam hidup anda itu. Dan jangan menutup diri lebih dulu dengan mengatakan anda tak bisa melakukannya. Sebab saya yakin anda bisa melakukannya. Sebagai contoh, misal tujuan utama anda saat ini adalah ingin bisa membuat website. Maka yang anda butuhkan adalah belajar membuat website. Maka itulah aktivitas yang perlu anda lakukan pertama kali tiap hari: belajar membuat website. Dengan melakukan itu di awal akan mendekatkan anda kepada hal yang ingin anda capai. Lain halnya jika anda melakukan belakangan, maka biasanya sering tidak berhasil karena alasan kecapekan, kehabisan waktu, dsb. Itulah kuncinya. Jadi lakukan apa yang sedang ingin anda capai saat ini di awal aktivitas anda. Jika pun anda terasa punya jadwal yang begitu padat tiap harinya, anda bisa siasati dengan bangun lebih pagi. Jika perlu bangun saat dini hari, selepas sholat malam bagi yang muslim, anda bisa lakukan hal yang ingin anda capai itu. Jadi, selain membuat apa yang anda inginkan jadi lekas tercapai, juga tak akan mengganggu aktivitas harian anda. Hal semacam ini juga bisa anda terapkan untuk hal-hal lainnya. Misalkan prioritas utama anda saat ini adalah membuat produk, maka lakukan itu pertama kali di awal hari anda. Lakukan hal ini secara konsisten. Dijamin apa yang anda cita-citakan itu akan lekas tercapai. Anda akan mengalami perkembangan dari hari ke hari yang semakin mendekatkan dengan keinginan anda itu. Nampaknya hal ini sederhana, tapi coba anda praktekkan. Niscaya hasilnya akan anda rasakan. Salam ACTION

Cari Uang di Internet dengan Berbisnis Ebook.

Ebook adalah salah satu media belajar yang tengah diminati oleh masyarakat pemakai internet saat ini, termasuk di Indonesia. Seiring dengan makin tingginya angka permintaan informasi dalam bentuk ebook, maka ide bisnis ebook adalah ide bisnis yang sangat potensial. Saya sendiri sudah mencoba berbisnis ebook secara serius dan full time sejak April 2012 lalu. Sampai saat ini saya sudah punya 2 produk paket ebook. Yang pertama adalah paket ebook panduan lengkap membuat blog dan paket produk panduan lengkap bisnis ebook. Lewat ebook kita menjual informasi dan kemampuan yang kita miliki, dan dari sanalah kita bisa ikut serta mencerdaskan bangsa. Jika Anda tertarik untuk belajar bisnis ebook langsung dari ahlinya maka silakan belajar di Sekolah Bisnis Ebook. Mengenai tips dan trik untuk berbisnis ebook bisa Anda baca di sini.
Cari Uang dengan Jualan Barang Secara Online. 
Saya juga sempat mencoba cara ini, tepatnya pada April 2012 lalu. Saya sempat mencoba bisnis jualan online sebagai seorang dropshipper, akan tetapi karena adanya kesibukan lain di bisnis internet dan sering dapat job, saya pun tidak fokus lagi pada bisnis dropship tersebut. Waktu itu saya berbisnis jualan aksesoris flanel. Media yang saya pakai untuk berjualan online aksesoris flanel waktu itu adalah media blog, dan Facebook. Sebagai sarana berbagi, berkat bisnis dropship singkat itu saya berhasil menulis dan mempublikasikan sebuah buku berjudul Jualan Online dengan Facebook dan Blog. Nah berikut adalah contoh kegiatan jualan online lewat Facebook. Selain memanfaatkan media seperti Facebook, Anda juga bisa berjualan online lewat media lain seperti toko online, forum jual beli online. dan lain lain.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 22 April 2014

Cara Yang Pernah Saya Coba Untuk Mendapatkan Uang dari Internet

Ada banyak sekali cara yang bisa kita tempuh untuk bisa menghasilkan uang lewat internet, sangking banyaknya tak jarang para pemula dibuat bingung harus mulai dari cara yang mana. Nah berawal dari niat ingin membantu kawan-kawan yang baru terjun ke bisnis internet, maka pada artikel ini saya akan bahas mengenai aneka cara mendapatkan uang dari internet, khususnya cara-cara yang sudah pernah saya coba sendiri. Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini kawan-kawan jadi makin semangat dan terinspirasi untuk bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan bisnis internet. Langsung saja, berikut ini aneka cara cari uang di internet yang sudah pernah saya coba. 1. Menampilkan Iklan PPC Di Blog. Ini adalah cara make money online pertama yang saya lakukan. Saya pertama kali mulai mencari uang dengan PPC adalah saat awal 2011 lalu, waktu itu saya masih menampilkan iklan PPC nya di blog berbasis Blogspot.com. PPC atau Pay Per Click adalah salah satu metode cari uang di internet yang banyak dipakai oleh para blogger, layanan PPC yang digunakan oleh para blogger juga cukup beragam, mulai dari layanan PPC yang berbasis lokal sampai dengan PPC internasional seperti Google Adsense. Keuntungan berbisnis online dengan iklan PPC adalah kita tidak perlu keluar banyak uang, sebab tugas kita adalah membuat blog yang bagus, berisi banyak artikel bermanfaat dan senantiasa punya banyak pengunjung. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, penyedia layanan PPC pun juga mulai berinovasi, mulai dari inovasi dalam segi materi iklan, inovasi dalam penyajian iklan dan banyak lagi. Berikut ini daftar beberapa layanan PPC lokal yang bisa Anda coba : IdBlogNetwork. KlikSaya.com. PPCIndo.com. AdsenseCamp. Sementara untuk layanan PPC luar negeri yang bisa Anda coba antara lain : Infolinks.com. Google Adsense. Adbrite. dan banyak lagi. Tips singkat dari saya, untuk Anda yang ingin menghasilkan uang dari PPC : Miliki dan kembangkan blog di bidang yang Anda minati, misalnya Anda suka bidang manajemen, maka buat dan kembangkanlah blog yang berisi artikel-artikel seputar dunia manajemen. Mengelola blog di bidang yang Anda sukai akan membuat Anda tidak mudah jenuh untuk mengelola blog tersebut. Datangkan sebanyak mungkin pengunjung ke blog Anda, semakin banyak pengunjung blog Anda maka semakin besar pula kemungkinan akan terjadinya klik pada iklan Anda. Rajin-rajinlah mengupdate blog Anda dengan artikel yang bermanfaat bagi orang-orang. Semoga bermanfaat....

Sabtu, 19 April 2014

Cara Mendapatkan dan Menjaga Trafik Website Anda

Trafik website, terkadang sangat berperan penting dalam kesuksesan sebuah website. Entah itu website toko online, website forum ataupun website yang berupa blog. Sebab semakin banyak trafik (lalu lintas pengunjung) website tersebut, maka hal itu menandakan situs website tersebut semakin populer, karena diakses oleh banyak orang. Nah bicara soal trafik website, saya tertarik untuk membahas mengenai cara mendapatkan dan menjaga trafik website yang kita miliki. Artikel ini terinspirasi dari salah satu pertanyaan pembaca buku saya, namanya mbak Fitri. Waktu itu mbak Fitri ini bertanya mengenai seputar cara mendapatkan dan menjaga trafik website yang ia miliki. Berikut isi pertanyaan dari mbak Fitri tadi. “N hal yg bikin saya ‘melotot’ adalah bagaimana mendatangkan traffic sebanyak-banyaknya ke web saya dan ‘merawat’ web biar tetep menarik”. Oke, untuk mendapatkan trafik ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Secara umum, cara mendatangkan trafik website itu terbagi jadi dua, yakni : Cara berbayar. Cara gratis. Mendatangkan Trafik dengan Cara Berbayar. Berikut ini beberapa cara mendatangkan trafik secara berbayar : Menggunakan iklan Google Adwords. Google Adwords adalah sebuah layanan periklanan berbasis kontekstual yang disediakan oleh Google. Jika Anda mau mendatangkan trafik web yang sangat besar, maka memanfaatkan iklan dari Google adalah solusi yang sangat tepat. Beriklan di Facebook. Memasang iklan di berbagai situs/blog yang terkenal. Pasang iklan PPC lokal. Bayar orang/blogger untuk me-review situs yang Anda miliki. Selenggarakan kontes SEO. Nah itu untuk cara-cara berbayar, berikutnya mari kita bahas cara-cara mendatangkan trafik website yang gratis :). Mendatangkan Trafik dengan Cara Gratis. Ada berbagai macam cara mendatangkan trafik secara gratis yang bisa Anda coba, misalnya cara-cara nya bisa berupa : Mempromosikan situs web Anda di jejaring sosial, seperti di Facebook, Twitter, Youtube, Google Plus dan lain sebagainya. Blogwalking dan rutin membangun silaturahim dengan rekan-rekan blogger lain. Optimasi SEO, sehingga website kita bisa menempati peringkat atas dalam hasil pencarian di Google. Untuk yang mau download ebook SEO gratis, silakan klik di sini. Kirimkan konten situs blog Anda ke situs social bookmark. Promosikan situs Anda di forum-forum yang ada di internet, seperti di Kaskus. Promosikan situs web Anda lewat media seperti ebook, atau video tutorial. Untuk mendatangkan trafik website sendiri, harus dilakukan melalui proses. Jadi prosesnya itu harus berkelanjutan, sebab kegiatan membangun trafik web yang besar itu butuh waktu. Tidak hanya satu atau dua bulan saja, tetapi perlu terus Anda lakukan sampai website Anda menjadi benar-benar dikenal. Bagaimana Cara Agar Orang Tetap Setia Mengunjungi Situs Saya? Merebut lebih mudah daripada mempertahankan, begitu kata pepatah. Termasuk dalam hal membangun website. Mendatangkan trafik bisa dibilang lebih mudah dibanding mempertahankan trafik tersebut. Cara terbaik untuk mempertahankan trafik website Anda adalah dengan membangun silaturahim/relasi yang baik dengan para pengunjung situs website Anda. Bagaimana caranya? Bisa dengan cara seperti berikut ini. Dengan menyajikan konten yang berkualitas. Jika situs website Anda berupa blog, maka cara terbaik untuk membangun relasi dengan para pengunjung adalah dengan selalu menyajikan konten yang berkualitas. Jika isi blog Anda disukai oleh orang-orang maka pasti orang-orang akan dengan senang hati untuk selalu mengunjungi blog Anda. Dengan rutin berinteraksi dengan para pengunjung situs web Anda. Hadirnya berbagai jejaring sosial, seperti Facebook jelas akan mempermudah Anda untuk berinteraksi dengan para pengunjung situs Anda. Ambil contoh, Anda bisa buat fans page di Facebook lalu lakukan interaksi yang rutin dengan para fans Anda di Facebook :). Nah dijamin nanti mereka (fans Anda) pasti akan dengan senang hati untuk kembali mengunjungi situs web Anda.
Berikan hadiah kepada para pengunjung situs web Anda. Ya setiap orang pasti suka hadiah, untuk itu jangan ragu untuk memberi hadiah bagi para pengunjung situs Anda. Hadiah yang Anda berikan bisa berupa ebook, voucher diskon, kaos atau apa saja. Ketika para pengunjung situs web Anda gembira/bahagia karena website Anda, maka mereka pasti akan dengan senang hati untuk kembali datang berkunjung ke situs web Anda.

Kamis, 10 April 2014

Cerita Motivasi Kerja Yang Menakjubkan

Saudaraku semua berikut ini 4 cerita tentang motivasi dalam kerja yang dapat menjadi inspirasi yang menakjubkan bagi kita untuk meningkatkan prestasi dan karir kita semua yang membacanya, baik itu wirausaha, pengusaha maupun karyawan. Semuanya cukup singkat untuk dibaca, dan ada yang lucu serta ada dari kisah nyata dimana tokohnya adalah seorang pekerja keras. Diambil dari berbagai motivator terkenal seperti Andrie Wongso ataupun mario teguh. Seperti kita tahu kadang saat kita bekerja, itu menjadi sebuah rutinitas yang menyebalkan. Kadang ingin kita keluar dari hal itu dan membentuk sesuatu yang baru walau terkadang kita juga takut akan berubah. Semua cerita dibawah ini ada yang fiktif dan ada yang benar-benar kisah nyata. Namun semuanya mengajarkan kita bagaimana seharusnya manusia hidup, bagaimana dengan bekerja keras kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan sehingga kita bisa disebut menjadi orang sukses. Jalan untuk menuju ke sana memang tidak mudah bahkan terkadang terasa lebih sulit daripada kemampuan yang kita miliki. Tapi percayalah setiap kesulitan ada akhirnya, dengan keberanian dan kerja keras kita bisa mengubahnya, kita bisa mendapatkan apapun yang bahkan mungkin bagi orang lain adalah hal mustahil untuk dilakukan. Lalu bagaimana kita bisa sukses, anda memerlukan sebuah inspirasi, tidak perlu pergi kemana-mana. Cukup di blogbintang.com, seperti yang telah dijanjikan diatas, berikut adalah kumpulan cerita motivasi yang pastinya sangat berguna bagi para pekerja keras seperti pengusaha atau karyawan….
1. Cerita Motivasi Kerja : 
Kisah Si Penebang Pohon Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?” “Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang. “Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !
Penulis : Andrie Wongso
2. Cerita Motivasi : 
Kerja Adalah Kehormatan Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.” ”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya. ”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil. Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.” Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. ”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.” Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu. Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan. Penulis : Andrie Wongso
3. Cerita Nyata : Buah Kerja Keras Tukang Cuci Piring di AS
Sekitar 6 tahun lalu, tepatnya tahun 2005, pria bernama Rudi Suparto ini terbang ke Amerika Serikat demi mencari uang lebih. Namun ternyata, mantan sales manager ini tak bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik selain tukang cuci piring di sebuah restoran. Awal kehidupannya di Amerika Serikat terbilang tidak mudah bagi pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini. Betapa tidak, ia sebenarnya tidak bisa berbahasa Inggris. Alhasil, hanya tukang cuci piringlah yang bisa dijadikan nafkah penghidupannya di tahun-tahun pertama di negeri Paman Sam ini. “Sedih sekali sebenarnya waktu itu. Saya tidak biasanya memegang sampah dan kotoran makanan,” kisah Rudi. Luar biasanya, kondisi menyedihkan ini tidak membuat Rudi pantang menyerah. Justru ia menjadikan keadaannya itu sebagai bahan pelajaran sehingga pada akhirnya ia mengetahui cara memasak dan seluk beluk restoran. Ketekunan dan kegigihannya selama beberapa tahun tersebut akhirnya menghasilkan sebuah restoran cepat saji miliknya sendiri, yang diberi nama Wok Express. Restoran ini terletak di jalan utama kompleks kasino, Las Vegas, Amerika Serikat. Ibarat kacang yang tak lupa akan kulitnya, Rudi pun ikut membantu sesama imigran asal Indonesia. Seluruh karyawannya adalah orang Indonesia, dan hanya juru masaknya saja yang warga China. Meski sudah memiliki kehidupan mapan di Amerika, Rudi tetap berencana untuk menghabiskan masa tuanya di Indonesia. Karena itu, ia selalu berusaha berbahasa Indonesia dengan anak-anaknya supaya bahasa ibu mereka tidak hilang. Pencapaian Rudi Suparto ini membuktikan bahwa setiap peluh kerja keras di bidang apa pun bila ditekuni dengan niat baik dapat berbuahkan kesuksesan yang manis. Selain itu, apa yang dilakukan Rudi juga patut dicontoh. Sejauh apa pun kita melalang buana dan apalagi menuai keberhasilan di negeri orang, layaknya kita tidak melupakan kampung halaman. Luar Biasa!
4. Cerita Motivasi Nyata: Kerja Keras Tak Pernah Sia-Sia
Coba Gooding Jr. dikenal sebagai aktor yang memiliki karakter kuat. Sejumlah filmnya laris di pasaran dan mendapat berbagai penghargaan. Selain Jerry Maguire di mana ia bermain dengan Tom Cruise, Gooding juga main bagus dalam film A View Good Men (film peraih 4 Oscar) bersama Cruise, Demi Moore, dan Jack Nicholson, di As Good as It Gets (2 Oscar) bersama Jack Nicholson, Men of Honor bersama Robert de Niro di mana ia dinominasikan meraih Oscar keduanya, dan sejumlah film lain. Gooding lahir di New York pada 2 Januari 1968. Keluarganya pindah ke Los Angeles saat Gooding berusia empat tahun. Di kota ini grup band ayahnya meraih kesuksesan dengan single lagunya yang populer, Everybody Plays the Fool. Tetapi sukses itu berujung buruk karena sang ayah meninggalkan mereka. Dengan orangtua tinggal separuh, sekolah Gooding jadi berantakan. Ia berkali-kali pindah sekolah. Meski begitu, saat duduk di bangku SMA ia mulai mengembangkan bakat seninya dengan ikut kegiatan drama sekolah. Selain drama ia juga ikut kegiatan ekstra kulikuler cross country dan juga break dance. Kemampuannya bermain break dance tertangkap pemandu bakat Hollywood yang kemudian mengajaknya main sebagai pembuka pertunjukan penyanyi Lionel Richie dan Paula Abdul pada tahun 1984. Berkat break dance juga ia tampil sebagai penari pada pembukaan Olimpiade Los Angeles 1984. Meski seni peran ia tekuni dengan baik, selepas SMA ia malah berlatih beladiri Jepang. Saat itu prospeknya di dunia akting belum ia dapatkan. Namun usaha kerasnya akhirnya membawa hasil. Pada tahun 1986 ia mendapat peran pertama di serial televisi Hill Street Blues meski hanya dua episode. Setelah itu ia berperan kecil dalam beberapa serial televisi lain, termasuk salah satunya serial McGyver yang terkenal itu. Ia mulai main di layar lebar tahun 1988 melalui film Coming to America. Ia berperan menjadi figuran seorang anak yang tengah dicukur. Lama kelamaan perannya makin besar sampai main cukup panjang di film Boyz n the Hood (1991). Film ini masuk nominasi peraih Oscar untuk sutradara terbaik dan skenario terbaik dan Gooding ikut menjadi sorotan karena berperan baik sebagai Tré Styles. Dari sinilah kebintangannya mulai kelihatan. Sejak itu ia mendapat berbagai tawaran untuk main dengan sejumlah bintang film besar. Sukses memang sudah ia raih saat ini. Namun waktu krusialnya, menurut Gooding, saat di SMA. Ia begitu serius belajar drama tak peduli apa halangannya. “Waktu terberat adalah saat SMA, (saat itu) saya tak punya pekerjaan dan selalu kesulitan. Saya pergi untuk audisi baik naik bis atau jalan kaki (karena tak punya uang),” katanya. Terbukti kerja keras tak pernah sia-sia. Itulah saudara berbagai cerita motivasi yang sangat luar biasa, yang dapat menjadi inspirasi kita untuk menjadi lebih baik dari kemarin dalam sebuah hal bernama kerja. Percayalah dengan keteguhan, konsistensi dan kerja keras kita bisa meraik sukses seperti cerita-cerita diatas, Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, karena Tuhan tidak pernah memberikan kesulitan diatas kemampuan manusia. Ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak pernah menghalang-halangi kesuksesan yang telah bisa anda raih.
Selamat bekerja dan Sukses selalu.

Minggu, 06 April 2014

6 Cara sederhana untuk menjual

Berikut ini beberapa tips penjualan yang makin penting dipraktekkan di tahun 2014 ini.
1. Proses penjualan.
Memperhatikan bagaimana proses penjualan terjadi amat penting. Sebab dari sana anda bisa tahu bagaimana teknik marketing yang bekerja efektif. Dan untuk itu dibutuhkan untuk pengukuran yang jitu karena penjualan kemudian diukur lebih berdasar data, fakta dan angka.
2. Otomatisasi. 
Dengan kebutuhan akan kecepatan proses penjualan dan makin kompleksnya data penjualan yang dimiliki, adanya otomatisasi sangat dibutuhkan agar pekerjaan bisa lebih efektif dan efisien.
3. Ujung tombak marketing makin dibutuhkan. 
Kebutuhan akan tenaga marketing semakin dibutuhkan. Hal ini sebenarnya sudah dirasakan dalam beberapa tahun terakhir. Makin banyak usaha dan bisnis yang sadar bahwa marketing adalah ujung tombak dengan menempatkan lebih banyak tenaga marketing dibanding bagian lainnya.
4. Menjual secara personal. 
Personal selling kian mendapat tempat. Hal ini dipengaruhi oleh social media yang marak saat ini. Pendekatan secara personal harus diperhatikan jika anda ingin menjual lebih banyak lagi.
5. Tak hanya mampu menjual. 
Kemampuan untuk sekedar menjual tidak lagi cukup. Konsumen saat ini butuh marketer yang bukan saja mampu memberikan pandangan dan mengarahkan pada produk yang benar-benar dibutuhkannya, tapi juga bisa menjadi pelindung terhadap produk yang sudah mereka beli.
6. Internet. 
Tentu saja internet makin penting peranannya dalam penjualan. Apapun usaha anda. Bukan hanya anak muda saja yang gandrung dengan internet saat ini, tapi banyak orang dewasa dan tua pun mulai sadar bahwa internet punya potensi besar, termasuk dalam melejitkan penjualan. Siapapun di dunia ini sebenarnya terlahir untuk menjual sesuatu, entah itu disadari atau tidak. Baik menjual diri, menjual kemampuan, atau menjual barang. Semoga bermanfaat.
<script>
  (function(i,s,o,g,r,a,m){i['GoogleAnalyticsObject']=r;i[r]=i[r]||function(){
  (i[r].q=i[r].q||[]).push(arguments)},i[r].l=1*new Date();a=s.createElement(o),
  m=s.getElementsByTagName(o)[0];a.async=1;a.src=g;m.parentNode.insertBefore(a,m)
  })(window,document,'script','//www.google-analytics.com/analytics.js','ga');

  ga('create', 'UA-46980160-1', 'auto');
  ga('send', 'pageview');

</script>

Sabtu, 05 April 2014

Hidup Sehat dengan Tidur Teratur

Segala kemudahan yang ditawarkan era modern ini terkadang membuat banyak orang mulai meninggalkan dan melupakan cara hidup sehat. Padahal, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh supaya Anda dapat beraktivitas dengan lebik baik dan bersemangat. Banyak cara hidup sehat yang harus Anda terapkan sehari-hari, salah satunya adalah dengan mendapat tidur yang cukup. Apa alasannya? Banyak sekali manfaat yang dapat Anda peroleh dari tidur cukup yang teratur setiap harinya, seperti membantu menurunkan berat badan berlebih, baik untuk jantung, mengurangi asupan dan efek kafein dalam tubuh, badan lebih sehat dan lebih berenergi, lebih produktif, dan lain sebagainya. Sebuah penelitian di salah satu klinik kesehatan di Jepang menemukan fakta bahwa kebiasaan tidur setelah tengah malam berlalu lebih memiliki kecenderungan untuk mengalami pengerasan pembuluh darah, yang nantinya dapat mengakibatkan penyakit jantung. Porsi tidur yang ideal untuk orang dewasa adalah 7-8 jam perhari. Banyak ahli mengatakan bahwa lebih cepat tidur dan lebih awal bangun merupakan salah satu cara hidup sehat dengan tidur, terutama jika pola tidur ini dilakukan secara teratur. Ketika tidur, otak melakukan pengaturan pada memori harian dan tubuh melakukan perbaikan sel organ serta sistem kekebalan tubuh. Karena itu, kurang tidur dapat menyebabkan Anda sering lupa, gampang sakit, dan kurang semangat. Pola tidur yang tidak teratur pun dapat berakibat buruk bagi tubuh, terutama munculnya rasa berat dari bagian kepala, sering pusing, bad mood, dan masih banyak lagi gangguan kesehatan yang membayangi. Untuk itulah, sangat perlu untuk membiasakan tidur teratur sebagai salah satu cara hidup sehat. Bagaimana memulai cara hidup sehat dengan tidur teratur? Mudah saja. Anda hanya perlu disiplin dan tegas pada diri Anda sendiri. Biasakan dan (bila perlu) paksa diri Anda untuk tidur cepat setiap hari, sekitar pukul 9 atau 10 malam. Mulai tidur dalam waktu yang sama seperti ini dapat menjadi pola yang baik bagi kesehatan. Memang bagus jika bisa dikondisikan seperti itu. Namun, di jaman modern ini ada saja yang bisa menahan keinginan Anda untuk tidur. Tidak pekerja keras tidak pecinta media. Semua punya alasan untuk tetap terjaga di malam hari, mulai dari mengurus pekerjaan yang belum terselesaikan, update berita di jejaring sosial, hingga sekedar menonton acara televisi. Jika demikian, ubahlah kebiasaan begadang Anda itu. Menjaga waktu tidur sangat diperlukan untuk mendapat tidur berkualitas yang Anda butuhkan. Jika Anda tetap kesulitan untuk tidur tepat waktu secara teratur sebagai upaya menjalani pola hidup sehat, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti: - Buat jadwal waktu tidur Anda. Bila perlu, pasang alarm tak hanya untuk waktu bangun, tapi juga untuk waktu tidur Anda. - Berolahraga ringan sebelum tidur malam - Stop makan 2 atau 3 jam sebelum waktu tidur - Matikan semua alat elektronik dan gadget: TV, ponsel, tablet, laptop atau PC, dan lain-lain. - Buat Anda merasa nyaman: pakai baju tidur yang nyaman dan longgar, bersihkan kamar tidur Anda, setel lagu-lagu yang bernuansa lembut, mandi air hangat, dan sebagainya. Membiasakan sesuatu dimulai dari diri Anda sendiri. Memulai pola tidur teratur dan hidup sehat sejak dini agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit yang tidak diinginkan. (yap/jun) Sumber : Perempuan.com

Kamis, 03 April 2014

5 Pengetahuan tentang Tidur

JIKA berbicara tentang tidur, biasanya yang muncul adalah fakta-fakta bahwa kurang tidur bisa mengganggu konsentrasi seseorang. Atau sebaliknya, terlalu banyak tidur juga justru berbahaya bagi tubuh. Tapi di luar itu, tahukah anda bahwa di balik tidur juga tersimpan fakta-fakta yang bisa jadi malah lucu? Nah, ini dia lima fakta lucu yang tersembunyi di balik rutinitas tidur seseorang.
1. Wanita membutuhkan lebih banyak waktu tidur ketimbang lelaki Pakar tidur Jim Horne mengatakan wanita butuh tambahan waktu 20 menit untuk tidur. Sebab, wanita cenderung multitask sehingga mereka lebih banyak menggunakan energinya daripada pria. "Karena itu kebutuhan tidurnya lebih besar. Jika wanita sampai mendengkur, ia bisa saja terlalu lelah dan bagaimanapun wanita berhak mendapat tidur cukup untuk kecantikannya," kata Horne, seperti dilansir laman She Knows, Minggu (23/2).
2. Musik rock bisa jadi pengantar tidur Anda hanya bisa membalik-balikkan tubuh padahal hari sudah larut? Tidak ada salahnya untuk memutar lagu Coldplay. Sebab, survei terhadap 6.000 orang dewasa di Inggris yang dilakukan Travelodge menemukan bahwa musik rock lebih mungin membantu untuk tertidur.
3. Tidur mencegah lingkaran hitam di area mata Banyak wanita sengaja tidur sampai 14 jam untuk mencegah adanya lingkaran hitam di daerah sekitar mata. Resep ini juga menjadi rahasia tampil cantik Jennifer Lopez. "Tidur adalah senjata saya. Tidur merupakan botox terbaik yang bisa membuat saya tampil menarik dan merasa muda," kata Lopez.
 4. Tidur mencegah mabuk Berdasarkan National Sleep Research, meskipun lima hari anda tidak mendapat tidur yang cukup, setidaknya jika minum tiga gelas anggur atau wine, anda tidak akan mabuk. Tapi ingat, jangan berlebihan mengkonsuminya karena justru bisa membuat anda dehidrasi dan sulit tidur.
5. Hirup bau bunga supaya tidur lebih nyenyak Semua orang tahu jika ingin mudah bangun pagi, hiruplah aroma kopi. Sebaliknya, jika anda ingin mudah terlelap, hiruplah aroma bunga. Jurnal Science pada tahun 2007 melaporkan bahwa murid yang mencium aroma mawar saat belajar kemudian tidur, kemampuan memori mereka akan meningkat. Jika ingin lebih mudah terlelap dan menambah relaksasi tubuh, cobalah hirup aroma bunga yang menenangkan seperti lavender atau melati.(fny/jpnn)

Solusi Bayar Utang

TIPS dari USTADZ YUSUF MANSYUR dan Berbagai Sumber’’ Allahu Akbar, Allah itu Maha Besar. Dia jelas lebih besar daripada “hutang kita”. Kenapa kita tidak melirik kepada Kebesaran-Nya ini? Dan harus libatkan dulu Allah dalam segala urusan kita dengan mendekatkan kepada NYA. Dewasa ini hutang merupakan penyakit sosial, dan penyakit massal. Dikatakan demikian, sebab nyatanya hampir lebih dari separuh penduduk, punya hutang! Hutang riil, bukan hutang negara. Di antara para penghutang, ada yang hutangnya seolah tak terbayarkan karena setinggi gunung. Ada juga yang tak terbayarkan karena tidak tahu dengan apa hutang bisa dibayar. Tapi ada juga para penghutang yang berkategori aman Alias penghasilannya masih cukup buat bayar hutang. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin,kalau Allah sudah berkehendak semuanya akan di permudah Allah berfirman dalam surat Al-maidah surat 12 yang artinya : Sesungguhnya Aku Allah beserta kamu,sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat,menunaikan zakat,serta beriman kepada Rosul-Rosul-KU dan kamu bantu mereka lalu kamu pinjamkan kepada Allah dengn pinjaman yang baik,sesungguhnya kamu akan Aku masukan kedalam surga yang mengalir air di dalamnya sungai-sungai,maka barang siapa yang kafir di antara kamu sesudah itu,sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus Surga di dunia itu bisa berupa kita sehat,kita bisa melunasi hutang,hajat cita-cita tercapai,rumah tangga harmonis,kita menjadi sukses segala-galanya dan lain-lain, Sementara jika kita ingkar ,tidak percaya Allah akan menolong kita,maka neraka bagianya,neraka di dunia itu bisa berupa,Hidup kita susah mulu,rezeki sempit,tidak kunjung sembuh penyakit kita punya,rumah tangga berantakan,Usaha yang kita rintis jadi bangkrut,rumah di sita,kita di penjara dan lain-lain Rasulullah saw. bersabda, Setiap hari di mana para hamba memasuki waktu pagi, ada dua malaikat yang turun. Satu di antaranya berkata, Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak sodakoh (menggunakan harta untuk ibadah, untuk kepentingan keluarga, tamu, bersedekah dan sebagainya).Sedangkan yang satu lagi berkata, Ya Allah, berikanlah kerugian kepada orang yang tidak mau berinfak sodakoh. Sepuluh Hal Yang Bisa Meringankan Beban beban memang berat bila dibawa sendirian. makalibatkandan berbagilah dengan Allah. Tulisan kali ini, khusus untuk Anda yang hutangnya besar, atau sangat besar. Apalagi kalau kemudian Hutang-hutang Anda ini membuat leher Anda begitu tersekat. Karena ini pernah terjadi pada Luqman; tokoh utama dalam Wisata Hati yang kehidupannya dijadikan media pembelajaran dan tadzkirah. Dan Luqman bisa sedikit meringankan bebannya dengan menerapkan strategi berikut ini. Sekedar catatan, bagi Anda yang tidak memiliki hutang, tapi memiliki permasalahan lain, cara-cara yang akan dipaparkan ini bisa juga Anda pakai.Sesuaikan saja dengan keadaan permasalahan yang sedang terjadi. Kepada Allah jua kita hdapkan permasalahan hidup dan kehidupan kita. 1. Pahami pesan permasalahan dan mohonkan ampun atas kesalahan dan keburukan serta dosa yang pernah kita perbuat. Sikapi dulu, pahami dulu, kenapa sampai hutang muncul dan membesar. Bila ini ada kebiasaan dari sifat yang kepengen senang tanpa perjuangan (instan), minta ampun dulu. Hal ini sama saja dengan cara menghadapi permasalahan yang lain selain hutang. Yaitu dengan memohon ampun setelah melakukan pemuhasabahan [pengkoreksian diri]. (Silahkan Pembaca membaca buku “Wisata Hati Ujian atau Azab; Ketika Permasalahan Terhidang”, untuk melengkapi pemuhasabahan). Pahamilah, bahwa kesempitan hidup bisa muncul,sebabnya adalah kita jauh dari kita punya Tuhan, jauh dari Allah; Mungkin shalat kita belang belentong, kita tiada hormat sama orang tua,banyak salah sama istri atau suami, kita tidak sayang sama keluarga,kita tiada menghormati hak tetangga, kita mudah menzalimi orang,kita suka memfitnah, kita boros,serakah, kita bekawan sama teman-teman yang jauh dari Allah, dan hal-hal negatif lainnya yang menandakan kita sudah jauh dari Allah; “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku,maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit…”(Thâha: 124). Salah satu rasanya neraka di dunia adalah bentuk kesempitan hidup adalah adanya hutang yang tidak terbayar atau piutang yang tidak kunjung tertagih. Bentuk kesempitan yang lain adalah apapun bentuknya yang dirasakan sebagai kesusahan oleh manusia pada umumnya; seperti penyakit yang menahun, kemiskinan yang penuh dengan duka dan derita, kebangkrutan yang menghempaskan kita dari kehidupan normal, hilangnya pekerjaan, rumah tangga yang tidak sakinah akhirnya berujung dengan perceraian lalu anak lah yang menjadi korban, dan sebagainya. Maka untuk mengubah keadaan menjadi baik, atau menjadi lebih baik dari sebelumnya, perlu kiranya kita melayangkan permintaan maaf dulu kepada Allah „azza wa jalla; “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.Mudah-mudahan Allah akan menutup kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…”(at Tahrîm: 8) Andai hutang adalah akibat kesalahan, maka dengan diawali permohonan ampun kepada Allah, insya Allah,berdasarkan ayat tersebut, kesalahan tersebut akan ditutup oleh Allah. Dan surga yang disebut di ayat tersebut bisa kita terjemahkan ke pengertian suasana yang penuh dengan kenikmatan. Bukankah kenikmatan adanya bila ketenangan kembali menghiasi hidup? Bukankah kenikmatan adanya bila hutang bisa terbayar? Bukankah kenikmatan adanya bila hidup kembali normal, dengan keluarga bisa ngumpul, tidak lari-larian terus? Surga adalah kenikmatan. Dan kita kejarlah surga dunia dengan memohon ampun kepada Allah. Untuk tahap awal, dan sekaligus sebagai riyadhah (latihan), biasakanlah dulu mengucap kalimat istighfar (astaghfirullâh); “Barangsiapa yang membiasakan diri beristighfar, Allah akan mencarikan jalan keluar bagi kesulitannya, menjadikan kelapangan bagi kesempitannya, dan memberikannya rizki dari hal-hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya” (al Hadits). 2. Pupuk kembali keimanan dan perbanyak amal kebaikan. Setelah memohon ampun, lanjutkan terus dengan kembali beriman dan beramal saleh (untuk menebus kesalahan). Saudara, permohonan ampun sangat terkait dengan perbaikan hidup, perubahan kualitas hidup. Tapi sekedar memohon ampun, jelas tidak cukup. Ini didasarkan pada surah al Furqân: 70; “(Akan ditambahkan kesusahannya kelak di hari kiamat, dan akan dihinakan) kecuali orang-orang bertaubat (yang menghentikan langkah buruknya), beriman, dan beramal saleh. Mereka inilah orang-orang yang keburukannya digantikan Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Keburukan bagi yang berhutang, kan, tidak bisa bayar hutangnya. Maka, awali dulu dengan permohonan ampun. Tapi sebelum diubah keadaannya, pupuk iman supaya bisa melakukan amal saleh yang bisa mengimbangi keinginan dan masalah kita. Sekarang coba kita perhatikan redaksi ini “kecuali mereka yang bertaubat, beriman dan beramal saleh…”. Kenapa di antara kewajiban amal saleh dan taubat, ada kalimat beriman? Karena perlu iman untuk melakukan amal saleh, tanpa iman, amal saleh tidak dianggap, ia pun menjadi dorongan agar kita kudu percaya; dengan kita melakukan amal saleh, maka keburukan kita akan diubah menjadi kebaikan. Semakin besar kepercayaan kita sama Allah, maka akan semakin besar juga amal kita. Kira-kira begitu, insya Allah. Dan kenapa juga iman dan amal saleh harus didahului taubat? Karena tanpa bertaubat dulu, iman dan amal saleh tidak akan bisa “bunyi”, tidak akan punya pengaruh bagi perbaikan hidup. Minta ampun dulu, pupuk keimanan,dan berjuanglah memupuk amal saleh. Lagipun kata Allah dan Rasul-Nya, kebaikan akan menghapus keburukan. 3. Kembangkan pikiran positif dan jangan biarkan pikiran negatif bermain. Jangan biarkan pikiran negatif bermain. Paling tidak hibur diri dengan pikiran-pikiran positif. Ini perlu latihan.Setidaknya coba lihat apa yang masih tersisa di hidup dan kehidupan kita. Kita punya hutang, tapi masih bisa berlari,karena punya kaki. Bagaimana mereka yang tidak punya kaki. Terus lagi misalnya, kita punya hutang besar, dan agak-agak mustahil ga kebayar, tapi kita masih dikasih mata, lumayan. Intinya mengembangkan kepositifan berpikir. (Lihat juga judul-judul yang sifatnya memotivasi seperti judul “Urusan Allah”, atau Pembaca bisa membaca buku Wisata Hati yang berjudul “Membangun Harapan dan Optimisme”). Jujur saja, memang kita seringkali dipenjara oleh pemikiran negatif kita sendiri. Kita menganggap kesusahan yang terjadi sudah seperti neraka, dan seakan kita sudah mengalami apa yang dinamakan kiamat. Berikut ini beberapa contoh pemikiran negatif: • Dalam posisi berhutang, kita ketakutan ditagih.Padahal kalau dihadapi baik-baik pun orang juga akan baik juga. Dan biasanya akan ada jalan keluarnya. • Kita memenjarakan diri kita dengan pemikiran negatif bahwa hutang kita tidakakan mungkin pernah bisa terbayar. Siapa bilang? Kan ada Allah dengan Segala Keajaiban-Nya? Jangan menyerah dulu dengan keadaan. Ingat, kondisi negatif pertama kali dibentuk oleh pikiran-pikiran negatif. • Kita menganggap hidup kita berantakan. Ini juga sering bermain di dalam pikiran kita. Kita menganggap hidup kita sudah “finish”, sudah berakhir. Akhirnya kita mati langkah sendiri, hanya mengurung diri di kamar, tanpa mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat. Bila sudah begini, yang sering terjadi adalah kita seperti sedang menghitung hari kematian. Deg-degan terus, sementara kita hanya berdiam diri saja. Oleh karenanya, penting sekali mengembangkan pikiran – pikiran positif. Tapi memang, orang-orang salah mah, sudah ketetapan Allah mereka ketakutan dengan kesalahan-kesalahannya apabila ditampakkan Allah; “Kamu lihat orang-orang yang zalim ketakutan dengan keburukan-keburukan yang telah mereka lakukan. Sedang akibat buruk perbuatan buruk biar bagaimanapun juga tetap akan menimpa mereka…” (asy Syûrâ: 22). Tapi insya Allah, dengan iradah Allah, semua hal yang buruk-buruk segera digantikan dengan yang baik-baik. Dan ini sekali lagi bisa kita dapatkan dengan memohon petunjuk Allah, ampunan serta rahmat-Nya. Semoga tulisan ini benar-benar membawa manfaat, bukan hanya buat saudara, tapi juga buat saya dan keluarga 4. Pikirkan kemampuan Allah, kuasa Allah. Jangan membatasi diri dengan kemampuan diri. Pikirkan kemampuan Allah, bukan ketidakmampuan diri sendiri. Ini penting, sebab kita sering jadinya putus asa, manakala kita sadar bahwa tidak ada satupun yang kita bisa lakukan untuk menutup hutang. Kalau Kuasa Allah kan tidak berbatas dan tidak bertepi. Beda dengan kuasa kita,langkah kita, yang ada mentoknya. Yang harus kita lakukan sementara kita tidak punya kemampuan, adalah kita secepatnya kembali kepada Allah, dan meminta Kuasa-Nya hadir di dalam kehidupan kita. Urusan hutang terlalu kecil bagi Allah mah. Kalau Dia sudah berkenan, bukan saja hutang kita akan lunas, tapi juga kehidupan kita akan kembali dibangkitkan oleh Allah, usaha kita kembali dijayakan,rumah tangga kembali diharmoniskan,pekerjaan kembali diberikan, ketenangan kembali dihadirkan. Dan mampukah Allah? Pasti mampu. Dia pasti mampu. Dan ini pasti, tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu pupuk iman kita,bahwa kita percaya 100% Allah akan menolong hambanya yang ingin bertaubat. 5. Yakinkan diri bahwa Allah Maha Menolong. Pikirkan Allah itu Maha Menolong. Tinggal sekarang kita berupaya agar pertolongan Allah hadir dalam kehidupan kita, dalam permasalahan kita. Saudara, yang harus kita kuatirkan dalam setiap usaha kita dalam membayar hutang dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan lain adalah jangan-jangan pertolongan Allah tidak ada. Sebab tidak mungkin yang namanya “susah” tidak mau pergi kalau Allah sudah berkenan menolong. Minimal, ketika permasalahan masih ada, kalau Allah sudah berkenan menolong, Dia akan menghadirkan ketenangan dan kedamaian di hati. Hidup kita tidak tegang, tidak panik. 6. Percaya bahwa Allah bakal menolong. Usahakan menanamkan keyakinan bahwa Allah itu bakal menolong kita. Dengan begini, kita akan merasa aman. Sebab sudah ada sandaran. Kita pikirkan, kalau hutang kita ada yang menjamin, bukankah kita bakal tenang? Pikirkan, bila terhadap penyakit kita, ada yang bilang, ah, penyakit ini sih penyakit biasa, insya Allah bisa sembuh; maka hati kita langsung senang, langsung tenang? Demikianlah, kalau kita menyandarkan diri kita kepada Allah, dan meyakini bahwa Dia Yang Maha Menolong mau menolong kita, sungguh, ketenangan dan kedamaian akan hadir. Insya Allah. Dan yang tidak kalah pentingnya, jaga sikap, jaga hati, jaga pikiran. Ini kalau kita semua mau ditolong oleh Allah.Maksudnya, jadikan diri kita pantas ditolong oleh Allah; Barangsiapa yang bertakwa (memelihara diri) kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal (menyerahkan diri dan persoalan hidup) kepada Allah, niscaya Dia akan mengurusnya ‘’ath Thalâq: 2-3). 7. Percaya bahwa Allah hanya menghadirkan hal-hal yang mudah dan hanya akan mempermudah. Pikirkan bahwa Allah itu hanya menghadirkan hal-hal yang mudah saja. Tidak pernah menghadirkan hal yang sulit.Yang sulit mah kita. Kita bahkan menambah sulit diri kita dengan memelihara kekhawatiran dan ketakutan. Jadi, upayakan agar Kehendak Allah muncul dalam kasus hutang piutang kita. Mengupayakan kehendak Allah itu adalah dengan mengetahui dengan cara apa dan berusaha mendekati Allah sehingga Dia berkenan kepada kita; “… Allah hanya menghadirkan kemudahan bagi kamu,tidak menghendaki kesukaran bagi kamu…” (al Baqarah: 185) 8. Jangan mengambil langkah yang salah dan hanya menambah permasalahan. Panik hanya kepada Allah. Jangan panik lalu mengambil langkah-langkah yang menambah runyam keadaan. Mengatasi hutang dengan hutang baru tanpa ada pijakan bayarnya adalah salah satu contoh kepanikan, menurut pengalaman saya. Jangan coba-coba menutup masalah dengan menghadirkan permasalahan yang lebih besar. Apalagi sampai Berpaling kepada selain Allah (meminta bantuan paranormal, dukun-dukun, kyai-kyai kurafat, kyai-kyai musyrik) akan menyebabkan Anda akan semakin jauh dari Allah. Langsung saja menghadap Allah, dengan jalan shalat dan sabar. Meski demikian, tidak salah minta doa dari orang yang Anda anggap alim, tidak salah minta nasihat dari pemuka-pemuka agama yang masih menjaga kehormatan dan kemuliaan agama Allah. 9. Perbaiki ibadah dan tingkatkan usaha. Tingkatkan usaha, perbaiki ibadah dan doa. Untuk Anda yang muslim, terutama rajinin bangun malam untuk shalat tahajjud, dan pada pagi harinya shalat sunnah Dhuha ,sholat sunat Qobliyah dan Ba’diyah,mengiringi shalat fardhu. Supaya pintu keberkahan dari langit bertambah terbuka. Kalau mengambil nasihat dari Aa Gym, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar. Percayalah, bila Anda berhutang, dan Anda memang berniat untuk membayar, maka Allah akan hadirkan kemudahan-kemudahan bagi Anda. Dan hal ini juga menjadi ibadah tersendiri. Insya Allah. 10. Pasrahkan kepada Allah. Memasrahkan diri kepada Sang Maha. Kalaupun akhirnya ada masa sulit yang memang harus mampir dalam kehidupan kita, terima saja. Yang penting kita tahu bahwa Dia sedang melihat kita dan tetap akan memperhatikan kita. Kita pasrahkan kejadian masa depan hanya kepada-Nya. Dan kadang-kadang kejadian tidak seburuk bayangannya koq. Udah waktunya berlalu mah, ia akan berlalu. Pagi saja berganti malam, tidak pernah pagi terus atau malamterus. Sekali lagi, yakinkan diri akan Kuasa Allah. Insya Allah,ada saja jalan bagi kita, termasuk jalan keluar untuk hutang-hutang kita. Membayar Hutang Lewat Jalan Sedekah Kebesaran Allah selalu lebih besar daripada semua permasalahan yang kita hadapi. Lalu kemudian yang kita perlukan adalah menghadirkan kebesaran Allah dalam proses penyelesaian masalah yang kita hadapi. Sebenarnya ada satu lagi cara yang sangat-sangat efektif untuk bebas dari segala kesulitan, termasuk urusan hutang yang tidak terbayarkan. Caranya banyakin nolong orang, banyakin sedekah. Ketika kita menemukan kesulitan muncul dalam kehidupan kita, apapun namanya, apapun bentuknya, bersegera saja mencari orang-orang yang lebih sulit dari diri kita. Bersegera saja mencari orang-orang yang lebih susah, lebih menderita daripada beban yang kita pikul. Bila perlu, korbankan banyak (jangan sedikit) apa yang kita punya supaya mantap do’a dan usaha kita. Kalaupun kita engga punya uang, tapi kita masih punya aset barang, jual saja barangnya, lalu sedekahkan. Keajaiban dari menolong orang, keajaiban dari bersedekah akan membebaskan kita dari kesulitan seperti apapun kesulitan tersebut adanya. Buktikan saja. Lalu ada yang bertanya, ukuran sedekahnya bagaimana? Ukurannya adalah sebesar-besarnya kemampuan kita, dan sedekahlah yang terbaik. Besar kecilnya relatif. Tapi harus imbanglah dengan masalahnya. Kita punya masalah, sementara kita masih memiliki aset ratusan juta rupiah, lalu kita mengorbankan “hanya” beberapa ratus ribu rupiah,tentu akan terlihat ketidakimbangan. Lakukanlah pengorbanan harta kita yang terbaik, supaya Allah melihat, Kasarnya Allah bilang begini kira-kira“hemmm, si Fulan mau mengorbankan harta dan jiwanya untuk-Ku, maka Aku akan bantu dia menyelesaikan persoalannya.” “Tidak akan mencapai kebaikan yang sempurna, sampai kamu mau mengorbankan apa yang kamu cintai…” (Âli Imrân: 92). Kebaikan buat para penghutang adalah terbayar hutangnya. Kebaikan buat orang yang sakit adalah sembuh dari sakitnya. Kebaikan untuk orang-orang yang sedang gelisah adalah ketenangan, dan seterusnya. Nah, mereka ini, digaransi Allah tidak akan mencapai kebaikannya itu dengan sempurna, dengan mudah dan gampang, kecuali mereka yang mau mengorbankan harta yang mereka cintai. Seperti contoh,: kita punya mesin jahit,sedekahin aja tuh mesin jahit,kan ada manfaatnya buat orang lain dan menambah rezeki juga. Ada kulkas,jual aja kulkas,uangnya kita sedekahin buat yatim piyatu,atau orang yang lebih membutuhkan,bila perlu biar kita bayarin dah yang punya hutang. Untuk membantu menemukan bagaimana sih ?pengorbanan yang kira-kira dikehendaki Allah? Berikut ini ilustrasi kejadian. Please, jangan berpatokan dari hitam putih ilustrasi ini. Kembangkan sendiri, dan selaraskan dengan iman kepada Allah, yang berkaitan dengan keinginan dan permasalahan kita; • Saudara misalkan punya hutang. Katakanlah seratus juta rupiah. Sementara saudara saat ini tidak memiliki uang yang berarti untuk membayar hutang saudara. Tapi saudara memiliki tanah seluas 100 meter persegi. Dan tanah itu satu-satunya, yang sedianya akan saudara bangunkan rumah (sebab masih ngontrak). Lalu datang penawaran Allah, bahwa kebaikan bagi saudara adalah ketika saudara bisa mengorbankan apa yang saudara cintai. Kemudian saudara berani mewakafkan tanah tersebut untuk sekolah di sekitar saudara, atau saudara jual dan uangnya saudara sebar untuk rizki yatim piatu di kampung Anda. Maka insya Allah ini dianggap sebagai sebuah pengorbanan. • Saudara memiliki uang hanya satu juta-satu jutanya. Sementara saudara dihadapkan pada permasalahan hutang yang cukup besar. Lalu Allah menjanjikan akan menolong mereka yang mau menolong saudaranya. Dan karena tertarik dengan janji ini, saudara lalu menginfakkan delapan ratus ribu rupiah (jumlah yang sangat besar bila dibandingkan dengan uang yang hanya satu juta rupiah), untuk menyentuh kesusahan orang lain, membelai yatim, membayarkan beberapa spp anak, membelikan obat-obatan ringan bagi keluarga miskin; maka bila ini Saudara lakukan, insya Allah inilah pengorbanan terbaik dari saudara yang bisa segera mengundang pertolongan Allah. • Anda akan dioperasi jantung. Saat itu misalnya, tidak ada pilihan lain kecuali saudara menjual rumah satu-satunya milik saudara untuk biaya operasi. Dan Anda rela untuk tinggal di rumah kontrakan dengan alasan kesehatan jauh lebih mahal. Tapi ketika saudara tahu tentang keutamaan sedekah, di mana salah satunya adalah menghilangkan penyakit, Anda memilih tetap menjual tanah tersebut. Tapi bukan untuk biaya operasi, melainkan untuk disedekahkan. Anda lalu pulang, menandatangani surat pernyataan pelepasan tanggung jawab dari rumah sakit. Kemudian Anda lalu memilih tidak operasi, tapi rawat jalan saja, sambil mencari pengobatan alternatif. Jalan ini ditempuh oleh saudara, dengan keyakinan bahwa Anda perlu sesuatu untuk dikorbankan, untuk disedekahkan. Subhanallah saudara, iman saudara akan membuat Allah menyembuhkan penyakit saudara, tanpa operasi. Akan ada saja jalan dari Allah untuk menyembuhkan penyakit saudara tanpa melalui pintu operasi. Misalnya, suatu hari Anda kedatangan tamu, lalu tamu ini menyarankan Anda meminum ramuan tertentu. Eh,dengan ramuan ini saudara bisa sembuh. Dan sebenarnya, rahasia kesembuhan saudara adalah karena adanya ridha Allah. Allah senang saudara sudah berani mengorbankan tanah satu-satunya yang saudara sedianya jadikan biaya operasi; jadi dengan “hanya” meminum ramuan, saudara dibuat-Nya sembuh. • Seseorang yang ingin berhaji. Lalu dia memiliki tabungan dua juta rupiah. Lantas dia berpikir, akan lama kalau ia menabung. Bagaimana kalau ia sedekahkan saja? Urusan Allah yang akan melipatgandakan sedekahnya menjadi rizki baginya. Lalu ia sedekahkan. Saudara, bila ini ia lakukan, Allah Yang Maha Syakuur, Yang Maha Balas Jasa, akan membuktikan janji-Nya. Di kemudian hari ia insya Allah akan berangkat haji dengan rizki yang tidak ia duga-duga sebelumnya. Dan masih banyak lagi. Sekarang saudara hitung masalah saudara, lalu saudara lihat-lihat di rumah dan di sekeliling saudara; adakah sesuatu yang bisa saudara infakkan atau sedekahkan di jalan Allah, seraya memohon pertolongan-Nya dalam masalah saudara. Semakin besar sedekah saudara maka pertolongan Allah pun akan semakin besar. Sedekah akan memperbanyak rizki Firman Allah dan Hadits Rasulullah Yang Berkenaan Dengan Penyelesaian Hutang Segunung. Baiklah, untuk lebih masuk ke hati, kita bahas 2 dari hadits Rasulullah, dan satu firman Allah berikut ini yang berkenaan dengan cara menyelesaikan hutang segunung; 1.Wallâhu fî ‘anil ‘abdi mâ kânal ‘abdu fî ‘awni akhîhi, Allah selalu berkenan membantu hamba-Nya, selama hamba-Nya berkenan membantu saudara-Nya. (al Hadits). Jika kita memang ingin mendapat pertolongan Allah,maka carilah Dia Allah,dan Allah itu ada bersama Anak-anak yatim yang kelaparan,Allah ada sama orang yang dalam kesusahan,Allah itu ada bersama orang fakir miskin,Allah itu ada sama orang-orang sedang membutuhkan pertolongan,Allah itu ada sama orang yang sedang kelaparan,lalu cari orang yang lebih susah dari kita untuk kita banti kesulitannya,maka bantulah mereka ,niscaya Allah pasti akan membantu kita juga dengan kekuasaanya dan dari arah yang tidak bisa kita sangka-sangka’’Subhanalloh’. Inilah rahasia Allah yang tidak ada seorangpun tahu. Kenapa juga kita yang sulit justru harus mencari mereka yang lebih sulit dari kita? Kenapa mereka yang susah justru kita harus mencari mereka yang lebih susah? Dan kenapa mereka yang menderita harus kita mencari mereka yang lebih menderita? Malah bukan sekedar mencari, tetapi membantu melepaskan kesulitannya, menolong kesusahannya, dan meringankan penderitaannya. Dalam konteks penyelesaian hutang, maka kita harus cari orang-orang yang berhutang untuk kita bantu bebaskan hutangnya; misalnya bebaskan hutang tetangga kita di warung, bebaskan hutangnya yatim di sekolah (yang terkait dengan spp sekolahnya), kita bebaskan mereka yang berhutang ke kita (lantaran kesulitan ekonomi). Atau boleh juga kita cari anak yatim untuk kita pelihara, kita cari orang-orang miskin untuk kita bagi sebagian dari makanan dan simpanan harta kita, dan kita bagikan obat-obatan dan pakaian gratis, dan seterusnya. Kiranya di antara sekian rahasianya adalah 4 hal berikut ini; • Dengan membantu sesama, kita seolah disuruh membuka mata dan melihat, betapa tidak layaknya bicara kesusahan, di tengah adanya banyak orang yang lebih susah dari diri kita. Terlalu banyak yang lebih susah, terlalu banyak yang lebih menderita, yang kemudian menjadikan kita tidak layak untuk bersedih. Apalagi berputus asa. Tidak berlama-lama sedih dan tidak berputus asa adalah awal yang bagus untuk memulai sebuah perubahan dan perbaikan. Apalagi bila ditambah dengan sebuah semangat. Semangat keluar dari permasalahan. Semangat bisa membuat kita memaksa diri kita untuk menatap langit, „tuk melangkah keluar menciptakan sejarah kehidupan yang baru. • Dengan melihat ke bawah, kita malah bisa bersyukur. Bukan mengeluh. Bersyukur dan tidak mengeluh inilah yang kemudian membawa ridha Allah masuk di tengah kehidupan kita yang sedang bermasalah. Kata Allah, hamba-Ku mengatakan mencintai-Ku, tapi ketika Aku beri dia sedikit saja kesusahan, ia mengeluh. Katakan padanya, sesungguhnya ia adalah pembohong. (Hadits Qudsi). Dan teringatlah saya akan nasihat Imam Ali, sebuah takdir (kejadian), kita suka tidak suka, senang tidak senang, ridha tidak ridha, terima tidak terima, toh ia akan terjadi juga. Andai kita menerima, maka bukan saja kita akan mendapat pahala, tetapi juga mendapat pertolongan dari Allah. Pertolongan Allah bisa berarti dukungan dan kemudahan dari Allah. Terima saja, dan syukuri. Lihat mereka yang lebih sulit, lebih susah dan lebih menderita. • Di antara perbuatan yang membuat Allah senang adalah membantu sesama. Banyak sekali ayat-ayat Allah di dalam al Quran yang Allah meminta kita untuk ringan membantu sesama. Bahkan sampai-sampai Allah memakai kata-kata, “Man dzalladzî yuqridullâha qardan hasanan… siapa yang bisa meminjamkan Allah…” yang kemudian Allah menawarkan ganti yang lebih baik, “… fa yudhâ-ifahû „adh-âfan mudhâ-afan…” Seolah-olah Allah yang perlu, dan „merengek-rengek, kepada kita. Subhanallah, tidakkah kita malu kepada Allah? Ada sahabat yang bertanya kepada Rasul, wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami meminjamkan Allah, sedangkan Dialah yang memberi makan, dan tidak diberi makan? Dialah yang mencukupkan segala kebutuhan, dan tidak memerlukan siapapun juga? Rasulullah menjawab, meminjamkan Allah adalah dengan memberi makan yang kelaparan, memberi minum yang kehausan, meringankan beban penderitaan sesama, dan bersedekah. Akhirnya, ketika kita menjawab (memenuhi) permintaan Allah untuk membantu sesama, perbuatan itulah yang mengundang kesenangan dan keridhaan Allah. Kalau Allah sudah senang sama kita, sudah ridha, tidak akan ada kesusahan yang boleh menjadi bagian dari kehidupan kita. “… Sesungguhnya Aku beserta kamu jika kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, beriman kepada Rasul-Rasul-Ku, membantu mereka, dan kamu pinjamkan Allah dengan pinjaman yang baik. Sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kufur di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (al Mâ-idah: 12). Lihatlah, kalau Allah sudah beserta kita, maka tentu masalah kita akan menjadi bukan masalah lagi. Karena Allah begitu kuasa. Dalam al Qur‟an bahkan Allah menyatakan, bukan saja akan mengembalikan pinjaman yang kita berikan dengan pengembalian yang lebih baik dan lebih banyak, Dia juga memberikan bonus berupa ampunan. Kiranya, bila dosa kita telah membuat begitu banyak kesusahan terjadi, maka ampunan Allah memang sebuah hal yang sangat-sangat kitaperlukan; “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan pembalasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” (at Taghâbun: 17). Atau di lain ayat Allah menyatakan akan melipatgandakan amal hingga sepuluh (al An,âm: 160) bahkan hingga 700x lipat (al Baqarah: 261). Tentu saja angka ini hanya sekedar menggambarkan betapa besarnya balasan Allah terhadap mereka yang mau melakukan amal baik (baca: sedekah). • Ketika kita membantu sesama, membantu mereka yang sulit, sesungguhnya kita sedang “menghibur diri sendiri”. Sehingga kita bisa berkata-kata; Apalah kesusahan kita? Toh di tengah kesusahan kita, kita masih bisa berjalan, masih bisa melihat. Sementara itu banyak yang tidak bisa berjalan lantaran lumpuh, dan banyak yang tidak bisa melihat lantaran buta; Apalah penyakit kita? Toh di tengah penyakit kita, kita masih bisa berobat, masih bisa jalan ke rumah sakit, masih ada yang menemani. Sementara itu, banyak yang sakit, tapi tidak ada obat, tidak bisa berobat, bahkan tidak ada sanak saudara yang membantu; Apalah hutang kita? Toh banyak juga yang sudah mah punya hutang, ia pun masih dipenjara, dan disita hartanya; Apalah masalah kita? Ketika kita bermasalah, kita masih memiliki keluarga.Toh, tidak sedikit orang yang bermasalah dan keluarganya kocar-kacir. Bâdiru bishshadaqah, fa innal balâ-a lâ yatakhaththâha, bersegeralah bersedekah, karena bala (kesulitan, kesusahan, atau permasalahan), tidak pernah bisa mendahului sedekah. (al Hadits). Sedekah diyakini bisa berperan sebagai penolak bala. Kiranya, hadits di atas tersebut bisa menjadi hadits pendukung keyakinan ini. Dan nyatanya memang demikian. Dalam konteks permasalahan, khususnya permasalahan hutang, tentu seseorang akan menghadapi kemungkinan intimidasi dan kemungkinan-kemungkinan jelek lainnya. Hal ini biasa kalau memang punya hutang. Utamanya kalau pas tidak ada kemampuan membayar. Maka, bersedekah, menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar. seorang kawan bercerita, bahwa ia tidak punya uang yang cukup untuk membayar hutangnya. Kalaupun ia bayarkan, maka bukan saja uang tersebut tidak cukup untuk membayar hutangnya (bahkan untuk angsuran saja tidak cukup), tetapi ia juga tidak punya uang lagi. Maka yang ia lakukan adalah membagi tiga. Sepertiga ia gunakan untuk keperluan sehari-hari dan “ongkos jalan”, sepertiga ia gunakan untuk “sedikit bahasa” untuk yang menagih, dan sepertiganya lagi ia sedekahkan. Dan ia mengaku, di kemudian hari ia berhasil membayar hutangnya.Seorang jamaah majlis yang kebetulan punya jadwal jatuh tempo hutang yang kelewat batas, pun memilih mengeluarkan sedekahnya untuk “meredam marahnya” mereka yang menagih. Dan efektif! Menagih sih memang menagih tuh petugas, tapi “tensinya” sudah tidak tinggi. Lain lagi cerita seorang kawan yang kena wasir. Suatu hari ketika ia terbaringlemah di rumah sakit, datanglah keputusan dokter bahwa ia harus dioperasi untuk wasirnya. Lantaran ia takut dioperasi, dan tahu keutamaan sedekah bahwa sedekah bisa menghilangkan bala (dan ia menganggap bala itu termasuk penyakit), maka yang ia lakukan adalah bertanya kepada istrinya, “mah, berapa tabungan yang kamu punya?” Istrinya menjawab, “… Sekian…” Lalu ia berkata, “Mah, daripada uang itu dipake buat operasi, mendingan Mamah pulang aja. Sedekahin tuh uang buru2. Papah pengen pulang besok.” Tahu ga pembaca, wasirnya malah sembuh! Tanpa operasi. Hanya dengan jalan sedekah. Ketika saya berceramah di Medan, saya “dicegat” oleh salah satu jamaah yang hadir. Lalu ia “memaksa” saya mendengarkan kisah dia, bahwa dia pernah selamat lantaran sedekah. Ceritanya, suatu hari ia disuruh membeli tiket untuk bosnya, tujuan Singapura. Entah bagaimana, tiket tersebut hilang. Bingunglah dia. Lalu dia mengingat, katanya sedekah bisa menolak bala. Tangannya otomatis merogoh kantong. Dan di kantongnya ada sekitar Rp.32.000,- rupiah. Tanpa pikir panjang lagi, ia sedekahkan uang yang ada di kantongnya tersebut kepada tukang sapu di bandara. Tidak lama kemudian, ada pengumuman bahwa telah ditemukan tiket tujuan Singapura, dan bisa diambil di bagian lost and found! Seorang sahabat yang sangat dekat, pernah selamat dari bahaya kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Ceritanya,dengan kecepatan yang tinggi, mobil Escudonya ditabrak mobil Feroza dari belakang. Keras sekali benturannya, begitu tutur sang sahabat. Entah kejadian fisika seperti apa, nampaknya sedikit keajaiban terjadi. Mobil Escudonya engga apa-apa. Tidak lecet barang sedikitpun. Sedangkan mobil Feroza yang menabraknya hancur berat di bagian depannya. Kejadian tabrakan tersebut di sore harii. Cerita punya cerita, dia bertanya, apakah ini lantaran dia di pagi harinya dia mengeluarkan sedekah Rp. 200.000,- lalu dia diselamatkan Allah? Dengan penuh keyakinan yang mantap, saya menganggapnya iya.Entahlah apa yang terjadi andai di pagi harinya tidak diawali dengan bersedekah. Dan memang beginilah keutamaan sedekah. Jadwal ketabraknya tetap, tapi kekuatan dari tabrakan tersebut sudah tidak mempunyai kekuatan lagi. Sudah diredam oleh Allah karena sedekah. Semakin besar sedekah kita, semakin besar bala yang bisa dihilangkan. Insya Allah. Memang perlu keyakinan yang tinggi kepada Allah,bahwa memang bersedekah bisa menghilangkan bala. Maka wajar bila di surah al Furqân: 70, ada persyaratan iman sebelum amal saleh. Amal saleh yang terbangun dengan pondasi keimanan yang tinggi, akan mempunyai dampak kekuatan iman yang besar juga. Wa man qudira ‘alaihi rizquhû, falyunfiq mimmâ âtâhullâh, dan barangsiapa yang sedang disempitkan rizkinya, maka hendaklah ia banyak-banyak menginfakkan hartanya yang diberikan Allah. (ath Thalâq: 7). Banyak orang yang hadir ke Majlis Syifa untuk konseling permasalahan ini dan itu, termasuk hutang. Dan terapi (jawaban) yang diberikan adalah memperbanyak sedekah saja. Karena sedekah bisa mengundang datangnya rezeki yang lebih besar. Dan begitulah yang ditegaskan oleh Allah di ayat yang dikutip di atas. Pada saat sempit rizki, justru kita harus berbagi, justru kita harus bersedekah. Sebagiannya ada yang bertanya, kan kami tidak uang, dan kami justru dalam keadaan sulit? Saudara, kalau kita mau, maka ada saja jalan untuk bersedekah. Di satu sisi, boleh jadi kita tidak punya uang (baca: uang cash), tapi lihatlah aset di rumah. Mungkin kita punya tanah yang bisa kita wakafkan, mungkin kita punya benda elektronik yang bisa kita jual untuk kemudian kita sedekahkan, mungkin kita punya emas yang bisa kita jual juga, dan mungkin kita punya-punya yang lainnya yang bisa kita “kecilin”, alias kita jadikan ia uang. Atau kita sumbangkan langsung secara fisiknya tanpa menunggu ia menjadi uang. Nah, bila kita bisa begini, maka kemungkinan besar kita akan dimudahkan oleh Allah segala urusan dan diberikan rizki yang banyak. Sebuah pengorbanan juga akan dilihat Allah. Kecil pengorbanannya maka kecil pula bantuan Allah yang datang. Besar pengorbanannya maka besar pula bantuan Allah yang datang. Tentu saja keikhlasan tetap menjadi prasyarat yang utama, karena biar bagaimanapun kecil dan besarnya perngorbanan adalah hal yang relatif sifatnya. Dalam hal besar kecilnya pengorbanan, Allah berfirman, lan tanâlul birra hattâ tunfiqû mimmâ tuhibbûn, kalian tidak akan mencapai kebaikan, sampai kalian bisa mengorbankan apa yang kalian cintai. (Âli Imrân: 92) . Dalam urusan hutang, maka kebaikan yang dimaksud adalah kemampuan menyelesaikan hutang. Sedang kebaikan bagi yang sakit adalah kesembuhan dari sakitnya, kebaikan bagi orang yang sedang surut bisnisnya adalah naik lagi bisnisnya, jaya lagi bisnisnya, dan seterusnya. Sungguh aneh, jika kemudian ada orang-orang yang sedang bermasalah dalam urusan rezeki, lalu tidak menyambut penawaran dari Allah ini. Seorang kawan bercerita, bahwa ia memiliki hutang sebanyak 70 juta. Menurut hitungan, tidaklah mungkin ia bisa bayar dan hampir saja menyerah. Lalu yang ia lakukan adalah mencari apa yang bisa ia “buang” untuk dijadikan senjata sedekah. Ketemu! Tidak jauh-jauh, yaitu handphone-nya. Ia jual saja handphone-nya, kemudian ia sedekahkan. Tidak lama berselang, ia ditagih lagi, dan memang wajar ditagih. Ia minta waktu. Ia juga bercerita, bahwa ia sedang ada sedikit bisnis. Hanya bisnisnya ini tidak jalan. Padahal, katanya, kalau bisnisnya ini jalan, insya Allah keuntungannya bisa dipakai untuk memulai mencicil hutangnya. Tahu apa yang terjadi, orang yang menagih tersebut malah menawarkan bantuannya lagi! Dia mengajukan syarat, bahwa keuntungan pertamanya ia ambil seluruhnya dulu untuk membayar hutang dia kepadanya. Hingga lunas. Baru setelah lunas, keuntungan dibagi dua. Tentu saja ia setuju. Kiranya, kita memang harus yakin sama janji dan kuasa Allah. Dan begitulah, kalau Allah sudah berkenan menolong, tak ada yang bisa menghalangi. Lihat saja, niatnya nagih, malah kemudian menjadi mitra bisnis lagi. Satu hal yang mau saya garis bawahi, bahwa sedekah memang bisa benar-benar membuat Anda menjadi bisa bayar hutang, menyelamatkan Anda dari kemungkinan bahaya, dan membuat rizki Anda menjadi berlipat-lipat. Sungguh, di lain waktu, saya akan membahas perihal keutamaan sedekah ini lebih lengkap dan lebih luas lagi. Insya Allah. Fadilah sedekah itu ada empat; mengundang datangnya rezeki, menghalau kesulitan, menyembuhkan penyakit, dan memperpanjang umur. (al Hadits). Bolehkah Bersedekah Dengan Berharap Sesuatu Di Balik Sedekah Tersebut? Cerita Motivasi dan Spirit Dari Allah dan Rasul-Nya Lalu kemudian, yang menjadi pertanyaan, apakah boleh sedekah dengan mengharapkan “sesuatu” di balik sedekah yang kita lakukan? Hal ini menjadi penting, sebab inti dari “menyelesaikan hutang segunung” adalah dengan jalan memperbanyak sedekah. Jangan sampai nanti kita diklaim, “Wah, saudara bersedekah ada maunya (yaitu mau dibebaskan hutang)”. Semoga Allah berkenan menunjukkan kita ke jalan yang benar, dan menyelamatkan kita dari kesalahpahaman akan ajarannya, serta melindungi kita dari keyakinan yang salah. Amin. Allah jualah Penentu Kebenaran Yang Hakiki. Saudara, menurut pengetahuan kami (mohon koreksian bila ditemukan kesalahan) tidak mengapa saudara bersedekah sambil mengharap adanya bantuan Allah di masalah hutang saudara (atau di masalah-masalah yang lain). Karena ini adalah permintaan saudara kepada Tuhan saudara, Allah rabbul „alamin. Iman yang bagaimana lagi ukurannya dibanding kita percaya akan janji-Nya dan memohon kepada-Nya melalui pintu sedekah? Semakin besar tingkat kepercayaan kita kepada Allah, tentu akan semakin besar pula sedekah kita, pengorbanan kita. Mengakadkan keutamaan sedekah dengan berharap masalah hutang selesai juga tidak terkait dengan ikhlas atau tidak ikhlas. Saudara boleh tidak sepaham dengan hal ini; bahwa masalah bisa dibeli dengan sedekah dan bahwa keinginan juga bisa dibeli dengan sedekah. Tapi insya Allah tulisan ini juga tidak bermaksud berkonfrontasi kepada mereka yang tidak setuju. Hal ini dipaparkan, tidak lain tidak bukan agar tumbuh spirit,tumbuh semangat untuk giat beramal dan bersedekah. Saudara, sedekah dikatakan tidak ikhlas adalah kalau kita ngomongin sedekah kita, mengungkitnya di sesama manusia (al Baqarah: 264). Tapi kalau kita berharap “imbal jasa” dari Allah, menurut keterbatasan kami, ini namanya “doa”, atau “permintaan”. Pikirkanlah, apalah lagi yang lebih utama, daripada mengharap hanya kepada Allah? Dan memasukinya lewat pintu jalan yang diperintahkan oleh-Nya, yang salah satunya adalah pintu sedekah? Syahdan, ada orang tua yang bilang kepada anaknya, “Nak… Jika kamu berhasil masuk ranking sepuluh besar, kamu akan ayah belikan sepeda.” Lalu terjadilah dorongan yang begitu besar di dalam diri si anak tersebut sehingga ia memacu dirinya untuk bisa menembus sepuluh besar. Tatkala anaknya bisa mencapainya, si anak “menagih janji”. Dan dapatlah janji tersebut, karena memang sudah dijanjikan. Dan Subhanallah, Allah menawarkan dan menjanjikan surga bagi siapa yang mengerjakan perintah-Nya, dan mengancam dengan neraka bagi siapa yang menjauhi-Nya. Maka, salahkah bila kita juga mengharap surga dan berharap jauh dari neraka-Nya dengan beribadah kepada-Nya? Allah memberikan surga dan neraka sebagai motivasi dan ancaman. Bahkan dalam Ilmu Hadits, kita juga mengenal adanya hadits targhib wattarhib, hadis motivasi dan ancaman. Berikut ini beberapa contoh hadits yang memberikan motivasi beribadah/beramal: • Sa‟ad bin Abi Waqqash r.a. berkata, “Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah, kemudian beliau bersabda, apakah kalian tidak mau mendapatkan seribu kebaikan setiap harinya?! Seseorang yang hadir di situ bertanya, bagaimana caranya mendapatkan seribu kebaikan itu? Beliau menjawab, yaitu dengan bertasbih sebanyak seratus tasbih. Maka baginya tertulis seribu kebaikan dan darinya dihapus seribu kesalahan.” (HR. Muslim). Nah, hadits ini memberikan motivasi untuk membaca tasbih sekurang-kurangnya seratus kali. Tapi apakah setelah tahu bahwa ia bisa mendatangkan seribu kebaikan dan menghapus seribu kesalahan, lalu kita tidak mau berbuat kebaikan? Tentu saja kita akan tetap melaksanakan kebaikan yang lain, tidak hanya bertasbih saja. Tapi hadits ini cukup untuk membuat kita menjadi gemar membaca tasbih. Lalu salahkah kita mengharap seribu kebaikan datang dan seribu kesalahan terhapuskan dengan membaca seratus tasbih? Tidak salah, sebab memang Rasulullah yang menawarkan hal tersebut.Dan ini tidaklah mengganggu apa yang disebut dengan “keikhlasan”. • Abu Dzar berkata, berkata Rasulullah, segala ucapan dari kalian bisa menjadi sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang kemungkaran adalah sedekah. Hal itu dicukupi dengan dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha.” (HR. Muslim).Di dalam hadits tersebut, Rasul memberikan motivasi bagi seseorang yang mau melaksanakan ibadah shalat sunnah Dhuha. Disebut keutamaannya mencukupi “keperluan” sedekah dengan hanya mengerjakan shalat sunnah Dhuha dua rakaat. Tapi apakah kemudian kita yang membacanya lalu tidak mau sedekah lagi? Tentu saja tidak. Kita tetap akan bersedekah kalau memiliki kelebihan uang. Hanya, setelah tahu keutamaan shalat sunnah Dhuha yang demikian besarnya, ada kemungkinan bagi seseorang lebih giat lagi melaksanakan shalat sunnah Dhuha ini. Lalu salahkah kita berharap akan fadilah shalat sunnah ini? Jelas tidak salah, sebab Rasulullah sendiri yang menawarkannya dan memberitahukannya. • Abu Hurairah berkata, bahwa ada fakir miskin Muhajirin yang datang kepada Rasulullah, kemudian mereka berkata kepada beliau, “Enak betul orang-orang yang memiliki harta. Karena mereka meraih derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka shalat seperti kami dan puasa seperti kami juga, sedangkan mereka memiliki kelebihan berupa harta yang dengannya mereka dapat melaksanakan ibadah haji dan umrah serta berjihad dan bersedekah.” Lalu Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dengannya kalian akan bisa mengejar kelebihan mereka dan dengannya pula kalian akan mendahului orang yang setelah kalian. Tidak ada orang yang mengungguli kalian kecuali jika dia mengerjakan hal yang sama dengan yang kalian kerjakan.”Mereka menjawab, “Mau ya Rasul.” Beliau meneruskan, “Kalian membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.” Abu Shalih, perawi dari Abu Hurairah, ketika ditanyakan tentang bagaimana mengucapkan zikir tersebut, dia berkata, “Bacalah subhanallah, alhamdulillah dan Allahu akbar, sehingga masing-masing dibaca tiga puluh tiga kali.” (Muttafaq „alaih). Begitulah halnya dengan sedekah. Allah dan Rasul-Nya memberikan spirit, memberikan motivasi, memberikan stimulus, bahwa bila kita mau bersedekah, maka salah satu keutamaannya adalah kita dijauhkan dari bala dan dijauhkan dari kesulitan (di samping kita akan dijauhkan dari penyakit dan ditambah rezekinya). Apalagi janji-Nya tentang seputar pelipatgandaan amal banyak diabadikan di dalam al Qur‟an. Alias Allah sendiri (di luar hadits) yang menyatakan/mengundang seseorang beramal dengan imbalan balasan kebaikan yang lebih baik lagi. Contohnya adalah apa yang tertera di dalam ayat berikut ini; “Barangsiapa yang melakukan amal baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya…” (al An‟âm: 160). “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh 0rang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan satu benih yang menumbuhkan tujuh bulir, di mana pada tiap-tiap bulir mengandung seratus biji,Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki”(al Baqarah:261). Maka tidaklah salah bila kemudian kita juga berharap balasan dari Allah. Dan sudah barang tentu, bila hal ini salah, maka Allah sendiri tidak akan menjanjikannya.Lihat lagi ayat berikut ini, yang sekilas nampaknya akan kontradiksi: “… Dan apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah, maka pahalanya untuk diri kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah…”(al Baqarah: 272). Tapi ternyata ayat ini bukan menunjukkan ketidakbolehan meminta kepada Allah lewat jalan amal. Ayat ini menunjukkan larangan beramal sebab manusia, tapi untuk mencari ridha-Nya dalam beramal. Dan perhatikan sekali lagi. Malah, bukankah dengan Allah mengungkapkan keutamaan beramal di jalan-Nya, di ayat-ayat sebelumnya, itu juga menunjukkan keridhaan-Nya memberi lebih, dan ridha kita memintanya? Ini bahkan dibuktikan dengan dilanjutkan di ayat tersebut juga (di ayat yang sama) dengan kalimat: “… Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup.Sedikitpun kamu tidak akan dianiaya.” (al Baqarah: 272). Dan juga lihat motivasi dari Allah di ayat berikut ini; “Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (al Baqarah: 277). Jadi, ini tidak terkait dengan ikhlas dan tidak ikhlas. Inilah hubungan termanis antara Allah dan hamba-Nya, Rasul dan ummatnya. Bila kita baik kepada Allah dan Rasul-Nya, mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka keperluan kita akan dicukupkan, dan kita akan ditolong. Sementara itu, teruslah melatih diri, bahwa tanpa iming-iming surga dan tanpa ancaman neraka, kita bisa juga beramal, dengan tujuan yang satu; Ridha Ilahi. Kita kan tidak bisa selamanya seperti anak kecil, yang baru mau menyapu kalau bundanya bilang, “Nak, tolonglah menyapu… nanti ibu tambahin deh uang saku…” Tidak. Kita harus melangkah menjadi orang dewasa. Suatu saat, ketika kita sudah dewasa dalam beragama, maka kita tidak perlu diiming-imingi uang saku untuk menyapu. Kita akan menyapu, dengan atau tanpa uang saku tambahan. Mudah-mudan Allah senantiasa memberikan bimbingan bagi kita. Jadi insya Allah, kalau saudara berharap sesuatu dari amal saudara, sementara itu pengharapannya hanya kepada Allah, maka tidak mengapa. Jangan mempersulit diri dengan mengatakan bahwa ini tidak etis. Etis-etis saja.Wong berharapnya sama Allah.Yang tidak etis itu kalau justru kita tidak meminta kepada Allah.Dan kemudian kita membicarakan amal kita di mana-mana untuk tujuan dipuji (sedangkan bila tujuannya untuk ditiru saja tidak ada salahnya; siapa tahu bisa menjadi teladan). Dalam shalat saja kita dimotivasi oleh Allah dan Rasul-Nya, bahwa kalau saja kita mau berjama’ah, maka pahalanya akan dilipatgandakan dua puluh derajat lebih banyak daripada shalat sendiri. Tentu sebagai seorang muslim, ketika shalat berjama‟ah ini menjadi sifat kita, maka kita tiada lagi perlu melihat bahwa shalat berjama‟ah ini mengandung keutamaan dua puluh derajat lebih tinggi daripada shalat sendiri. Artinya, setelah pembelajaran terjadi, kita bisa shalat tanpa memikirkan lagi tentang pahala.Begitulah yang diharapkan dari motivasi tentang fadilah sedekah. Sebagai sebuah pembelajaran juga kiranya. Tapi baiklah, mudah-mudahan ketika kita sudah bisa bilang, “masa sama Allah hitung-hitungan (dalam beramal)…” Mudah-mudahan saat itu kita sudah dimasukkan ke dalam derajat keimanan yang tinggi yang tidak perlu lagi semacam imbal saja dari Allah. Sekali lagi, latihlah diri kita dengan amal-amal yang kita lakukan hanya untuk ridha Allah. Saya ingin memberitahu sedikit rahasia kecil; Kita tidak perlu risau bahwa apakah dengan tidak kita katakan amal kita untuk apa, lalu Allah tidak memperhatikan keperluan kita? Allah Maha Tahu. Dia Tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Menjadi senang, adalah dampak positif dari kedekatan hubungan dengan Allah, tanpa perlu diminta. Menjadi kaya, adalah dampak positif dari kedekatan hubungan dengan Allah, tanpa perlu diminta. Selamat dari marabahaya, adalah juga dampak positif dari kedekatan hubungan kita dengan Allah, dan inipun tanpa perlu diminta. Begitu juga sebaliknya, kita tidak menginginkan kesusahan, tapi ia akan menjadi dampak yang pasti ada bila kita jauh dariAllah. Menjadi miskin (bisa juga miskin hati sebab serakah), adalah juga dampak yang pasti ada, bila kita memang lupa akan Allah. Dan akhirnya, kehidupan yang dipenuhi masalah, adalah juga menjadi dampak yang pasti ada, bila kita memang jauh dari Allah. Tapi sementara itu, permintaan yang dinyatakan – baik lewat lisan, apalagi jika dibarengi dengan amal saleh – tidaklah juga menyalahi aturan. Allah yang meminta kita untuk meminta kepada-Nya. Bahkan di penghujung surah al Furqân, Allah menyatakan tidak akan memperhatikan kita andai tidak ada permintaan dari kita. Saudara, mungkin suatu saat saudara merasa ada sesuatu hal yang bakal mengganggu keikhlasan saudara. Katakanlah kejadiannya begini: Dulu pernah kita menolong anak si Fulan. Tidak tahunya, sekarang kita yang membutuhkan pertolongan. Datanglah kita kepada si Fulan tersebut, karena kita memandang keadaannya sudah berubah. Si Fulan tersebut sudah kita anggap mampu. Tapi apa yang terjadi, si Fulan menolak membantu. Saudara, bila kemudian saudara katakan kepada manusia yang lain, wah, kurang ajar betul dia itu. Dulu anaknya waktu susah saya bantu. Sekarang saya minta bantuan dan dia bisa membantu, dia katakan tidak bisa membantu. Saudara, bila saudara melakukan hal ini, barulah saudara masuk dalam kategori tidak ikhlas. Lalu bagaimana supaya selamat? Kan manusia juga punya sifat keluh kesah? Sedangkan kalau keluh kesah kita tidak kita keluarkan, jadi penyakit katanya. Nah, bila begini, keluh kesahkan saja kepada Allah. Insya Allah saudara akan selamat. Tidak mengapa berkeluh kesah kepada Allah. Bahkan Dia menunggu kita berkeluh kesah kepada-Nya. Ini sama sekali tidak menjadikan saudara kehilangan keikhlasan. Misalnya dengan mengadukan, “Ya Allah, sakiiit hati saya… Saya dulu pernah membantu si Fulan di saat dulu dia susah. Tapi kini ketika saya yang susah sedang si Fulan senang, dia tidak membantu. Ya Allah, saya tidak mau merusak amal saya dengan mengadu kepada selain Engkau Rabb. Makanya saya adukan kepada Engkau saja. Rabb, saya tidak minta si Fulan Engkau balas. Karena mungkin dia tidak tahu. Saya hanya meminta Engkau hadirkan bantuan untuk saya lewat jalan yang lain, dan Engkau sadarkan si Fulan. Maafkan kesalahan saya ya Rabb, bila kesalahan-kesalahan saya itulah yang membuat diri saya susah saya sekarang…” Begitulah. Dengan mengadukan kepada Allah, sesak di dada hilang, dan saudara tetap selamat, tanpa merusak keikhlasan. Sekali lagi, maaf bila saya mengulang dan mengulang, tidak mengapa sedekah dengan memiliki niat yang sifatnya mungkin “duniawi”; pengen kaya, pengen senang, pengen bebas masalah, pengen tercapai keinginan. Asal, seluruh niatan itu saudara mintakan kepada Allah. Misalnya dengan mengatakan (secara rahasia, hanya kepada Allah), “Ya Allah, Engkau tahu apa yang menjadi kesulitan saya… Hari ini, saya sudah usap beberapa kepala yatim. Saya juga sudah memberikan sedikit makanan dan minuman untuk mereka yang tidak punya. Ya Allah, saya mengatakan ini hanya kepada-Mu, dan hanya di depan-Mu, yang sebenaranya Maha Tahu apa yang saya lakukan. Tapi ya Rabb, sebagai manusia, saya juga memiliki permintaan, dan bukankah permintaan dari hamba-Mu adalah sesuatu yang Engkau sukai? Ya Rabb, tolonglah supaya saya bisa terbebas dari kesulitan yang sedang saya hadapi. Semoga amal baik saya bisa Engkau terima, dan semoga amal buruk saya bisa Engkau hapuskan.” Sementara itu saudara harus menyembunyikan amal saudara dari penglihatan manusia.Cukuplah Allah yang tahu. Apakah Kita Masih Mendapatkan Bahagian Di Akhirat, Sebab Kita Meminta Bahagian Di Dunia? Insya Allah, saudara juga tetap akan mendapatkan bagian di akhirat kelak, meskipun saudara “meminta” bagian dari “keuntungan” sedekah di dunia ini. Karena Allah berjanji, akan menyempurnakan balasan seorang mukmin yang bersedekah di akhirat kelak. Dan siapa sih mukmin? Mukmin kan, bisa kita bawa kepada pengertian bahwasanya dia percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, termasuk ketika dia percaya juga akan janji-janji-Nya dan janji-janji Rasul-Nya. Memang, ada firman Allah yang mengatakan bahwa ada seseorang yang hanya memohon (hanya menghendaki) kebaikan di dunia, sementara itu ia tidak mendapatkan kebaikan di negeri akhir (al Baqarah: 200, al Isrâ: 18-19). Tapi konteks firman tersebut bukan pada masalah di atas (beramal dengan berharap sesuatu dari Allah). Yang demikian itu terjadi apabila kita melakukan sesuatu tanpa melibatkan Allah, membelakangi Allah, dan riya di hadapan manusia. Contoh; • Seseorang punya modal, lalu berdaganglah ia. Dalam berdagang pun ia bawa kejujuran dan profesional. Ia pun tahu tentang teori dagang dengan baik, dan berpengalaman. Ditambah lagi barangnya baik. maka secara dunia, dia insya Allah wa bi-idznillah mendapatkan keuntungan dari dagangannya. Hanya sayang, dalam berdagang dia tidak shalat. Maka berlakulah firman Allah tersebut; dagangan dapat, untung dunia dapat, tapi Allah tidak ia dapatkan. Allah bisa saja“mewujudkan” ketidakberkahan. Maka jadilah ia untung, tapi keuntungannya tidak membawanya kepada kehidupan yang berkah. • Seseorang berusaha. Usahanya bener, lurus, lempeng. Usahanya juga engga ngerugiin orang, dan halal. Tapi lantaran tidak mengeluarkan zakat dan sedekah, maka dia tetap dianggap tidak melibatkan Allah. Maka, boleh jadi, dia mendapatkan dunianya. Maksudnya tetap untung. Tapi usahanya tidak membawanya dekat kepada Allah. Untung dapat, Allah tidak dia dapatkan. • Seseorang sakit. Lalu dia ke dokter. Berolehlah dia obat, dan ditambah dia juga rajin ngejaga diri, ngejaga pantangan. Boleh jadi ia memang sembuh, sebab ukurannya memang kalo orang berobat ya sembuh, insya Allah. Tapi kalo dalam berobat ia tidak shalat, tidak memperbaiki diri, tidak berdoa melibatkan Allah, maka walaupun sehat dapat, Allah tidak ia dapatkan. Lalu bagaimana caranya mendapatkan Allah juga di samping kesembuhan? Caranya dengan berdoa kepada Allah, berobat sebagaimana biasa, dan berusaha memperbaiki sikap dan sifat. Siapa tahu penyakit ini adalah pesan dari Allah untuk mengingat diri-Nya. Nah, jika begini, sembuh dapat, Allah juga dapat. • Seseorang mau punya uang, tapi caranya salah; merampok, berjudi, jadi bandar, jual obat terlarang, korupsi, membuat proyek fiktif, dan lain sebagainya. Kalau ini dilakukan, barulah seseorang masuk kepada kategori “hanya mau dunia saja, sedang akhirat tidak ia dapatkan”. Sedangkan yang ia dapat sendiri adalah sesungguhnya bukan kesenangan dunia, melainkan neraka dunia. Lihat saja ujung kehidupan orang-orang yang seperti ini, sengsara! Lebih banyak susahnya daripada senangnya. • Seseorang bersedekah karena ingin dipandang. Dalam konteks ayat 200 surah al Baqarah, dan al Isra: 18-19, ia tetap mendapatkan pujian, bisa jadi. Tapi di mata Allah? Nol besar, alias tidak mendapatkan pujian apa-apa. (al Baqarah: 264). Tapi, kata Allah, ada sebagian lagi yang mendapatkan dunia dan akhiratnya, sebab dalam berjalan di dunia, ia tidak melupakan Allah; “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ya Tuhan kami berilah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (al Baqarah: 201). Jadi, kalau bisa, kita menjadi manusia-manusia,yang dunia dapat, akhirat dapat. Tapi, kembali dalam konteks sedekah (baca: amal), di mana seseorang mengharapkan “bayaran instan” di dunia juga, maka ini tidak berarti “dunia dapat, tapi akhirat tidak dapat”, tidak demikian. Ia tetap dapat bagiannya di akhirat, karena memang Allah berjanji akan “menyempurnakan balasannya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, nanti di hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungannya Allah.” Sementara itu ada yang bilang, ada firman Allah juga yang bunyinya walâ tamnun tastaktsîr, jangan memberi dengan mengharap dapat lebih banyak lagi. Coba sekali lagi lihat ayat ini utuh, bahwa ini dibawa kepada kondisi di mana kita beramal pamrih; minta dilihat, minta imbal, dari manusia, trus berharap sesuatu dari manusia. Sedangkan meminta kepada Allah? Maka ini adalah bagian dari keutaman beramal di jalan-Nya. Malah, mintalah sebanyak-banyaknya kepada Allah. Isa „alaihissalam diriwayatkan pernah bersabda di depan murid-muridnya,kalau aku meminta, maka aku tidak akan meminta sejumput jerami kepada Allah. Maksudnya, mintalah jangan yang sederhana kepada Allah Yang Maha Kuasa. Mintalah sesuai kepentingan kita, sesuai kebutuhan kita. Toh Allah juga bilang, iyyaka na‟budu wa iyyaka nasta‟în, kepada-Mu lah kami beribadah dan kepada-Mu lah kami memohon; kepada siapa lagi kita meminta selain kepada Allah, tentu setelah kita beribadah kepada-Nya, barulah kita layak meminta kepada-Nya. Di firman Allah yang lain juga dinyatakan, ud‟ûnî astajib lakum, mintalah pada-Ku, niscaya Aku akan kabulkan. Laksana kita punya orang tua, masakan kita minta kepada orang tuanya orang lain? Laksana permintaan istri, masakan dia meminta kepada suami orang lain? Allah mewanti-wanti ikhlas dan ketidakikhlasan dengan berfirman melalui dua ayat berikut ini; 1.“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu laksana batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah ia bersih tidaj bertanah. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (al Baqarah: 264). 2. “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya,maka hujan gerimis akan datang. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (al Baqarah: 265). Insya Allah, ketika kita berharap kepada Allah, inilah wujud iman yang manis, wujud dari harmonisasi hubungan yang indah antara makhluk dengan khaliqnya, antara manusia dengan penciptanya, antara yang diberi dengan Pemberinya, dan antara yang dipenuhi dengan Yang Memenuhinya. Sekedar mengulang, tidak ada perkara etis dan tidak etis, atau masuk ke dalam konteks “hitung-hitungan” dengan Allah ketika kita berharap kepada-Nya ketika kita beramal. Inilah juga wujud doa kita yang sangat efektif. Yakni ketika kita mampu berdoa bukan sekedar dengan lisan, melainkan juga dengan tindakan, dengan amal. Bila penjelasan ini masih kurang juga, saya kutipkan sesuatu yang menarik. Yaitu memperhatikan firman Allah di surah al Anâm: 161-163, ketika Dia mengajarkan kita harus berbuat hanif, berbuat lurus dan ikhlas; seraya mengabdikan diri (hidup dan mati) hanya untuk Allah dan tidak menyektukutan-Nya. Apanya yang menarik? Karena di ayat sebelumnya (al An‟âm: 160), Allah menjelaskan keutamaan amal dengan ganjaran sepuluh kali lipat. Jadi, pengharapan balasan amal kepada Allah, dan hanya dari Allah, sama sekali tidak menyalahi teori keikhlasan. Ayat 161-163 surah al An‟âm ini kerap dipakai oleh sementara pendapat yang mengatakan bahwa beramal itu jangan pamrih terhadap Allah. Dengan pemaparan singkat di atas, rugilah manusia, bila ditawarkan sesuatu dari Allah tidak diambil. Keutamaan amal adalah Allah yang menawarkan, kita tinggal mengambilnya saja. Sekali lagi saya kutipkan apa yang sudah dikutipkan di atas, bahwa hal ini menjadi penting saya bahas, sebab inti dari “menyelesaikan hutang segunung” adalah dengan jalan memperbanyak sedekah. Jangan sampai nanti kita diklaim, wah, saudara bersedekah ada maunya (yaitu mau dibebaskan hutang).Akhirnya kita tiada “darah” dan tiada “gairah” dalam beramal. Semoga Allah berkenan menunjukkan kita ke jalan yang benar, dan menyelamatkan kita dari kesalahpahaman akan ajaran-Nya, serta melindungi kita dari keyakinan yang salah. Amin. Allah jualah Penentu Kebenaran Yang Hakiki. Dan sebelum mengakhiri tulisan sesi ini, saya ingin berpesan beberapa hal tentang sedekah; 1. Jaga niat. Jangan sampai kita berniat memang tidak mau bayar. Kata Rasul, ketika kita berniat membayar hutang, maka sesungguhnya Allah sudah akan memudahkan kita untuk bisa membayar hutang tersebut. Dan jangan sampai menjadikan sedekah sebagai olok-olok belaka. Yakni, ketika kita bersedekah hanya menjadi tameng supaya kita tidak bahaya. Lalu setelah lepas dari bahaya kita sama sekali tidak mau bersedeklah lagi. Bersedekahlah sebab iman, supaya bisa meningkat dan meningkat terus sedekahnya. Dan sekali lagi jaga niat. Jangan sampai kita memang niat ngempang! 2.Bersedekah bukan berarti menghentikan ikhtiar duniawi kita. Bukan. Jangan mentang-mentang dikemukakan salah satu fadilah sedekah adalah menyembuhkan penyakit, misalnya, lalu kita jadi berhenti berobat. Terus saja berikhtiar mencari obat. Bersedekah adalah untuk menjadikan ikhtiar kita menjadi lebih berkemungkinan berhasil. Sebab apa? Sebab di dalamnya kita sudah melibatkan Allah lewat jalan sedekah. 3. Bersedekahlah dengan terus meningkatkan ibadah-ibadah yang lain; shalatnya lebih ditepatwaktukan (kalau bisa latih diri untuk shalat berjamaah), shalat-shalat sunnah mulai ditegakkan (terutama shalat tahajjud, shalat taubat, shalat hajat dan shalat dhuha), memulai puasa sunnah (terutama puasa senin kamis dan kalau bisa lagi, puasa daud/sehari puasa sehari berbuka), dan ibadah-ibadah ritual lainnya. 4. Bersedekahlah dengan uang yang halal. Bersedekah dengan uang yang haram, ibarat mencuci pakaian dengan air yang kotor. Lihat, bukan saja ia tidak bersih, malah ia akan semakin kotor. Bersedekah dengan uang haram, atau dengan sesuatu yang haram, sama saja dengan memperolok-olokkan agama Allah. Bertaubatlah dulu dari segala apa yang sudah kita kerjakan yang sifatnya keburukan, dosa dan maksiat. Agar semakin terang kehidupan kita dunia dan akhirat. 5. Jangan menunda-nunda bersedekah. Kita tidak tahu kapan datangnya kematian. Sedangkan kalau kematian sudah datang maka tidak ada lagi kesempatan kita untuk bersedekah. Di antara sebab lain jangan menunda-nunda bersedekah adalah kita juga tidak pernah tahu kapan kita “jbangkrut atau kapan kita berubah pikiran. Begitu terlintas niatan untuk bersedekah, sudahlah, cepat saja keluarkan sedekah tersebut. Kalau kita kebanyakan timbang timbing, kebanyakan berpikir, maka biasanya yang lebih sering terjadi adalah kita tidak jadi bersedekah. 6. Patut pula saya beritahukan, “sedekah jor-joran” atau “sedekah yang sangat banyak” hanya diperbolehkan Rasulullah kalau seseorang “masih jauh dari meninggal”. Kalau seseorang sudah sekarat, tidak boleh ia (tanpa persetujuan ahli warisnya) menyedekahkan hartanya lebih dari sepertiga. Karena dikhawatirkan Rasulullah, ia akan menjadikan ahli warisnya menjadi miskin. “Sedekah jor-joran” ini sangat diperlukan (sebagaimana sudah dibahas di atas), bagi seseorang yang memang sangat sangat membutuhkan pertolongan Allah dalam waktu yang cepat. Misal ia sedang dililit hutang yang tidak imbang lagi dengan asetnya, sedang aset satu-satunya adalah rumahnya yang juga sangat sederhana. Katakanlah, hutangnya seratus juta, dan rumahnya kalau dijual sekalipun hanya tersisa uang dua puluh juta. Dalam kondisi ini, kalau ia masih sehat, ia bisa “bertaruh” untuk menunjukkan pengorbanannya di mata Allah. Ia bisa jual ia punya rumah, sisakan sedikit untuk mengontrak rumah kecil dan hidup barang beberapa bulan, selebihnya “buang” untuk disedekahkan. Inilah hal yang luar biasa kalau bisa dilakukan oleh seseorang yang sangat-sangat perlu pertolongan Allah (lihat kembali pembahasan-pembahasan di atas). 7. Latih diri kita untuk bisa bersedekah meskipun kesusahan tidak ada (atau sudah terlewati). Kenapa? Biar bagaimanapun kita akan melewati pengadilan kubur dan pengadilan akhirat. Tidak ada satupun yang tahu bagaimana keadaannya nanti; selamatkah atau celaka. Maka dengan terus menerus merajinkan diri untuk bersedekah, kita bagaikan membuat perlindungan dan penyelamatan diri sendiri untuk bisa melewati dua pengadilan tersebut dengan baik. Ingat, selain doa anak yang saleh dan ilmu, sedekahlah (sebagai salah satu wujud amal saleh) yang bisa kita bawa ke alam kubur dan ke alam akhirat. 8. Bersedekahlah yang tulus, yang ikhlas. Jangan pamer kepada manusia. Bisa sia-sia sedekah kita. Sementara itu, berharaplah kepada Allah dan memintalah kepada-Nya. Tapi ingat, jangan juga bersedekah hanya untuk menjadikan kita terbebas dari hutang. Dan jangan bersedekah cuma untuk menjadikan penyakit kita sembuh, atau bisnis kita menjadi jaya kembali. Jangan. Sayang. Soalnya kita bisa dapat lebih dari itu. Jadikan “kebutuhan- kebutuhan” kita itu hanya menjadi sebuah doa penyerta saja. Tujuan utama kita adalah mencapai ridha-Nya Insya Allah, kalau Allah sudah ridha, hutang akan beres, penyakit akan hilang, dan masalah akan terbantukan. Insya Allah, amin. 9. Baik sangka kepada Allah. Yakinlah bahwa biar bagaimanapun bersedekah akan membawa kebaikan kepada kita. Allah pasti akan membalas, entah itu dalam bentuk datangnya rezeki, hilangnya penyakit, terhalaunya kesulitan, panjang umur, atau bahkan untuk menghapus dosa-dosa kita. Salah satu tanda bahwa kita berkurang baik sangkanya kepada Allah dalam hal sedekah adalah mempertanyakan kenapa sedekah koq terasa “belum bunyi” di dalam keinginan kita. Pupuk iman bahwa sedekah kita pasti “bunyi” dan dibalas oleh Allah subhanahu wata‟ala, hanya kita perlu membuka mata dan telinga terhadap karunia dan nikmat Allah. 10. Tingkatkan terus doa kita. Bersedekah diyakini sebagai berdoa lewat amal, tapi sementara itu kita pun harus tetap berdoa dan berdoa kepada Allah. Doa itu senjatanya orang mukmin. Dan kata Allah, tidak satupun seseorang yang berdoa melainkan akan Allah kabulkan, baik di dunia ini maupun ditunda di akhirat kelak, atau disimpan sebagai kebaikan orang tersebut. Subhanallah, kita sudah sedikit banyak mengupas tentang bersedekah. Hampir semua buku Wisata Hati menyuarakan kepedulian terhadap sesama ummat manusia dan alam. Ah, pembaca, saya pribadi memohon doa dari pembaca sekalian, agar kiranya saya dan keluarga saya bisa menjadi ahli sedekah, ahli taubah dan ahli ibadah. Saya dan keluarga juga mendoakan pembaca sekalian agar dicatat Allah sebagai seorang yang memiliki iman dan memiliki ketakwaan, agar selamat dunia dan akhirat kita semua. Amin. Allah bilang lewat Rasul-Nya, bahwa siapa saja yang bersedia membebaskan kesulitan orang lain, maka ia pun akan dibebaskan segala kesulitannya. Bukankah hutang pun termasuk kesulitan? Maka bersegeralah mencari mereka yang lebih sulit dari kita „tuk kita bantu kesulitannya. Ya Allah, kemampuan hamba dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan hamba begitu terbatas, sedang Kemampuan Engkau tidak berbatas. Ya Allah Engkau lihat begitu rajin hamba membuat masalah, tapi begitu pengecut hamba dalam menyelesaikan masalah. Adakah bantuan-Mu bagi orang hina macam hamba? Rabb, kalau bersedekah dan memperbaiki diri menjadi cara yang efektif untuk menyelesaikan hutang segunung, maka jadikan hamba-Mu ini orang-orang yang mampu bersedekah dan memperbaiki diri. Amin. SETIAP PENYAKIT PASTI ADA OBATNYA. SETIAP penyakit ada obatnya. Jika sebuah penyakit tidak sembuh juga meski sudah berobat ke mana-mana dan dengan berbagai macam obat, maka kemungkinan sang obat penyembuh belum ditemukan –hakikatnya tentu saja belum ada izin Allah Swt untuk kesembuhannya.Dalam mengobati penyakit secara umum ada dua cara, yakni ikhtiar dan doa. Ikhtiar dilakukan dengan berobat ke dokter, meminum atau memakan obatnya, lalu disempurnakan dengan doa.Namun belum banyak yang menyadari bahwa salah satu obat mujarab –sebut saja ‘obat ekstra’—bagi sebuah penyakit adalah sedekah, sebagaimana hadits: “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah” (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih al-Jami’).Dengan demikian, bersedekah, selain akan membuat harta kita berkah dan bermanfaat, jika bisa menjadi wasilah datangnya kesembuhan dari Allah Swt atas penyakit yang diderita.Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim Al-Mufarrij sebagaimana dikutip Al-Sofwah berkata:“Wahai saudaraku yang sedang sakit, sedekah yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah sedekah yang diniatkan untuk memperoleh kesembuhan. Boleh jadi, Anda telah banyak melakukan sedekah, tetapi hal itu tidak Anda lakukan dengan niat untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah Swt.Oleh karena itu, coba Anda lakukan sekarang dan tumbuhkanlah kepercayaan dan keyakinan bahwa Allah Swt akan menyembuhkan diri Anda. Isilah perut para fakir miskin hingga kenyang, atau santunilah anak yatim, atau wakafkanlah harta Anda, atau melakukan sedekah jariah, karena sesungguhnya sedekah itu dapat mengangkat dan menghilangkan berbagai macam penyakit dan berbagai macam musibah dan cobaan…Wahai saudaraku yang sedang sakit, janganlah Anda bakhil terhadap diri Anda sendiri. Sekaranglah waktunya untuk sedekah” (Shifatun ‘Ilaajiyyah Tuzilu Al-Amraadh bi Al-Kulliyyah). Ada seseorang bertanya kepada Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, tentang penyakit lututnya yang telah diderita sejak tujuh tahun. Dia telah melakukan bermacam usaha untuk mengobatinya dan telah bertanya kepada para dokter, tetapi belum merasakan hasil. Maka Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, berkata kepadanya:“Pergilah Anda mencari sumber air dan galilah sumur di situ karena orang-orang membutuh-kan air! Aku berharap ada air yang memancar di situ”.Maka orang itu pun melakukan apa yang disarankan oleh beliau, lalu dia pun sembuh” (Shahih At-Targhib) KISAH PAHALA SEDEKAH ABDULLAH bin MUBARAK
SEBESAR PAHALA NAIK HAJI

 Sewaktu melakukan perjalanan haji ke kota Mekkah, Abdullah bin Mubarak singgah di kota Kufah. Suatu saat, di kota itu, ia melihat seorang wanita memungut bangkai ayam di tempat sampah kemudian mencabuti bulu-bulunya.
"Ayam ini bangkai atau sudah disembelih," tanya Abdullah bin Mubarak.
"Bangkai," jawab wanita itu jujur. "akan aku makan bersama anak-anakku."
"Mengapa? Bukankah Rasulullah Saw telah mengharamkan daging bangkai?"
"Ya. Apa boleh buat?"
"Ceritakanlah perihal dirimu, kenapa engkau berani melanggar ketetapan Rasulullah?" pinta Abdullah bin Mubarak.

Semula wanita itu menolak untuk berterus terang. Namun karena berkali-kali Abdullah mendesak, akhirnya ia menceritakan tentang keadaannya.
"Sudah tiga hari ini aku dan anak-anakku tidak makan."
Mendengar penuturan itu, Abdullah segera menuju perkemahannya. Kemudian ia tuntun keledai dan perbekalannya ke rumah wanita tadi. Lantas menyerahkannya.
"Janganlah engkau memakan bangkai yang diharamkan itu," jujar Abdullah bin Mubarak.
"Sebagai ganti, terimalah uang, makanan dan pakaianku."
Wanita itu termangu tidak percaya.
"Ambillah, "suruh Abdullah."Berikut keledai dan perbekalan yang ada dipunggungnya."
Akhirnya wanita itu menerima sedekah Abdullah.
Abdullah lantas menetap di kota itu beberapa waktu lamanya, karena sudah tidak punya bekal untuk melanjutkan perjalanan hajinya. Setelah tiba waktunya orang-orang yang naik haji pulang ke negeri masing-masing. Abdullah juga kembali ke negerinya.

Sesampainya di rumah, berdatanganlah para tetangga dan sanak keluarganya memberi ucapan selamat. Tidak kecuali mereka yang menunaikan ibadah haji pada waktu itu juga.

"Jangan ucapkan selamat kepadaku," cegah Abdullah. Lalu tanpa malu-malu ia katakan "Tahun ini aku tidak pergi haji."
"Maha Suci Allah." Sebut salah seorang diantara tamu-tamunya. "Bukankah engkau membawa titipan uangku dan aku ambil kembali ketika kita bertemu di Arafah?"
"Malahan engkau juga memberi minum aku sewaktu kita bertemu di Mekah?" kata yang lain memberikan pengakuan. Abdullah bin Mubarak semakin bingung mendengar ucapan-ucapan mereka. "Sungguh, aku tidak jadi ke Mekah," bantahnya ngotot.
"Subhanallah. Bukankah engkau juga membawa air zam-zam untukku? Kata tamu yang lain lagi mengingatkan.

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua yang kalian katakan." Bantah Abdullah serius.

Pada malam harinya, kala tertidur pulas, Abdullah bermimpi mendengar suaragaib. "Hai Abdullah, Allah Swt menerima sedekahmu. Kemudian Dia menyuruh seorang Malaikat menyerupainya untuk menggantikanmu melaksanakan ibadah haji."Subhanalloh,dari kisah SEDEKAH ABDULLAH bin MUBARAK,bisa kita simpulkan bahwa,pahala yang di berikan oleh Allah kepadanya,sebesar pahala naik Haji,hanya dengan menyedekahkan keledai dan seluruh perbekalannya kepada seorang wanita yang sedang kelaparan di saat dalam perjalanan.Oleh Karena itu janganlah kita takut miskin dengan mengeluarkan sedekah dari sebagian harta yang kita punya,Ketika kita sedang di timpa kesusahan dan cobaan,hutang numpuk,sakit yang tidak kunjung sembuh,maka segerakanlah kita keluarkan harta kita guna menebus dari kesusahan tersebut dengan di berikannya jalan keluar oleh Allah,dan di gantinya dengan ke hidupan yang lebih baik.Ngomongin masalah Tentang sedekah percaya nggak percaya bisa mempercepat kesembuhan penyakit seseorang. Hal tersebut memang banyak bukti yang bisa ditemui. Walaupun memang itu semua atas kehendak Allah SWT tetapi selain dengan usaha untuk menyembuhkan tentu diperlukan ibadah dengan terus berdoa kepada-Nya. Salah satu bentuk ibadah tersebut yaitu sedekah. Salah satu penyebab utama banyaknya penyakit adalah di sebabkan oleh kita sendiri,bisa jadi kitanya yang tidak pernah punya rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita,bisa jadi kita punya banyak dosa,dosa sama Allah,dosa sama orang tua,dosa sama saudara kita sendiri,dosa sama tetangga atau teman kita sendiri,atau dosa sama suami atau dosa sama istri kita,Penyakit,kesulitan,hutang itu harus kita cari penyebabnya,tanya kepada diri kita sendiri,kenapa kok setiap kemanapun kita pergi,pindah rumah,atau sampai berganti suami kok masih saja penyakit dan hutang itu terus menjadi teman abadi dalam hidup kita..?? Rasulullah saw. bersabda, Setiap hari di mana para hamba memasuki waktu pagi, ada dua malaikat yang turun. Satu di antaranya berkata, Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak sodakoh (menggunakan harta untuk ibadah, untuk kepentingan keluarga, tamu, bersedekah dan sebagainya).Sedangkan yang satu lagi berkata, Ya Allah, berikanlah kerugian kepada orang yang tidak mau berinfak sodakoh.Allah Berfirman dalam Al-Qur'an denagn Gamblang dalam surat Al-Lail“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” Bisa jadi kita sedang di azab oleh Alloh di dunia,agar azab di akherat nanti tidak berat-berat amat siksaannya,makannya Allah beri azab di dunia,tujuannya yaitu supaya kita selalu bersyukur.Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri”. (QS.asy-Syura:30). Hal yang paling utama di perhatikan agar pertolongan Allah datang adalah langkah pertama: 1. Mohon Ampun dan istighfarlah sama Allah,sembari mengingat dosa-dosa kita pada Nya 2. Minta Maaf kepada Orang tua kita atas kesalahan yang pernah kita perbuat 3. Minta Maaf kepada suami,istri anak,saudara-saudara kita,minta maaf sama teman atau tetangga kita kalau-kalau kita punya salah dan pernah menyakiti hatinya tanpa kita sadari pada masa lalu. 4. Lakukan Amalan Shalat 5 waktu tepat waktu di sertai Qobliyah dan Ba'diyah nya 5.Biasakan Sholat Duha di pagi Hari,Sholat Tahajud di malam hari,perbanyak istighfar,dzikir sholawatan dan berdo'a agar keluar dari segala kesulitan, kesusahan ,sembuh dari penyakit ,dan perkara hutang yang menjadi masalah hidup kita. 6. Berfikiran Positif,bahwa Allah Pasti akan memberikan pertolongan dan memberikan jalan 7. Bersihkan hati kita dari semua penyakit hati,seperti curiga,takut miskin, riya,sombong,takabur,selalu ingin di puji orang lain,Pelit,bakhil,kikir,apalagi mengungkit-ungkit kebaikan kita kepada orang yang pernah kita tolong. 8.Lakukan gerakan sedekah dengan uang,harta yang baik,harta yang paling kita cintai,tentunya sedekah yang bisa membawa manfaat juga buat orang lain. 9.sabar dan tawakal dan pasrah,Ingat, Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya Ikhlas akan menjadi kekuatan yang menyembuhkan.Di antara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya. Dunia merupakan tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan, dan penyakit. Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakikatnya dari Allah ‘Azza wa Jalla, maka saya tergerak menulis risalah ini untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati (insya Allah). Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka, yang tertimpa musibah dan bala, semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan. Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain mampu tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya. Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang menahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’). Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan do’a mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau panjatkan do’a agar Allah Ta’ala menyembuhkanmu dari penyakit. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah Ta’ala akan menyembuhkanmu. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka yang diberi taufik oleh Allah Ta’ala telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab daripada obat jasmani.dan hidup mereka berubah 100% menjadi baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah.Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang! • Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya kepada para dokter, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnu al-Mubarak pun berkata kepadanya, “Pergi dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh”. (Kisah ini terdapat dalam “Shahih at-Targhib”). • Kisah lain, orang yang mengalami peristiwa ini menceritakan kepadaku, “Anak perempuan saya yang masih kecil menderita penyakit di tenggorokan. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan panyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya bertambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah Ta’ala. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani). Saya berkata, “Saya telah banyak bersedekah”. Ia pun menjawab, “Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu”. Saya pun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, “Engkau adalah orang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia Allah Ta’ala, bersedekahlah sebanding dengan banyaknya hartamu”. Saya pun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu, anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total, walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya. Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah Ta’ala akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit.Saya yakin kepada Allah Ta’ala dengan apa yang saya ceritakan. Semoga bermanfaat.