Sabtu, 28 Februari 2015

Trik Menemukan Karyawan Yang Jujur dan Bisa Dipercaya

Orang sibuk seringkali orang yang paling malas. (Robert T. Kiyosaki)
Cara Menemukan Karyawan Yang Jujur dan Bisa Dipercaya
Keterangan :
Mereka sibuk dan mereka tetap sibuk karena itu salah satu cara untuk menghindari sesuatu yang tidak ingin mereka hadapi. Ada orang sibuk nonton TV, sibuk memancing, bermain golf, sibuk belanja ke Mall, namun didalam hati mereka ingin menghindari sesuatu hal yang tidak ingin mereka hadapi. Ini adalah bentuk kemalasan yang paling umum. Malas dengan jalan tetap sibuk. Ada juga orang yang sibuk bekerja keras sehingga tidak perduli dengan istri dan anaknya. Dan ada juga orang yang terlalu sibuk mengurusi kekayaan mereka dan tidak perduli dengan kesehatan mereka. Dan ada orang yang terlalu sibuk mengurusi kesehatan dan tidak perduli lagi terhadap pekerjaan. Yang menjadi ukuran malas adalah apa yang dianggap penting jauh di dalam lubuk hati mereka, tetapi mereka hindari. Kata Robert Kiyosaki, “Obat untuk kemalasan adalah sedikit ketamakan.” Seringkali kita mendengar dikatakan bahwa “orang tamak adalah orang yang jahat”.
Namun dalam diri kita semua adalah nafsu/hasrat untuk memiliki barang-barang baru atau bagus atau hal-hal yang menyenangkan. Jadi agar hasrat itu tetap terkendali, orang tua kita kerap kali menemukan cara-cara untuk menekan hasrat itu dengan cara menciptakan rasa bersalah. Jadi, setiap kali anda mendapati diri anda menghindari sesuatu yang anda tahu seharusnya anda lakukan, maka satu-satunya hal yang anda tanyakan pada diri anda sendiri adalah “apa untungnya untuk saya?” Bersikaplah sedikit tamak. Itulah obat yang terbaik untuk kemalasan. Akan tetapi, terlalu tamak, seperti apapun lainnya yang berlebihan, tidaklah baik.
Menurut saya pribadi, bagaimana menghilangkan rasa malas kita harus mempunyai alasan yang sangat kuat. Dan alasan yang sangat kuat adalah menghindari sengsara dan mencari nikmat. Bila kita sedang malas, bayangkan, dengarkan dan rasakan penderitaan yang amat sangat dengan detail dan emosionil (tulis minimal 10 kerugian) bila kita masih bermalasmalasan atau tidak melakukan hal-hal yang penting, dan bayangkan, dengarkan dan rasakan kenikmatan yang amat sangat secara detail dan emosionil (tulis minimal 10 kenikmatan) bila kita sudah mulai rajin dan melakukan hal-hal yang penting. Penderitaan dan kenikmatan ini bukan hanya sekarang, tapi 1 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, 10 tahun kedepan dan 20 tahun kedepan.

SDM merupakan tonggak perusahaan sehingga sangat penting memiliki karyawan yang memiliki kejujuran dan integritas.
Artikel :
Siapa yang tahu tahu kita punya karyawan yang punya integritas, punya kejujuran. Mau tahu caranya? Satu pada saat rekrutmen. Pada waktu rekrut pun, belum tentu memenuhi sarat. Awalnya kita pikir orang tersebut jujur, tapi dibelakang ketika terdesak dia mencuri, bisa ? Kita bisa tahu minimal polanya!
Salah satunya dari mata, mata bisa di baca. Mata itu apa? Mata itu adalah jendela dunia. Ini juga diajarkan di FBI dan CIA.
Setiap mata mempunyai reaksi. Ketika ditanya, apa warna bajumu? Atau baju favoritmu warna apa? Lalu ketika kamu kecil warna seragam kamu apa? Tanpa sadar dia akan melihat kekiri atas, ke tangan kirinya, artinya dia mengakses ke memori visual, tapi ketika matanya mengakses kekanan atas, berarti dia sedang kreatif, itu dinamakan visual.
Ketika saya seminar Sales Magic, saya meminta kepada peserta untuk melakukan survey mengenai hal ini. Caranya saya meminta kepada salah satu peserta untuk saling berpandangan, misalnya “A“ dan “B”. Saya meminta kepada “A” untuk membayangkan, dan “B” mencatat. Ketika membayangkan, silahkan perhatikan kemana arah matanya. Setelah dibayangkan “A” harus mengangguk menyatakan sudah, dan katakan “ya”.
Saat itu saya meminta kepada “A’ untuk membayangkan gajah yang warnanya oranye, memakai kaos kaki biru setinggi lutut, kemudian hidungnya terdapat garis-garis putih.
Saat membayangkan, matanya akan mengarah kekanan atas. Tandanya di membentuk dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Gajah yang oranye seperti apa?. Memakai kaos kaki biru, semuanya dibayangkan. Ketika dia membayangkan matanya akan mengarah kekanan atas, tetapi bila kidal maka matanya akan mengarah kekirinya. Ketika matanya mengarah kekanan atas berarti berarti dia sedang “kreatif”.
Jadi ketika pasangan anda pulang terlambat, lalu anda bertanya kenapa? Dan ketika menjawab matanya mengarah kekanan atas maka anda sudah bisa menebaknya sendiri dan saya tidak bertanggung jawab lagi terhadap pertempuran dikeluarga anda. Karena karyawan dan pasangan anda sudah mengetahui pola ini maka bagaimana cara menaggulanginya? Anda bisa mengetahuinya dengan cara mantap atau tidaknya jawaban dan reaksinya saat itu, jadi BOHONG itu mempunyai REAKSI! Kalau kita wawancara bapak ibu, coba tanyakan pertanyaanpertanyaan yang pasti jawabanya adalah “ya”. Contohnya “oh bapak SD nya SD negeri ya?” SMP nya Muhammadiah ya? Iya pak!, SMA kanisisus?
Iya Pak. Dengan kita bertanya seperti ini maka kita sedang mempelajari polanya. Kemudian tanyakan sesuatu yang yang mengejutkan misalnya dia adalah lulusan fakultas ekonomi UGM, tapi kita bertanya “Bapak lulusan UI?” maka sedikitnya dia akan terdiam dan kaget, karena pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang tertulis.
Kemudian kita tanyakan kembali pertanyaan dengan jawaban “YA” sekali lagi. Dari situ kita kan mengetahui polanya. Bila dia ragu maka kita harus mempertanyakan, apakah dia JUJUR atau BOHONG ?
Action Plan :
1. Terapkan ketika Anda interview perekrutan karyawan
2. Buat list pertanyaan yang menyimpang
3. Cari pola / patronnya

Kamis, 26 Februari 2015

Sejarah Singkat Kehidupan Pandawa

Riwayat singkat

Para Pandawa Lima menurut tradisi pewayangan Jawa. Dari Kiri ke kanan:WerkodaraArjunaYudistiraNakula danSadewa.

Masa kanak-kanak

Pandawa lima yang terdiri atas YudistiraArjunaBimaNakula dan Sadewa, memiliki saudara yang bernama Duryodana dan 99 adiknya yang merupakan anak dari Dretarasta, saudaranya Prabu Pandudewanata yang tak lain adalah ayah dari Pandawa. Mereka semua (Pandawa lima dan sepupu-sepupunya atau yang dikenal juga sebagai Korawa) tinggal bersama dalam suatu kerajaan yang beribukota di Hastinapura. Suatu hari Duryodana berpikir ia bersama adiknya mustahil untuk dapat meneruskan tahta dinasti Kuru apabila sepupunya masih ada. Akhirnya berbagai niat jahat muncul dalam benaknya untuk menyingkirkan para Pandawa beserta ibunya.

Usaha pertama untuk menyingkirkan Pandawa

Dretarastra yang menggantikan tahta kerajaan yang sebelumnya dipimpin oleh Prabu Pandudewanata menyerahkan kembali tahta kerajaan Astina kepada putra sulung Prabu Pandu Yudistira sebagai putra mahkota tetapi ia langsung menyesali perbuatannya yang terlalu terburu-buru sehingga ia tidak memikirkan perasaan anaknya. Hal ini menyebabkan Duryodana iri hati dengan Arjuna, ia mencoba untuk membunuh para Pandawa beserta ibu mereka yang bernama Kunti. Rencana tersebut dipelopori oleh Pamannya Harya Suman / Sengkuni dengan mengajak tukang kayu kerajaan untuk membuat tempat pesta dari bahan yang mudah terbakar. Pada saat pesta, Kunthi dan para Pandawa Lima disuruh minum air yang sudah dimasuki obat tidur, dan dibakarlah lokasi pesta tersebut. Segala sesuatunya yang sudah direncanakan Duryodana dibocorkan oleh Widura yang merupakan paman dari Pandawa. Sebelum itu juga Bima juga telah diingatkan oleh seorang petapa yang datang ke dirinya bahwa akan ada bencana yang menimpannya oleh karena itu Bima pun sudah berwaspada terhadap segala kemungkinan. Untuk pertama kalinya Bima membawa ibunya Kunthi dan keempat saudaranya lolos dalam perangkap Duryodana dan melarikan diri ke hutan rimba.

Para Pandawa mendapatkan Dropadi

Ilustrasi sayembara memperebutkan Dropadi di Kerajaan Panchala.
Pandawa lima yang melarikan diri ke rimba mengetahui akan diadakan sayembara di Kerajaan Panchala dengan syarat, barang siapa yang dapat membidik sasaran dengan tepat boleh menikahkan putri Raja Panchala (Drupada) yang bernama Panchali atau DropadiArjuna pun mengikuti sayembara itu dan berhasil memenangkannya, tetapi Bima dan Arjuna yang berkata kepada ibunya ketika ibunya tengah memasak, "Ibu, kami membawa sedekah yang terbaik!" Kunti, menjawab tanpa melihat, "Bagilah sama rata kepada saudaramu, Nak." Karena perkataan ibunya. Pancali pun bersuamikan lima orang.

Perselisihan antar keluarga

Adegan Dropadi ditelanjangi olehDursasana.
Pamannya (Dretarastra) yang mengetahui bahwa Pandawa lima ternyata belum mati pun mengundang mereka untuk kembali ke Hastinapura dan memberikan hadiah berupa tanah dari sebagian kerajaannya, yang akhirnya Pandawa lima membangun kota dari sebagian tanah yang diberikan pamannya itu hingga menjadi megah dan makmur yang diberi nama IndraprasthaDuryodana yang pernah datang ke Indraprastha iri melihat bangunan yang begitu indah, megah dan artistik itu. Setelah pulang ke Hastinapura ia langsung memanggil arsitek terkemuka untuk membangun pendapa yang tidak kalah indahnya dari pendapa di Indraprastha. Bersamaan dengan pembangunan pendapa di Hastinapura ia pun merencanakan sesuatu untuk merebut kerajaan milik Yudistira (Indraprastha) dan menjatuhkan Yudistira dan adik adiknya. Yang pada akhirnya Yudistra pun terjebak dalam rencananya Duryodana dan harus menjalani pengasingan selama 12 Tahun dan satu tahun untuk tidak dikenali, di dalam pengasingan itu Pandawa pun menyusun rencana untuk membalas dendam atas penghinaan yang telah dilakukan Duryodana dan adik adiknya, yang akhirnya memicu terjadinya perang besar antara Pandawa dan Korawa serta sekutu-sekutunya.

Pertempuran besar di Kurukshetra

Bima merobek dada Dursasana dan meminum darahnya di medan perang Kurukshetra.
Pertempuran besar di Kurukshetra (atau lebih dikenal dengan istilah Bharatayuddha di Indonesia) merupakan pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan belas hari. Pihak Pandawa maupun pihak Korawa sama-sama memiliki ksatria-ksatria besar dan angkatan perang yang kuat. Pasukan kedua belah pihak hampir gugur semuanya, dan kemenangan berada di pihak Pandawa karena mereka berhasil bertahan hidup dari pertempuran sengit tersebut. Semua Korawa gugur di tangan mereka, kecuali Yuyutsu, satu-satunya Korawa yang memihak Pandawa sesaat sebelum pertempuran berlangsung.

Akhir riwayat

Lukisan penjemputan Yudistira dan anjingnya oleh Dewa Indra.
Setelah Kresna wafat, Byasa menyarankan para Pandawa agar meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup sebagai pertapa. Sebelum meninggalkan kerajaan, Yudistira menyerahkan tahta kepada Parikesit, cucu Arjuna. Para Pandawa beserta Dropadi melakukan perjalanan terakhir mereka di Gunung Himalaya. Sebelum sampai di puncak, satu persatu dari mereka meninggal dalam perjalanan. Hanya Yudistira yang masih bertahan hidup dan didampingi oleh seekor anjing yang setia. Sesampainya di puncak, Yudistira dijemput oleh Dewa Indra yang menaiki kereta kencana. Yudistira menolak untuk mencapai surga jika harus meninggalkan anjingnya. Karena sikap tulus yang ditunjukkan oleh Yudistira, anjing tersebut menampakkan wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Dewa Dharma berkata bahwa Yudistira telah melewati ujian yang diberikan kepadanya dengan tenang dan ia berhak berada di surga.
Sesampainya di surga, Yudistira terkejut karena ia tidak melihat saudara-saudaranya, sebaliknya ia melihat Duryodana beserta sekutunya di surga. Dewa Indra berkata bahwa saudara-saudara Yudistira berada di neraka. Mendengar hal itu, Yudistira lebih memilih tinggal di neraka bersama saudara-saudaranya daripada tinggal di surga. Pada saat itu, pemandangan tiba-tiba berubah. Dewa Indra pun berkata bahwa hal tersebut merupakan salah satu ujian yang diberikan kepadanya, dan sebenarnya saudara Yudistira telah berada di surga. Yudistira pun mendapatkan surga.

Management Dalam Hidup Itu Penting

Mengatur kehidupan diperlukan demi tercapainya tujuan hidup karir, bisnis maupun keuangan Anda. Management hidup berperan penting untuk membuat kehidupan Anda benar-benar berarti. Hal itu menegaskan Pentingnya Management Dalam Hidup
Arti HIDUP itu apa? Dan biasanya kebanyakan orang tidak pernah memikirkannya! YA atau YA?
Nah, jika Anda Memanagement Hidup Anda dengan arti yang berbeda maka perasaan Anda juga akan ikut berbeda. Kalau perasaan Anda berbeda, maka tindakan Anda pun akan berbeda. Jika tindakan Anda berbeda, hasilnya juga berbeda. Dan jika hasilnya berbeda, maka nasibnya berbeda. Kalau nasibnya berbeda, maka hidupnya pun berbeda.
Jadi, di sini setiap orang mempunyai definisi hidup yang berbeda- beda. Jika Anda beranggapan hidup itu penuh dengan perjuangan, maka kehidupan Anda selamanya hanya berjuang. Memangnya enak kalau berjuang terus dan Anda tidak menikmati hidup? Disini Anda hanya berjuang terus menerus. Mungkin tidak ada yang salah dalam hal ini, namun definisi Anda menggambarkan kehidupan Anda untuk sekarang dan untuk kedepannya.
Oleh karena itu, berhati- hatilah terhadap definisi hidup tersebut. Anda memberikan arti hidup yang Anda inginkan. Dan jika Anda salah dalam memberikan arti hidup maka Management Nomor satu sudah Gagal Total. Yang paling pertama dalam mengatur hidup, Anda harus bisa memberikan arti hidup itu yang seperti apa dan hidup itu adalah… (Anda bisa menjawabnya dengan jawaban Anda sendiri).
Jika Anda sudah memberikan arti salah dalam hidup Anda, maka emosi Anda akan salah. Kalau emosinya salah, maka tindakan akan salah. Kalau tindakan Anda salah, hasilnya salah. Kalau hasilnya salah, maka nasibnya Salah. Dan jika nasib Anda salah, maka hidup Anda akan salah.
Jadi disini, Andalah yang menentukan hidup Anda akan seperti apa dan bagaimana. Jika Anda salah dalam memberikan arti, maka untuk kedepannya kehidupan Anda akan salah. Di sini, Anda juga yang menentukan definisi dari kehidupan Anda itu sendiri. Ini adalah langkah nomor satu dalam management hidup.
Akhir kata, semoga artikel ini membawa pemahaman bermanfaat untuk Anda dalam mengatur segala segi kehidupan Anda menuju perubahan hidup yang Anda harapkan.
Saya senang menjadi diri saya sendiri.. Menjalani hidup di jalan yang sudah Tuhan rencanakan,, dan mencapai hal hal terbaik yang sudah Tuhan sediakan.

Senin, 23 Februari 2015

Sejarah Pandawa

Pandawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Para Pandawa dan istri mereka dalam lukisan India. Keterangan: Nakula dan Sadewa (kiri-kanan atas), Arjuna (kanan bawah), Bima (kiri bawah), Yudistira dan Dropadi (tengah).
Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta (Dewanagari: पाण्डव; Pāṇḍava), yang secara harfiah berarti anak Pandu(Dewanagariपाण्डुIASTPāṇḍu), yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Dengan demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut. Dalam wiracarita Mahabharata, para Pandawa adalah protagonis sedangkan antagonis adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu). Menurut susastra Hindu(Mahabharata), setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu. Misalkan nama "Werkodara" arti harfiahnya adalah "perut serigala". Kelima Pandawa menikah dengan Dropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara di Kerajaan Panchala, dan memiliki (masing-masing) seorang putera darinya.
Para Pandawa merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra antara para Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa main dadu.

Silsilah

Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya (YudistiraBima, dan Arjuna) merupakan putra kandung Kunti, sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Madri, namun ayah mereka sama, yaitu Pandu.

 
Wangsa
Yadawa
 
 
 
 
 
 
 
Dinasti
Kuru
 
Raja
Madra
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Surasena
 
Byasa
 
 
 
Ambalika
 
 
 
 
Salya
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kunti
 
 
 
 
Pandu
 
 
 
 
Madrim
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Yudistira
 
Bima
 
Arjuna
 
Nakula
 
Sadewa

Penitisan

Menurut tradisi Hindu, kelima putra Pandu tersebut merupakan penitisan tidak secara langsung dari masing-masing Dewa. Hal tersebut diterangkan sebagai berikut:

Anggota

Figur yang di tengah adalah Yudistira. Dua orang di sebelah kirinya adalah Bima dan Arjuna. Si kembar Nakula dan Sadewa berada di sebelah kirinya. Istri mereka, yang paling kiri, adalah Dropadi. Ukiran di Kuil Dasavatar, Deogarh, India.
Pandawa dan sepupu mereka, Kresna. Lukisan dalam Razm NamaMahabharataberbahasa Parsi, abad ke-16.

Yudistira

Yudistira merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (puteraDharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya. Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka. Setelah menempuh perjalanan panjang, ia mendapatkan surga.

Bima

Bima merupakan putra kedua Kunti dengan Pandu. Nama bhimā dalam bahasa Sanskerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak. Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putera dari ras rakshasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun gugur. Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya. Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Dalam pewayangan Jawa, dua putranya yang lain selain Gatotkaca ialah Antareja dan Antasena.

Arjuna

Arjuna merupakan putra bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sanskerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakanYudistira); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti– karena ia merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan danYudistira diangkat menjadi raja. Setelah Yudistira mangkat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan melepaskan segala kehidupan duniawai. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan mencapai surga.

Nakula

Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswinjuga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedangDropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, namun ia hidup kembali atas permohonan Yudistira. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.

Sadewa

Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh olehKunti, istri Pandu yang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomiYudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati, guru para Dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengembala sapi. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.
Bersambung...