Kamis, 05 Mei 2016

KISAH PAHALA SEDEKAH ABDULLAH bin MUBARAK 
SEBESAR PAHALA NAIK HAJI



 Sewaktu melakukan perjalanan haji ke kota Mekkah, Abdullah bin Mubarak singgah di kota Kufah. Suatu saat, di kota itu, ia melihat seorang wanita memungut bangkai ayam di tempat sampah kemudian mencabuti bulu-bulunya.
"Ayam ini bangkai atau sudah disembelih," tanya Abdullah bin Mubarak.
"Bangkai," jawab wanita itu jujur. "akan aku makan bersama anak-anakku."
"Mengapa? Bukankah Rasulullah Saw telah mengharamkan daging bangkai?"
"Ya. Apa boleh buat?"
"Ceritakanlah perihal dirimu, kenapa engkau berani melanggar ketetapan Rasulullah?" pinta Abdullah bin Mubarak.

Semula wanita itu menolak untuk berterus terang. Namun karena berkali-kali Abdullah mendesak, akhirnya ia menceritakan tentang keadaannya.
"Sudah tiga hari ini aku dan anak-anakku tidak makan."
Mendengar penuturan itu, Abdullah segera menuju perkemahannya. Kemudian ia tuntun keledai dan perbekalannya ke rumah wanita tadi. Lantas menyerahkannya.
"Janganlah engkau memakan bangkai yang diharamkan itu," jujar Abdullah bin Mubarak.
"Sebagai ganti, terimalah uang, makanan dan pakaianku."
Wanita itu termangu tidak percaya.
"Ambillah, "suruh Abdullah."Berikut keledai dan perbekalan yang ada dipunggungnya."
Akhirnya wanita itu menerima sedekah Abdullah.
Abdullah lantas menetap di kota itu beberapa waktu lamanya, karena sudah tidak punya bekal untuk melanjutkan perjalanan hajinya. Setelah tiba waktunya orang-orang yang naik haji pulang ke negeri masing-masing. Abdullah juga kembali ke negerinya.

Sesampainya di rumah, berdatanganlah para tetangga dan sanak keluarganya memberi ucapan selamat. Tidak kecuali mereka yang menunaikan ibadah haji pada waktu itu juga.

"Jangan ucapkan selamat kepadaku," cegah Abdullah. Lalu tanpa malu-malu ia katakan "Tahun ini aku tidak pergi haji."
"Maha Suci Allah." Sebut salah seorang diantara tamu-tamunya. "Bukankah engkau membawa titipan uangku dan aku ambil kembali ketika kita bertemu di Arafah?"
"Malahan engkau juga memberi minum aku sewaktu kita bertemu di Mekah?" kata yang lain memberikan pengakuan. Abdullah bin Mubarak semakin bingung mendengar ucapan-ucapan mereka. "Sungguh, aku tidak jadi ke Mekah," bantahnya ngotot.
"Subhanallah. Bukankah engkau juga membawa air zam-zam untukku? Kata tamu yang lain lagi mengingatkan.

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua yang kalian katakan." Bantah Abdullah serius.

Pada malam harinya, kala tertidur pulas, Abdullah bermimpi mendengar suaragaib. "Hai Abdullah, Allah Swt menerima sedekahmu. Kemudian Dia menyuruh seorang Malaikat menyerupainya untuk menggantikanmu melaksanakan ibadah haji."Subhanalloh,dari kisah SEDEKAH ABDULLAH bin MUBARAK,bisa kita simpulkan bahwa,pahala yang di berikan oleh Allah kepadanya,sebesar pahala naik Haji,hanya dengan menyedekahkan keledai dan seluruh perbekalannya kepada seorang wanita yang sedang kelaparan di saat dalam perjalanan.Oleh Karena itu janganlah kita takut miskin dengan mengeluarkan sedekah dari sebagian harta yang kita punya,Ketika kita sedang di timpa kesusahan dan cobaan,hutang numpuk,sakit yang tidak kunjung sembuh,maka segerakanlah kita keluarkan harta kita guna menebus dari kesusahan tersebut dengan di berikannya jalan keluar oleh Allah,dan di gantinya dengan ke hidupan yang lebih baik.Ngomongin masalah Tentang sedekah percaya nggak percaya bisa mempercepat kesembuhan penyakit seseorang. Hal tersebut memang banyak bukti yang bisa ditemui. Walaupun memang itu semua atas kehendak Allah SWT tetapi selain dengan usaha untuk menyembuhkan tentu diperlukan ibadah dengan terus berdoa kepada-Nya. Salah satu bentuk ibadah tersebut yaitu sedekah. Salah satu penyebab utama banyaknya penyakit adalah di sebabkan oleh kita sendiri,bisa jadi kitanya yang tidak pernah punya rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita,bisa jadi kita punya banyak dosa,dosa sama Allah,dosa sama orang tua,dosa sama saudara kita sendiri,dosa sama tetangga atau teman kita sendiri,atau dosa sama suami atau dosa sama istri kita,Penyakit,kesulitan,hutang itu harus kita cari penyebabnya,tanya kepada diri kita sendiri,kenapa kok setiap kemanapun kita pergi,pindah rumah,atau sampai berganti suami kok masih saja penyakit dan hutang itu terus menjadi teman abadi dalam hidup kita..?? Rasulullah saw. bersabda, Setiap hari di mana para hamba memasuki waktu pagi, ada dua malaikat yang turun. Satu di antaranya berkata, Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak sodakoh (menggunakan harta untuk ibadah, untuk kepentingan keluarga, tamu, bersedekah dan sebagainya).Sedangkan yang satu lagi berkata, Ya Allah, berikanlah kerugian kepada orang yang tidak mau berinfak sodakoh.Allah Berfirman dalam Al-Qur'an denagn Gamblang dalam surat Al-Lail“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” Bisa jadi kita sedang di azab oleh Alloh di dunia,agar azab di akherat nanti tidak berat-berat amat siksaannya,makannya Allah beri azab di dunia,tujuannya yaitu supaya kita selalu bersyukur.Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri”. (QS.asy-Syura:30). Hal yang paling utama di perhatikan agar pertolongan Allah datang adalah langkah pertama: 1. Mohon Ampun dan istighfarlah sama Allah,sembari mengingat dosa-dosa kita pada Nya 2. Minta Maaf kepada Orang tua kita atas kesalahan yang pernah kita perbuat 3. Minta Maaf kepada suami,istri anak,saudara-saudara kita,minta maaf sama teman atau tetangga kita kalau-kalau kita punya salah dan pernah menyakiti hatinya tanpa kita sadari pada masa lalu. 4. Lakukan Amalan Shalat 5 waktu tepat waktu di sertai Qobliyah dan Ba'diyah nya 5.Biasakan Sholat Duha di pagi Hari,Sholat Tahajud di malam hari,perbanyak istighfar,dzikir sholawatan dan berdo'a agar keluar dari segala kesulitan, kesusahan ,sembuh dari penyakit ,dan perkara hutang yang menjadi masalah hidup kita. 6. Berfikiran Positif,bahwa Allah Pasti akan memberikan pertolongan dan memberikan jalan 7. Bersihkan hati kita dari semua penyakit hati,seperti curiga,takut miskin, riya,sombong,takabur,selalu ingin di puji orang lain,Pelit,bakhil,kikir,apalagi mengungkit-ungkit kebaikan kita kepada orang yang pernah kita tolong. 8.Lakukan gerakan sedekah dengan uang,harta yang baik,harta yang paling kita cintai,tentunya sedekah yang bisa membawa manfaat juga buat orang lain. 9.sabar dan tawakal dan pasrah,Ingat, Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya Ikhlas akan menjadi kekuatan yang menyembuhkan.Di antara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya. Dunia merupakan tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan, dan penyakit. Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakikatnya dari Allah ‘Azza wa Jalla, maka saya tergerak menulis risalah ini untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati (insya Allah). Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka, yang tertimpa musibah dan bala, semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan. Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain mampu tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya. Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang menahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’). Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan do’a mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau panjatkan do’a agar Allah Ta’ala menyembuhkanmu dari penyakit. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah Ta’ala akan menyembuhkanmu. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka yang diberi taufik oleh Allah Ta’ala telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab daripada obat jasmani.dan hidup mereka berubah 100% menjadi baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah.Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang! • Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya kepada para dokter, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnu al-Mubarak pun berkata kepadanya, “Pergi dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh”. (Kisah ini terdapat dalam “Shahih at-Targhib”). • Kisah lain, orang yang mengalami peristiwa ini menceritakan kepadaku, “Anak perempuan saya yang masih kecil menderita penyakit di tenggorokan. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan panyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya bertambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah Ta’ala. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani). Saya berkata, “Saya telah banyak bersedekah”. Ia pun menjawab, “Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu”. Saya pun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan. Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, “Engkau adalah orang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia Allah Ta’ala, bersedekahlah sebanding dengan banyaknya hartamu”. Saya pun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu, anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total, walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya. Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah Ta’ala akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit.Saya yakin kepada Allah Ta’ala dengan apa yang saya ceritakan.
Semoga Bermanfaat...