Jumat, 05 September 2014

Jenis Usaha Di Masa Pensiun Yang Dapat Dilakukan

Anda seorang pegawai swasta yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun atau berniat untuk melakukan pensiun dini? Anda khawatir tidak memiliki pendapatan lagi karena sudah pensiun kerja? Tak perlu khawatir. Walaupun sudah tidak bekerja kepada orang lain, Anda dapat memulai usaha di masa pensiun sendiri, bahkan Anda justru dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain.
Syaratnya cukup mudah, yakni Anda hanya membutuhkan sedikit kreativitas dan kejelian untuk menangkap peluang bisnis atau pekerjaan yang dapat dilakukan. Selain itu, Anda juga perlu menjalankan sektor usaha di masa pensiun yang tidak akan membuat Anda untuk berpikir keras. Bisnis yang dipilih juga harus disesuaikan dengan kesehatan dan stamina Anda yang sudah tidak sekuat ketika masih muda. Karena itu, pintar-pintarlah untuk memulai sebuah jenis usaha di masa pensiun. Akan lebih baik lagi apabila usaha yang akan dijalankan adalah yang sesuai dengan minat atau hobi Anda. Berikut adalah jenis-jenis usaha yang dapat dilakukan di masa pensiun oleh Anda.

Travel Writer

Usaha di masa pensiunKetika memasuki masa pensiun, berarti saatnya Anda menikmati dunia, tidak lagi terkungkung oleh hiruk-pikuknya perkotaan maupun pekerjaan kantor. Jika Anda memilih bepergian untuk mengisi masa pensiun, Anda dapat memperoleh keuntungan ketika melakukan perjalanan itu, yakni dengan membuat sebuah tulisan mengenai perjalanan Anda maupun destinasi yang dikunjungi. Tulisan Anda nantinya dapat dikirimkan ke majalah-majalah atau situs traveling, tentunya Anda akan mendapatkan bayaran untuk karya Anda itu. Walaupun tidak seberapa, tapi bayaran yang diterima tentu akan semakin banyak seiring dengan kualitas tulisan serta popularitas Anda yang menanjak sebagai seorangtravel writer.

Fotografer

Fotografer lepasSelain menghasilkan uang melalui tulisan yang Anda buat berdasarkan perjalanan yang dilakukan, Anda juga dapat menerima pemasukan dari foto-foto yang Anda ambil. Secara umum, harga sebuah foto lebih mahal daripada sebuah tulisan. Karena itu, jika sedang bepergian, jangan lupa untuk memotret segala hal yang Anda temui karena foto karya Anda itu bisa saja dibutuhkan oleh orang lain. Anda dapat menawarkan foto-foto perjalanan Anda kepada majalah maupun situs traveling. Harga yang diberikan pun berbeda-beda. Semakin langka dan unik foto yang Anda ambil, semakin besar pula bayaran yang Anda terima.

Beternak

Usaha ternak Ketika memasuki masa pensiun, biasanya orang-orang akan memilih untuk pulang kampung atau memilih pindah dari kota yang padat. Dengan demikian, untuk menghabiskan waktu di tempat baru, jenis usaha di masa pensiun yang dapat dilakukan adalah dengan beternak, seperti beternak ayam, ikan, atau bebek. Seperti diketahui, tingkat permintaan ayam, ikan, dan bebek di Indonesia sangatlah tinggi. Karena itu, Anda tak perlu khawatir hasil ternak Anda tidak akan laku.
Jenis usaha ini tidaklah terlalu rumit dan menuntut otak untuk bekerja keras. Anda hanya membutuhkan modal awal serta tempat untuk beternak. Untuk mempermudah kerja Anda—terutama yang terkait dengan pekerjaan fisik, Anda dapat mempekerjakan seorang karyawan yang akan membantu Anda untuk merawat hewan ternak Anda, seperti memberi makan atau membersihkan kandang.

Investasi

Investasi propertiJika Anda memiliki keahlian dalam keuangan, mungkin berinvestasi adalah pilihan yang tepat. Tentunya, investasi yang akan dilakukan adalah untuk jangka pendek atau menengah, bukan investasi jangka panjang. Pilihan investasi yang dapat Anda lakukan adalah bermain saham atau properti. Untuk berinvestasi saham, mengingat Anda sudah memasuki masa pensiun, berarti Anda tidak boleh memilih saham yang memiliki tingkat risiko tinggi, cukup pilih investasi dengan risiko rendah.
Investasi properti juga memiliki peluang yang sangat besar, mengingat harga properti dan tanah selalu meningkat. Atau, jika Anda tidak mau melakukan bisnis jual-beli properti, Anda dapat menggunakan modal yang dimiliki untuk membangun beberapa kost atau kontrakan. Ini merupakan investasi yang sangat menjanjikan. Anda cukup membangun beberapa kost atau kontrakan, dan tiap bulan biarkan uang sewa kost atau kontrakan mengalir ke rekening Anda.

Penyewaan Kendaraan

Jasa penyewaan kendaraanApabila ketika di masa muda Anda cukup sukses dan memiliki banyak kendaraan, ada baiknya kendaraan-kendaraan tersebut tidak Anda jual, melainkan disewakan. Dengan menjalani bisnis penyewaan, Anda tidak perlu memikirkan banyak hal. Jika Anda tidak mau repot, Anda tinggal menitipkan kendaraan yang dimiliki ke tempat penyewaan mobil atau motor. Nanti Anda tinggal melakukan hitung-hitungan mengenai keuntungan yang diperoleh dari hasil menyewakan kendaraan Anda.

Toko Online

Bisnis toko onlineWalaupun kebanyakan pelaku bisnis toko online adalah anak muda, bukan berarti seorang pensiunan tidak boleh berpartisipasi. Walaupun keuntungan yang diperoleh dari toko online belum tentu besar dan jelas, tapi modal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba bisnis ini.



Konsultan

Jasa konsultanJika sebelumnya Anda bekerja di sebuah perusahaan konsultan, maka ketika pensiun tidak ada salahnya untuk menjalankan bisnis konsultan Anda sendiri. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa mungkin menyediakan jasa konsultan ini tidak bisa Anda lakukan seterusnya, sebab menyediakan jasa konsultasi memerlukan otak yang bekerja keras. Berbisnis jasa konsultasi ini dapat Anda lakukan di awal-awal masa pensiun saja, ketika otak Anda masih mampu untuk bekerja cukup keras. Jenis konsultasi yang dapat Anda tawarkan adalah mengenai keuangan atau investasi.
Apa pun jenis usaha di masa pensiun yang Anda pilih, lakukanlah yang sesuai dengan minat maupun kemampuan Anda. Jangan terlalu serius menjalani usaha ini, setidaknya minimal jangan sampai bisnis Anda mengalami kerugian. Jika Anda terlalu serius dan menuntut untung yang besar dari bisnis Anda, takutnya masa tua Anda menjadi tertekan karena harus mengurus bisnis tersebut.
sumber : iMoney

Selasa, 02 September 2014

Perbedaan Pengelolaan Keuangan Pada Pria Dan Wanita


pengelolaan keuangan pria dan wanitaAda petuah bijak yang menyatakan bahwa kebiasaan akan terbawa menjadi karakter. Hal ini sedikit banyak cocok untuk dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan keuangan. Pria dan wanita tentu saja mempunyai kebiasaan yang berbeda, dan hal ini berimbas pada karakter mereka yang bisa kita amati dalam mengelola keuangan. Apa sajakah kebiasaan mereka dan bagaimana kecenderungan mereka dalam mengelola keuangan? Apakah pria lebih baik dalam mengelola keuangan atau sebaliknya wanita yang lebih bagus? Ulasan di bawah ini akan memberikan gambaran kebiasaan pria dan wanita dalam mengelola keuangan mereka yang dirangkum berdasarkan hasil survei dan dapat Anda cocokkan dengan pengamatan di lingkungan sekitar Anda.

Kecenderungan Wanita dalam Mengelola Keuangan

Berdasarkan hasil survei Citibank Indonesia dalam Citi Fin-Q (Financial Quotient) 2009 dengan responden yang semuanya adalah wanita di beberapa kota besar di Indonesia, menyebutkan bahwa separuh dari wanita yang menjadi responden tersebut tidak mempunyai rencana pengelolaan keuangan yang baik. Mengapa demikian? Anda bisa lihat uraian alasan mereka berikut ini.

1. Pola pikir tergantung pada suami atau pacar

Bagi wanita, prinsip “uangmu adalah uangku, dan uangku adalah uangku sendiri” memiliki arti bahwa wanita di Indonesia kebanyakan bergantung pada hasil nafkah dari suaminya, dan jika mereka punya penghasilan sendiri pun, maka biasanya penghasilan tersebut banyak dihabiskan untuk kesenangan pribadi tanpa perencanaan keuangan yang tepat. Hal ini terjadi bukan hanya saat sudah berkeluarga, tapi saat masih pacaran pun mereka sudah punya pola pikir cenderung tergantung pada pacarnya. Kebiasaan dalam kondisi ketergantungan pada suami tersebut berakibat wanita banyak yang tidak siap menghadapi kondisi darurat saat suami tidak mempunyai penghasilan lagi, misalnya saat kena PHK (pemutusan hubungan kerja) atau usahanya bangkrut, dan lebih celaka lagi manakala dia pun juga tidak mempunyai dana cadangan yang cukup.

2. Terbuai gaya hidup yang salah

Wanita identik dengan kecantikan, dan kecantikan sangat tergantung pada penampilan. Banyak wanita tergoda oleh gaya hidup modern yang belum tentu cocok dengan kondisi keuangannya. Mereka juga cenderung berpikir bahwa masih terlalu dini untuk menabung saat ini sehingga lebih memilih mengikuti tren gaya hidup terbaru ketimbang memulai menabung atau investasi sedini mungkin. Hal ini menjadi faktor penyebab kedua mengapa wanita cenderung tidak punya perencanaan keuangan yang baik.

3. Tergoda belanja berlebihan dan akhirnya terjebak utang yang banyak

Jika Anda amati, lebih dari separuh iklan produk di media baik cetak maupun online selalu menonjolkan produk yang menyasar kaum muda berusia di bawah 30 tahun. Mengapa demikian? Hal ini terkait kebiasaan meniru gaya hidup kaum hawa usia muda yang relatif lebih besar dibandingkan pria. Dan jika Anda mencoba usaha penjualan secara online, maka Anda akan temukan kenyataan bahwa menjual produk kepada wanita jauh lebih mudah ketimbang pria. Itulah salah satu kelemahan wanita dalam mengelola keuangan. Bagaimana jika tidak mempunyai uang? Kebiasaan konsumtif ini akan membawa mereka pada kondisi terbelit utang.

4. Pandangan yang salah tentang wanita karir

Wanita karir dianggap kurang feminin bagi banyak pria sehingga cenderung dihindari bagi sebagian besar wanita. Padahal dengan menjadi wanita karir, pergaulan mereka semakin luas sehingga wawasan tentang pengelolaan keuangan juga menjadi lebih baik. Di samping itu wanita juga bisa lebih leluasa dalam membuat perencanaan keuangan yang lebih baik jika mempunyai penghasilan sendiri.

5. Mudah trenyuh dan suka menolong

Wanita relatif punya perasaan yang lebih mudah empati kepada orang lain dibandingkan dengan pria, khususnya terhadap keluarga atau teman. Wujud empati tersebut lebih sering diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan atau pinjaman dalam bentuk materi atau uang. Hal ini sering kali mengganggu perencanaan keuangan yang telah dibuat.
pria dan wanita
Berdasarkan hasil survei global oleh Lois P. Frankel “Nice Girls don’t Get Rich” didapatkan perbedaan kecenderungan pria dan wanita dalam mengelola keuangan sebagai berikut:
PriaWanita
BerinvestasiMenabung
Sejak kecil diajarkan berinvestasi dan membuat uang berkembangSejak kecil diajarkan menabung dan mempersiapkan dana bila terjadi sesuatu dengan mereka
Membeli berdasarkan kebutuhanMembeli berdasarkan keinginan
Berani ambil risiko dalam berinvestasiSangat khawatir dengan risiko investasi
Uang sebagai alat bersaingUang sebagai alat untuk merawat
Mengeluarkan uang untuk diri sendiriMengeluarkan uang untuk orang yang mereka kasihi
Menggunakan uang untuk persiapan masa depanMenggunakan uang untuk membiayai gaya hidup

banner kartu kredit

Kecenderungan Pria dalam Mengelola Keuangan

Anda bisa membandingkan hasil survei Citi Fin-Q (Financial Quotient) dan Lois P. Frankel  di atas dengan survei global yang dilakukan oleh Dholakia, yang menemukan fakta terkait kebiasaan pria sebagai berikut:
  • Pria suka berbelanja sendiri, sementara wanita lebih suka berbelanja secara rombongan bersama teman-temannya
  • Pria sudah mencari info lebih dulu tentang produk yang akan dibeli, sementara wanita lebih suka melihat-lihat produk lebih dulu dan membandingkannya dengan yang lain
Selain itu, masih ada kebiasaan lain dari pria yang bisa berpengaruh terhadap perencanaan keuangan mereka. Kebiasaan yang paling berpengaruh terhadap perencanaan keuangan pria adalah kebiasaan berbelanja. Berikut ini kebiasaan dari pria selain uraian di atas:
  • 25% pria sering lupa membayar tagihan kartu kredit sehingga muncul denda dan bunga
  • Pria jarang berbelanja, tapi jika berbelanja mahal harganya
  • Jika sudah suka pada suatu barang, biasanya susah terkendali, berapa pun harganya akan dibeli
  • Pria juga cenderung tidak peduli terhadap pengelolaan keuangan dan menyerahkan kepada wanita (istrinya)
  • Pria jauh lebih berani dalam hal berutang dibandingkan dengan wanita. Perlu diingat bahwa salah satu faktor yang paling diperhitungkan dalam mengelola keuangan selain pendapatan adalah utang, dan pria punya kelemahan dalam hal ini
  • Pria lebih agresif dalam berinvestasi, di mana hal ini sering kali cenderung dipicu oleh faktor ego, kebanggaan, dan percaya diri yang berlebihan. Namun demikian, pria cenderung lebih sabar dan tidak mudah panik saat berinvestasi. Hal ini berbeda dengan wanita yang biasanya sangat panik apabila mereka mengalami kerugian dalam berinvestasi
  • Pria cenderung kurang disiplin terhadap anggaran yang sudah dibuat. Hal ini sering kali disebabkan oleh pergaulan pria yang lebih luas dibandingkan dengan wanita. Dan tentu saja semakin banyak pergaulan/teman, seseorang akan semakin kesulitan dalam mengontrol anggaran yang sudah dibuat

Kedua uraian perbedaan karakter di atas memberikan gambaran bahwa baik pria maupun wanita punya kelebihan dan kekurangan dalam mengelola keuangan mereka. Hal terpenting adalah pembagian tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan keluarga, misalnya pria cenderung mencari nafkah, wanita boleh membantu sebatas kerja sampingan, sementara fokus utama wanita adalah mengelola keuangan di mana pria juga harus paham target dan tujuan keuangan yang ingin dicapai ke depannya.
Bagaimana jika Anda belum menikah? Anda bisa belajar kekurangan dengan melihat uraian kecenderungan berdasarkan gender di atas sehingga Anda bisa paham untuk menutup kekurangan tersebut.
sumber : iMoney