Kamis, 11 April 2013

Visi dan impian adalah modal dasar untuk sukses. Siapapun yang mempunyai visi yang kuat & impian yang besar, sekalipun dia tidak punya uang & modal kapital yang cukup, tetapi dia akan mempunyai daya tahan yang sangat tinggi untuk bertahan menghadapi tantangan dan masalah, selalu punya energi untuk bekerja keras dan memperbaiki diri untuk kesuksesan. Sedangkan Visi & Impian, sangat ditentukan oleh Self Image & Internal Map anda... Self Image & Internal Map anda sangat dipengaruhi oleh Input data yang anda masukkan ke dalam fikiran anda.... Input data diperoleh dari PROSES MENUNTUT ILMU ====> B E L A J A R SUKSES ADALAH PERJALANAN. Bila dikatakan bhw sukses adalah perjalanan. Maka mari kita telaah unsur-unsurnya : 1. Tujuan setiap perjalanan harus punya tujuan yg jelas. Kalau tdk maka kita hanya akan jalan di tempat atau sekedar jalan-jalan.. 2. Kendaraan kendaraan yg paling utama adalah diri kita sendiri. Nah.. Sudahkah kondisi mesin mental kita dlm kondisi yg prima dan terawat dg baik.? 3. Jalan & Peta sudahkah kita tahu jalannya.? Dan apakah peta kehidupan yg kita miliki di dalam otak kita sudah ter-up date dg data terbaru.? Karena setiap detik dunia ini berubah... Dan apa yg dulu belum ada, sekarang sdh ada dan baru saja dibangun... 4. Bekal sudahkah kita membawa bekal.? Apakah bekal yg kita bawa sdh sesuai dg perjalanan kita.? Apakah bekal yg kita siapkan sudah cukup atau malah berlebihan.? Krn kalau kurang, kita akan menderita di jalan. Dan kalau berlebih, hanya akan memberatkan langkah saja... Nah.. Sudahkah anda memperhitungkan dan merencanakan perjalanan sukses anda.? PETA SUKSES Dalam NLP ada sebuah Presupposition yang mengatakan THE MAP IS NOT THE TERRITORY, yang artinya Peta bukanlah wilayah yang sebenarnya. Maknanya, peta hanyalah sekedar gambaran saja dari keadaan yang sebenarnya. Presupposisi ini adalah analogi dari bagaimana pikiran kita memandang dunia. Gambaran kita mengenai dunia di sebut sebagai THE MAP sedangkan keadaan dunia yang sebenarnya di sebut sebagai THE TERRITORY. Dan sebagaimana sebuah peta, Validitas gambaran yg ada di pikiran kita mengenai dunia. sangat tergantung dari input data yang kita masukkan padanya. dan juga sangat tergantung dari seberapa sering kita meng Up date data ke dalamnya. Nah, Yang menjadi masalah adalah, sering terjadi. Peta yg ada di kepala kita itu datanya sudah sangat kadaluwarsa.... sehingga cara kita dalam memandang duniapun menjadi sangat tidak tepat dan juga sangat tidak akurat.... Dalam banyak kasus, seseorang melakukan up date data yang terakhir adalah saat dia lulus sekolah, baik SMA ataupun kuliah.. setelah itu, dia sudah tidak pernah lagi melakukan up grade terhadap peta yang ada di dalam fikirannya.... Nah... Sedangkan dunia terus berkembang dan berubah... apa yang dahulu belum ada... sekarang telah menjadi ada... Sebuah contoh, tekhnology komputer dan juga HP ini belum saya kenal ketika saya lulus SMA tahun 1990.. nah, bila di dalam pikiran saya. tidak ada input data mengenai HP dan juga komputer.. maka tentu saya akan bilang bahwa HP ataupun komputer itu sebagai sesuatu yang bid'ah, merusak mental anak muda, dan lain-lain.... Karena saya tidak tahu manfaat positifnya dan yg saya tahu hanya dampak negatifnya saja misalnya.... Kembali ke PETA SUKSES Pencapaian sukses kita sebenarnya sangat dipengaruhi oleh jangkauan Visi kita dalam melihat dunia, yang mana visi kita itu sangat dipengaruhi oleh Peta yg ada di fikiran kita... Bila peta kita hanya meliputi wilayah lokal-lokal saja, maka dalam berbisnispun kita akan cenderung beroperasi di wilayah lokal, tidak terfikirkan untuk melakukan ekspor, bekerja sama dengan investor luar, dan lain sebagainya.... Itu salah satu contoh... Bahwa keterbatasan Validitas Peta Pikiran Kita... akan sangat mempengaruhi Daya Jangkau kita..... yang pada akhirnya, akan sangat mempengaruhi pencapaian sukses kita.... Kesuksesan adalah milik mereka yang mempunyai SPIRIT PEMBELAJAR SEJATI... Yang senantiasa mengasah kapaknya dg senantiasa meng up date data yang ada di dalam fikirannya. sehingga soft skil yang ada di dalam dirinya tetap tajam dan sanggup menghadapi segala perubahan zaman...... Nah... Sudahkah anda men Download Peta Versi Terbaru ke dalam pikiran anda....?? PASSION ==> ENERGY 4 SUCCESS Seringkali kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan senang, bergembira dan bersemangat bahkan sampai tidak perduli terhadap keadaan disekitarnya. Mereka mengerjakan dengan fokus dan enjoy siang dan malam. Energy yang dikeluarkan begitu kuat sehingga hasilnya dari pekerjaannyapun luar biasa. Sehingga lambat laun orang tersebut menjadi ahli dan profesional di pekerjaan tersebut. Di lain pihak kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan biasa saja secara rutin. Mereka melakukan bak mesin, kapan tombol mulai dan kapan tombol berhenti. Tidak terlalu bersemangat, tiada terpancar rasa senang dan gembira atas pekerjaan tersebut. Dia melakukan karena kewajiban yang mengharuskan dia melakukannya. Hasil dari pekerjaannya tersebut tidak ada yang luar biasa spektakuler. Wal hasil dari bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun tiada perkembangan atas diri orang tersebut baik dari aspek karier maupun keuangan. Lalu apa sih yang membedakan keduanya? Mengapa ada orang yang sangat bersemangat melakukan sesuatu, ada yang setengah bersemangat, ada yang kurang bersemangat bahkan juga ada orang yang ogah ogahan melakukannya. Ada juga yang awalnya sangat bersemangat tetapi semakian lama semakin menurun hingga kehilamgan semangat. Tetapi ada juga yang awalnya kurang bersemangat tetapi lambat laun menemukan ritme pekerjaan yang disukai sehingga akhirnya menjadi begitu bersemangat. Berbagai macam karakter orang melakukan sesuatu tersebut selalu ada di setiap profesi pekerjaan, di setiap perusahaan, di lembaga lembaga pendidikan dan lain sebagainya. Ternyata yang mempengarui seseorang dalam melakukan sesuatu adalan passion. Apa sih passion itu...? Seberapa pentingkah passion tersebut dalam menentukan kesuksesan seseorang...? Berikut ini beberapa pengertian Passion : • Secara harfiah passion adalah Perasaan dan emosi yang kuat. • Pasion bisa diartikan sebuah perasaan atau emosi terhadap suatu hal yang membuat seseorang sangat berantusias dalam melakukannya. • Passion bisa juga perpaduan antara kenikmatan, makna dan perasaan atau dalam bahasa inggris diartikan combination of pleasure, meaning and emotion. • Ada juga yang mengartikan bahwa Passion adalah gairah yang benar-benar memotivasi seseorang. • Passion adalah sesuatu yang selalu membuat kita bersemangat untuk melakukannya dan tidak pernah bosan untuk selalu melaklukannya. • Passion adalah Ruh dan jiwa yang melingkupi kita dalam melakukan sesuatu dengan iklas dan suka rela. Memiliki passion akan meningkatkan daya tahan dalam bekerja atau melakukan sesuatu. Bekerja dengan passion, meniti karier dengan passion dan melakukan hubungan dengan passion tentu akan bertahan lama. Tantangan dan rintangan apapun tidak akan mengendorkan semangat yang telah tertanam. Semangat besar tantangan dan rintangan akan semakin tertantang untuk menaklukkannya. Orang yang memiliki passion pantang menyerah ‘never give up”, apalagi takluk dan bertekuk lutut di hadapan situasi dan kondisi yang tidak mendukungnya. Orang yang memiliki passion akan selalu mencari jalan keluar, kreatif dalam mengembangkan strategy dan berani mengambil resiko demi impian impiannya. Selamat mencoba ! href="http://www.nicheaudioclub.com/amember/go.php?r=12735&i=l0">
Visi dan impian adalah modal dasar untuk sukses. Siapapun yang mempunyai visi yang kuat & impian yang besar, sekalipun dia tidak punya uang & modal kapital yang cukup, tetapi dia akan mempunyai daya tahan yang sangat tinggi untuk bertahan menghadapi tantangan dan masalah, selalu punya energi untuk bekerja keras dan memperbaiki diri untuk kesuksesan. Sedangkan Visi & Impian, sangat ditentukan oleh Self Image & Internal Map anda... Self Image & Internal Map anda sangat dipengaruhi oleh Input data yang anda masukkan ke dalam fikiran anda.... Input data diperoleh dari PROSES MENUNTUT ILMU ====> B E L A J A R SUKSES ADALAH PERJALANAN. Bila dikatakan bhw sukses adalah perjalanan. Maka mari kita telaah unsur-unsurnya : 1. Tujuan setiap perjalanan harus punya tujuan yg jelas. Kalau tdk maka kita hanya akan jalan di tempat atau sekedar jalan-jalan.. 2. Kendaraan kendaraan yg paling utama adalah diri kita sendiri. Nah.. Sudahkah kondisi mesin mental kita dlm kondisi yg prima dan terawat dg baik.? 3. Jalan & Peta sudahkah kita tahu jalannya.? Dan apakah peta kehidupan yg kita miliki di dalam otak kita sudah ter-up date dg data terbaru.? Karena setiap detik dunia ini berubah... Dan apa yg dulu belum ada, sekarang sdh ada dan baru saja dibangun... 4. Bekal sudahkah kita membawa bekal.? Apakah bekal yg kita bawa sdh sesuai dg perjalanan kita.? Apakah bekal yg kita siapkan sudah cukup atau malah berlebihan.? Krn kalau kurang, kita akan menderita di jalan. Dan kalau berlebih, hanya akan memberatkan langkah saja... Nah.. Sudahkah anda memperhitungkan dan merencanakan perjalanan sukses anda.? PETA SUKSES Dalam NLP ada sebuah Presupposition yang mengatakan THE MAP IS NOT THE TERRITORY, yang artinya Peta bukanlah wilayah yang sebenarnya. Maknanya, peta hanyalah sekedar gambaran saja dari keadaan yang sebenarnya. Presupposisi ini adalah analogi dari bagaimana pikiran kita memandang dunia. Gambaran kita mengenai dunia di sebut sebagai THE MAP sedangkan keadaan dunia yang sebenarnya di sebut sebagai THE TERRITORY. Dan sebagaimana sebuah peta, Validitas gambaran yg ada di pikiran kita mengenai dunia. sangat tergantung dari input data yang kita masukkan padanya. dan juga sangat tergantung dari seberapa sering kita meng Up date data ke dalamnya. Nah, Yang menjadi masalah adalah, sering terjadi. Peta yg ada di kepala kita itu datanya sudah sangat kadaluwarsa.... sehingga cara kita dalam memandang duniapun menjadi sangat tidak tepat dan juga sangat tidak akurat.... Dalam banyak kasus, seseorang melakukan up date data yang terakhir adalah saat dia lulus sekolah, baik SMA ataupun kuliah.. setelah itu, dia sudah tidak pernah lagi melakukan up grade terhadap peta yang ada di dalam fikirannya.... Nah... Sedangkan dunia terus berkembang dan berubah... apa yang dahulu belum ada... sekarang telah menjadi ada... Sebuah contoh, tekhnology komputer dan juga HP ini belum saya kenal ketika saya lulus SMA tahun 1990.. nah, bila di dalam pikiran saya. tidak ada input data mengenai HP dan juga komputer.. maka tentu saya akan bilang bahwa HP ataupun komputer itu sebagai sesuatu yang bid'ah, merusak mental anak muda, dan lain-lain.... Karena saya tidak tahu manfaat positifnya dan yg saya tahu hanya dampak negatifnya saja misalnya.... Kembali ke PETA SUKSES Pencapaian sukses kita sebenarnya sangat dipengaruhi oleh jangkauan Visi kita dalam melihat dunia, yang mana visi kita itu sangat dipengaruhi oleh Peta yg ada di fikiran kita... Bila peta kita hanya meliputi wilayah lokal-lokal saja, maka dalam berbisnispun kita akan cenderung beroperasi di wilayah lokal, tidak terfikirkan untuk melakukan ekspor, bekerja sama dengan investor luar, dan lain sebagainya.... Itu salah satu contoh... Bahwa keterbatasan Validitas Peta Pikiran Kita... akan sangat mempengaruhi Daya Jangkau kita..... yang pada akhirnya, akan sangat mempengaruhi pencapaian sukses kita.... Kesuksesan adalah milik mereka yang mempunyai SPIRIT PEMBELAJAR SEJATI... Yang senantiasa mengasah kapaknya dg senantiasa meng up date data yang ada di dalam fikirannya. sehingga soft skil yang ada di dalam dirinya tetap tajam dan sanggup menghadapi segala perubahan zaman...... Nah... Sudahkah anda men Download Peta Versi Terbaru ke dalam pikiran anda....?? PASSION ==> ENERGY 4 SUCCESS Seringkali kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan senang, bergembira dan bersemangat bahkan sampai tidak perduli terhadap keadaan disekitarnya. Mereka mengerjakan dengan fokus dan enjoy siang dan malam. Energy yang dikeluarkan begitu kuat sehingga hasilnya dari pekerjaannyapun luar biasa. Sehingga lambat laun orang tersebut menjadi ahli dan profesional di pekerjaan tersebut. Di lain pihak kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan biasa saja secara rutin. Mereka melakukan bak mesin, kapan tombol mulai dan kapan tombol berhenti. Tidak terlalu bersemangat, tiada terpancar rasa senang dan gembira atas pekerjaan tersebut. Dia melakukan karena kewajiban yang mengharuskan dia melakukannya. Hasil dari pekerjaannya tersebut tidak ada yang luar biasa spektakuler. Wal hasil dari bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun tiada perkembangan atas diri orang tersebut baik dari aspek karier maupun keuangan. Lalu apa sih yang membedakan keduanya? Mengapa ada orang yang sangat bersemangat melakukan sesuatu, ada yang setengah bersemangat, ada yang kurang bersemangat bahkan juga ada orang yang ogah ogahan melakukannya. Ada juga yang awalnya sangat bersemangat tetapi semakian lama semakin menurun hingga kehilamgan semangat. Tetapi ada juga yang awalnya kurang bersemangat tetapi lambat laun menemukan ritme pekerjaan yang disukai sehingga akhirnya menjadi begitu bersemangat. Berbagai macam karakter orang melakukan sesuatu tersebut selalu ada di setiap profesi pekerjaan, di setiap perusahaan, di lembaga lembaga pendidikan dan lain sebagainya. Ternyata yang mempengarui seseorang dalam melakukan sesuatu adalan passion. Apa sih passion itu...? Seberapa pentingkah passion tersebut dalam menentukan kesuksesan seseorang...? Berikut ini beberapa pengertian Passion : • Secara harfiah passion adalah Perasaan dan emosi yang kuat. • Pasion bisa diartikan sebuah perasaan atau emosi terhadap suatu hal yang membuat seseorang sangat berantusias dalam melakukannya. • Passion bisa juga perpaduan antara kenikmatan, makna dan perasaan atau dalam bahasa inggris diartikan combination of pleasure, meaning and emotion. • Ada juga yang mengartikan bahwa Passion adalah gairah yang benar-benar memotivasi seseorang. • Passion adalah sesuatu yang selalu membuat kita bersemangat untuk melakukannya dan tidak pernah bosan untuk selalu melaklukannya. • Passion adalah Ruh dan jiwa yang melingkupi kita dalam melakukan sesuatu dengan iklas dan suka rela. Memiliki passion akan meningkatkan daya tahan dalam bekerja atau melakukan sesuatu. Bekerja dengan passion, meniti karier dengan passion dan melakukan hubungan dengan passion tentu akan bertahan lama. Tantangan dan rintangan apapun tidak akan mengendorkan semangat yang telah tertanam. Semangat besar tantangan dan rintangan akan semakin tertantang untuk menaklukkannya. Orang yang memiliki passion pantang menyerah ‘never give up”, apalagi takluk dan bertekuk lutut di hadapan situasi dan kondisi yang tidak mendukungnya. Orang yang memiliki passion akan selalu mencari jalan keluar, kreatif dalam mengembangkan strategy dan berani mengambil resiko demi impian impiannya. Selamat mencoba ! href="http://www.nicheaudioclub.com/amember/go.php?r=12735&i=l0">

Rabu, 03 April 2013

MENGENDALIKAN ATAU DIKENDALIKAN PIKIRAN

Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda. Berita baiknya, sebelum saya menjelaskan maksud pernyataan di atas, adalah bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi. Berita buruknya adalah bahwa sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan ia berkata, ”Nanti, kalau saat saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya”. Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa ? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya. Demikian juga orang gagal, yang pencapaian prestasi hidupnya rendah. Coba anda tanyakan pada mereka, ”Apa yang anda ingin capai dalam hidup ?”. Mereka akan selalu berkata, ”Saya ingin agar hidup saya tidak kekurangan, tidak miskin, tidak susah, tidak menderita, tidak ini...., tidak itu.....”. Yang mereka katakan selalu apa yang tidak mereka ingin terjadi pada diri mereka. Namun yang tidak mereka sadari adalah semakin mereka fokus untuk menghidari apa yang tidak mereka inginkan maka pikiran mereka akan semakin membuat hal itu menjadi kenyataan. Sebaliknya kalau orang sukses ditanya,” Apa yang anda ingin capai dalam hidup?”, maka mereka pasti akan menjawab, ”Saya ingin menjadi pengusaha sukses, saya ingin membantu orang yang tidak mampu dengan kekayaan saya, saya ingin mendirikan panti asuhan, saya ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, saya ingin......., saya ingin........”. Semua jawaban itu selalu yang positip. Anda bisa lihat bedanya sekarang ? Anda mungkin akan bertanya, ”Mengapa terjadi perbedaan hasil antara orang gagal dan orang sukses, padahal mereka memikirkan tujuan yang sama ?” Sebelum saya jawab, saya perlu meralat pertanyaan anda. Mereka memang terkesan memikirkan hal yang sama, padahal tidak sama. Bukankah tidak mau hidup miskin sama dengan hidup dalam kelimpahan ? Bukankah hidup tidak menderita sama dengan hidup senang atau bahagia ? Secara bahasa, apa yang mereka nyatakan memang artinya sama. Tapi secara kerja pikiran, kedua pernyataan itu bertolak belakang. Sekarang saya ingin bermain dengan pikiran anda sejenak. Coba anda lakukan hal berikut ini. Saya ingin anda untuk tidak memikirkan seekor gajah warna merah muda. Sekali lagi, saya minta anda tidak memikirkan gajah warna merah muda. OK ! Berhenti sejenak. Lakukan eksperimen kecil ini. Setelah itu baru anda boleh meneruskan membaca. Bila anda melakukan dengan benar apa yang saya minta maka yang pikiran anda malah memikirkan seekor gajar warna merah muda. Mengapa bisa terjadi demikian ? Bukankah perintahnya tadi adalah anda diminta tidak memikirkan gajar merah muda ? Inilah perbedaan kerja bahasa dan kerja pikiran. Secara struktur kalimat, instruksi yang saya berikan sudah benar. Namun tidak demikian bila instruksi ini mau dilaksanakan oleh pikiran. Bahasa mengenal negasi. Pikiran bawah sadar, saat seseorang dalam kondisi mental yang sangat rilek, cenderung untuk mengabaikan prinsip negasi. Kalimat ”tidak memikirkan” secara kaidah bahasa memang benar berarti ” tidak boleh memikirkan atau jangan memikirkan”. Namun di pikiran, untuk bisa menegasi suatu pernyataan maka yang terjadi adalah harus terlebih dahulu muncul ”sesuatu” untuk kemudian dinegasi. Dalam contoh yang saya berikan, untuk bisa ”tidak memikirkan gajah merah muda”, maka yang terjadi di pikiran adalah: 1. pikiran harus memunculkan gambar gajah warna merah muda 2. baru setelah itu pikiran akan menegasi gajah merah muda Namun, begitu gambar gajah merah muda telah muncul dipikiran maka efek negasi tidak berlaku. Artinya, gambar gajah merah muda itu akan tetap berada di dalam pikiran. Semakin dominan pikiran itu maka semakin kuat pengaruhnya pada diri seseorang. Hal ini sama efeknya dengan orangtua yang ”memotivasi” anaknya, yang malas belajar, dengan kalimat, ”Nak, jangan malas. Kalau malas kamu nggak bisa sukses.” Apa yang terjadi ? Anaknya justru tambah malas dan tambah sulit sukses. Demikian juga saat orangtua mendorong anak untuk rajin bangun pagi dengan, ”Kalau bangun jangan suka telat. Jangan suka bangun siang. Nanti bisa telat masuk sekolah”. Apa yang terjadi ? Anaknya tetap bangunnya telat. Mengapa bisa demikian ? Komunikasi mengandung tiga hal : IDE, GAMBARAN MENTAL, EMOSI. Saat orangtua berkata jangan bangun telat, maka ini adalah ide. Selanjutnya dalam pikiran akan muncul gambar orang yang bangun telat. Setelah itu muncul emosi. Kalau emosi yang muncul adalah ia merasa enak kalau tidur sampai siang, maka kebiasaan ini akan semakin kuat. Dalam setiap kesempatan, kita selalu dibombardir dengan begitu banyak stimulus. Dan dari setiap stimulus, akan selalu muncul respon. Banyak orang yang hanya menjalani hidup secara mekanis yaitu aksi – reaksi. Ada stimulus (aksi), tanpa berpikir panjang, langsung memberikan respon (reaksi). Padahal sebenarnya antara stimulus dan respon ada waktu jeda yang dapat kita gunakan untuk menentukan respon yang paling sesuai. Lalu pertanyaannya adalah, ”Apa yang sebenarnya terjadi di masa jeda ini ?” Untuk dapat benar-benar bisa mengendalikan pikiran kita harus menyadari bahwa kita dan pikiran kita adalah dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita menggunakan pikiran namun pikiran bukanlah diri kita. Diri kita adalah sebuah kesadaran yang menggunakan pikiran sebagai alat untuk menghasilkan buah pikir. Kesadaran ini merupakan langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Untuk mudahnya anda cukup mengingat tiga hukum pengendalian pikiran berikut: Hukum pengendalian pikiran yang pertama berbunyi: Buat pikiran anda memikirkan apa yang anda ingin pikirkan Pikiran selama ini telah dengan sangat bebas memikirkan apapun yang pikiran inginkan. Dengan demikian selama ini pikiran yang mengendalikan diri anda. Sekarang, setelah menyadari hal ini, anda perlu membalik prosesnya, kenali bahwa pikiran hanyalah merupakan suatu aktivitas, yang dapat berjalan sesuai dengan keinginan anda. Untuk dapat mengendalikan pikiran, anda harus disiplin dalam menjalankan hukum pertama ini. Belajarlah untuk mengatur pikiran seperti anda menjalankan sebuah mesin. Anda dapat menyalakan atau mematikan menurut keinginan anda. Hukum pengendalian pikiran yang kedua berbunyi: Buat pikiran anda berpikir saat anda menginginkannya berpikir dan berhenti berpikir saat anda menginginkannya berhenti. Bagi kebanyakan orang pikiran mereka dapat melakukan apa saja, meskipun tanpa persetujuan mereka, sehingga pikiran yang menentukan apa yang akan ia pikirkan. Akibatnya, pikiran yang muncul sering kali tidak terkendali dan mengakibatkan pikiran yang kacau. Untuk mengatasi hal ini anda harus bisa menjadi tuan dari pikiran anda, bukan sebaliknya. Gunakan pikiran saat anda ingin menggunakannya dan tidak menggunakannya saat anda tidak ingin menggunakannya. Dengan kata lain, anda harus belajar untuk bisa membuat pikiran menjadi tenang saat anda menginginkannya tenang. Hukum pengendalian pikiran yang ketiga berbunyi: Menjadi pengamat dari pikiran yang anda pikirkan. Semakin ahli anda dalam memainkan peran sebagai pengamat dalam mengamati pikiran maka anda akan semakin mampu menguasai pikiran. Mainkan peran pengamat dalam setiap bentuk kegiatan mental yang anda lakukan. Jadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Bila anda mampu menjadikan peran pengamat sebuah kebiasaan, maka kebiasaan ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan persepsi anda. Selanjutnya anda akan mampu mengendalikan pikiran dan berpikir secara sadar. Pada mulanya, keadaan pikiran orang pada umumnya relatif tidak terstruktur, objektif, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman belajar baru. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin kaku, bias, dan sulit menerima persepsi, pembelajaran, atau respon yang tidak dapat diterima oleh struktur sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh ruang lingkup kesadaran pikiran sadar didikte dan tunduk pada kerangka berpikir yang tadinya dibentuk sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir itu sendiri. Pikiran sadar atau rasional sebenarnya merupakan pikiran yang paling tidak rasional. Mengapa demikian ? Pikiran rasional, berdasarkan kesan yang diterimanya melalui perspektif yang terbatas, membentuk struktur-struktur yang kemudian menentukan apa yang akan diterima dan ditolaknya secara bebas. Mulai saat itu tidak peduli bagaimana dunia berjalan, pikiran rasional akan mengikuti aturan yang diciptakannya sendiri dan mencoba memaksa dunia mengikuti aturan itu. Dan kita menggunakan pikiran sadar untuk berpikir, menganalisis, mensistesis, dan mengevaluasi berdasar aturannya. SELAMAT MENCOBA

MENGENDALIKAN ATAU DIKENDALIKAN PIKIRAN

Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda. Berita baiknya, sebelum saya menjelaskan maksud pernyataan di atas, adalah bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi. Berita buruknya adalah bahwa sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan ia berkata, ”Nanti, kalau saat saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya”. Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa ? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya. Demikian juga orang gagal, yang pencapaian prestasi hidupnya rendah. Coba anda tanyakan pada mereka, ”Apa yang anda ingin capai dalam hidup ?”. Mereka akan selalu berkata, ”Saya ingin agar hidup saya tidak kekurangan, tidak miskin, tidak susah, tidak menderita, tidak ini...., tidak itu.....”. Yang mereka katakan selalu apa yang tidak mereka ingin terjadi pada diri mereka. Namun yang tidak mereka sadari adalah semakin mereka fokus untuk menghidari apa yang tidak mereka inginkan maka pikiran mereka akan semakin membuat hal itu menjadi kenyataan. Sebaliknya kalau orang sukses ditanya,” Apa yang anda ingin capai dalam hidup?”, maka mereka pasti akan menjawab, ”Saya ingin menjadi pengusaha sukses, saya ingin membantu orang yang tidak mampu dengan kekayaan saya, saya ingin mendirikan panti asuhan, saya ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, saya ingin......., saya ingin........”. Semua jawaban itu selalu yang positip. Anda bisa lihat bedanya sekarang ? Anda mungkin akan bertanya, ”Mengapa terjadi perbedaan hasil antara orang gagal dan orang sukses, padahal mereka memikirkan tujuan yang sama ?” Sebelum saya jawab, saya perlu meralat pertanyaan anda. Mereka memang terkesan memikirkan hal yang sama, padahal tidak sama. Bukankah tidak mau hidup miskin sama dengan hidup dalam kelimpahan ? Bukankah hidup tidak menderita sama dengan hidup senang atau bahagia ? Secara bahasa, apa yang mereka nyatakan memang artinya sama. Tapi secara kerja pikiran, kedua pernyataan itu bertolak belakang. Sekarang saya ingin bermain dengan pikiran anda sejenak. Coba anda lakukan hal berikut ini. Saya ingin anda untuk tidak memikirkan seekor gajah warna merah muda. Sekali lagi, saya minta anda tidak memikirkan gajah warna merah muda. OK ! Berhenti sejenak. Lakukan eksperimen kecil ini. Setelah itu baru anda boleh meneruskan membaca. Bila anda melakukan dengan benar apa yang saya minta maka yang pikiran anda malah memikirkan seekor gajar warna merah muda. Mengapa bisa terjadi demikian ? Bukankah perintahnya tadi adalah anda diminta tidak memikirkan gajar merah muda ? Inilah perbedaan kerja bahasa dan kerja pikiran. Secara struktur kalimat, instruksi yang saya berikan sudah benar. Namun tidak demikian bila instruksi ini mau dilaksanakan oleh pikiran. Bahasa mengenal negasi. Pikiran bawah sadar, saat seseorang dalam kondisi mental yang sangat rilek, cenderung untuk mengabaikan prinsip negasi. Kalimat ”tidak memikirkan” secara kaidah bahasa memang benar berarti ” tidak boleh memikirkan atau jangan memikirkan”. Namun di pikiran, untuk bisa menegasi suatu pernyataan maka yang terjadi adalah harus terlebih dahulu muncul ”sesuatu” untuk kemudian dinegasi. Dalam contoh yang saya berikan, untuk bisa ”tidak memikirkan gajah merah muda”, maka yang terjadi di pikiran adalah: 1. pikiran harus memunculkan gambar gajah warna merah muda 2. baru setelah itu pikiran akan menegasi gajah merah muda Namun, begitu gambar gajah merah muda telah muncul dipikiran maka efek negasi tidak berlaku. Artinya, gambar gajah merah muda itu akan tetap berada di dalam pikiran. Semakin dominan pikiran itu maka semakin kuat pengaruhnya pada diri seseorang. Hal ini sama efeknya dengan orangtua yang ”memotivasi” anaknya, yang malas belajar, dengan kalimat, ”Nak, jangan malas. Kalau malas kamu nggak bisa sukses.” Apa yang terjadi ? Anaknya justru tambah malas dan tambah sulit sukses. Demikian juga saat orangtua mendorong anak untuk rajin bangun pagi dengan, ”Kalau bangun jangan suka telat. Jangan suka bangun siang. Nanti bisa telat masuk sekolah”. Apa yang terjadi ? Anaknya tetap bangunnya telat. Mengapa bisa demikian ? Komunikasi mengandung tiga hal : IDE, GAMBARAN MENTAL, EMOSI. Saat orangtua berkata jangan bangun telat, maka ini adalah ide. Selanjutnya dalam pikiran akan muncul gambar orang yang bangun telat. Setelah itu muncul emosi. Kalau emosi yang muncul adalah ia merasa enak kalau tidur sampai siang, maka kebiasaan ini akan semakin kuat. Dalam setiap kesempatan, kita selalu dibombardir dengan begitu banyak stimulus. Dan dari setiap stimulus, akan selalu muncul respon. Banyak orang yang hanya menjalani hidup secara mekanis yaitu aksi – reaksi. Ada stimulus (aksi), tanpa berpikir panjang, langsung memberikan respon (reaksi). Padahal sebenarnya antara stimulus dan respon ada waktu jeda yang dapat kita gunakan untuk menentukan respon yang paling sesuai. Lalu pertanyaannya adalah, ”Apa yang sebenarnya terjadi di masa jeda ini ?” Untuk dapat benar-benar bisa mengendalikan pikiran kita harus menyadari bahwa kita dan pikiran kita adalah dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita menggunakan pikiran namun pikiran bukanlah diri kita. Diri kita adalah sebuah kesadaran yang menggunakan pikiran sebagai alat untuk menghasilkan buah pikir. Kesadaran ini merupakan langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Untuk mudahnya anda cukup mengingat tiga hukum pengendalian pikiran berikut: Hukum pengendalian pikiran yang pertama berbunyi: Buat pikiran anda memikirkan apa yang anda ingin pikirkan Pikiran selama ini telah dengan sangat bebas memikirkan apapun yang pikiran inginkan. Dengan demikian selama ini pikiran yang mengendalikan diri anda. Sekarang, setelah menyadari hal ini, anda perlu membalik prosesnya, kenali bahwa pikiran hanyalah merupakan suatu aktivitas, yang dapat berjalan sesuai dengan keinginan anda. Untuk dapat mengendalikan pikiran, anda harus disiplin dalam menjalankan hukum pertama ini. Belajarlah untuk mengatur pikiran seperti anda menjalankan sebuah mesin. Anda dapat menyalakan atau mematikan menurut keinginan anda. Hukum pengendalian pikiran yang kedua berbunyi: Buat pikiran anda berpikir saat anda menginginkannya berpikir dan berhenti berpikir saat anda menginginkannya berhenti. Bagi kebanyakan orang pikiran mereka dapat melakukan apa saja, meskipun tanpa persetujuan mereka, sehingga pikiran yang menentukan apa yang akan ia pikirkan. Akibatnya, pikiran yang muncul sering kali tidak terkendali dan mengakibatkan pikiran yang kacau. Untuk mengatasi hal ini anda harus bisa menjadi tuan dari pikiran anda, bukan sebaliknya. Gunakan pikiran saat anda ingin menggunakannya dan tidak menggunakannya saat anda tidak ingin menggunakannya. Dengan kata lain, anda harus belajar untuk bisa membuat pikiran menjadi tenang saat anda menginginkannya tenang. Hukum pengendalian pikiran yang ketiga berbunyi: Menjadi pengamat dari pikiran yang anda pikirkan. Semakin ahli anda dalam memainkan peran sebagai pengamat dalam mengamati pikiran maka anda akan semakin mampu menguasai pikiran. Mainkan peran pengamat dalam setiap bentuk kegiatan mental yang anda lakukan. Jadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Bila anda mampu menjadikan peran pengamat sebuah kebiasaan, maka kebiasaan ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan persepsi anda. Selanjutnya anda akan mampu mengendalikan pikiran dan berpikir secara sadar. Pada mulanya, keadaan pikiran orang pada umumnya relatif tidak terstruktur, objektif, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman belajar baru. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin kaku, bias, dan sulit menerima persepsi, pembelajaran, atau respon yang tidak dapat diterima oleh struktur sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh ruang lingkup kesadaran pikiran sadar didikte dan tunduk pada kerangka berpikir yang tadinya dibentuk sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir itu sendiri. Pikiran sadar atau rasional sebenarnya merupakan pikiran yang paling tidak rasional. Mengapa demikian ? Pikiran rasional, berdasarkan kesan yang diterimanya melalui perspektif yang terbatas, membentuk struktur-struktur yang kemudian menentukan apa yang akan diterima dan ditolaknya secara bebas. Mulai saat itu tidak peduli bagaimana dunia berjalan, pikiran rasional akan mengikuti aturan yang diciptakannya sendiri dan mencoba memaksa dunia mengikuti aturan itu. Dan kita menggunakan pikiran sadar untuk berpikir, menganalisis, mensistesis, dan mengevaluasi berdasar aturannya. SELAMAT MENCOBA