Kamis, 02 Mei 2013

Mengatasi Gangguan Sakit Jelang Menstruasi (PMS) Hari-hari menjelang menstruasi seringkali terasa bak neraka. Kita akan merasa sakit Perut kembung, sulit konsentrasi, mudah marah, cemas, mudah menangis, ngidam makanan tertentu atau makan berlebihan. Gangguan menjelang datang bulan / menstruasi ini sebaiknya dikelola dengan baik agar suami dan anak, serta rekan kerja di kantor tidak lagi jadi “korban”. Setiap wanita usia subur pasti pernah mengalami tak enaknya hari-hari menjelang datang bulan. Ketika itu tubuh terasa tak enak secara fisik dan psikis. Menjelang mensturasi Secara fisik, perut terasa kembung, sakit kepala, berat badan naik, ingin makan banyak. Dari sisi psikis, wanita sering uring-uringan tak jelas, mudah marah, mengalami kecemasan dan depresi. Kumpulan gejala itu disebut premenstrual syndrome (PMS). American College of Obstetrics and Gynecology mendefiniskan PMS sebagai siklus berulang sejumlah gejala yang cukup parah mengganggu beberapa aspek kehidupan wanita dan tampak konsisten dan memiliki relasi yang bisa diprediksi terhadap periode datang bulan. Sekitar 85 persen wanita usia subur mengalami beberapa gejala PMS. Hanya dua sampai 10 persen wanita yang mengalami gejala yang sangat parah. Penyebab Belum Diketahui Penyebab PMS belum diketahui. Namun, tampaknya pergolakan hormon yang terjadi sebelum menstruasi ada hubungannya dengan PMS. Terutama hormon estrogen dan progesteron yang sedang mempersiapkan tubuh untuk menstruasi. Kelebihan berat badan dan kebiasaan merokok adalah faktor risiko PMS. Wanita kegemukan dengan indeks massa tubuh di atas 30 berisiko tiga kali lipat terkena PMS, sedangkan wanita perokok berisiko dua kali lipat terkena PMS dibandingkan dengan wanita bukan perokok. Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), seorang wanita menderita PMS kalau gejala-gejala itu terjadi pada dua minggu sebelum menstruasi. Kemudian PMS itu juga mengganggu kualitas hidup. Orang-orang di sekitar menjadi “korban” fluktuasi emosi menjelang datang bulan. Kendati mengganggu kualitas hidup seorang wanita, PMS tidak bisa dicegah. Edukasi dan penanganan gejala yang tepat bisa meringankan PMS. Rajin olah raga, istirahat cukup, dan pola makan yang benar bisa meringankan gejala-gejala PMS. Kurangi Gula Wanita bisa meringankan gejala PMS dengan mengenali gejalanya dengan lebih baik. Situs WebMD mengatakan wanita akan mampu mengatasi gejalanya ketika mengenali siklus menstruasi. Membuat catatan bulanan akan membantu mengenali gejala-gejala PMS, juga keparahan dan berapa lama gejala itu berlangsung. Gejala memang akan berbeda dari bulan ke bulan, tetapi buku catatan akan memberi informasi bagaimana siklus menstruasi memengaruhi kesehatan fisik dan suasana hati. Belajar mengatasi gejala-gejala itu juga mungkin membantu meringankan stres dan rasa uring-uringan yang dirasakan sebelum menstruasi. Ketika cemas, mudah marah, dan depresi sebelum menstruasi terasa parah dan mengganggu diri sendiri dan orang lain, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan bantuan. Pola makan sehat juga bermanfaat membantu mengatasi hari-hari kelabu menjelang menstruasi. Dua minggu menjelang menstruasi, kurangilah konsumsi kafein, garam, dan gula. Kafein bersumber dari kopi, teh, minuman kola. Pengurangan ketiga zat ini sangat bermanfaat mengurangi gejala PMS. Mungkin ada baiknya tambahkan asupan vitamin B6, vitamin E, kalsium dan magnesium. ACOG merekomendasikan wanita usia subur untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks menjelang menstruasi. Karbohidrat kompleks ini misalnya nasi merah, jagung, ubi, pisang. Hindari karbohidrat sederhana seperti dalam minuman manis, coke, roti, permen, biskuit, dan segala makanan yang manis-manis. Olah raga teratur juga membantu mengurangi derita saat menghadapi gejala-gejala PMS. Pilihlah olah raga aerobik seperti jalan kaki, lari, berenang, atau senam aerobik. Kebiasaan olah raga ini akan meringankan dan membantu wanita mengatasi gejala PMS, terutama nyeri menjelang dan selama menstruasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar