Sabtu, 09 Mei 2015

Cara Bisnis Bersama Teman


Memiliki sebuah lahan usaha dan berbisnis merupakan sebuah hal yang sangat di dambakan oleh setiap manusia. Dengan berbisnis kita mampu mengembangkan diri serta usaha sebesar-besarnya dan tentu juga dengan keuntungan yang sebesar-besarnya, tergantung dari bagaimana cara anda menjalankan bisnis anda tersebut dan seberapakah sukseskah bisnis anda tersebut.
Memiliki sebuah usaha akan lebih terasa nyaman ketika kita mengajak kerabat ataupun kawan sebagai partner. Namun mengajak kawan ataupun sahabat untuk menjalani bisnis bersama bukanlah tanpa resiko, ketika sudah bicara soal uang manusia dapat berubah kapanpun tanpa kita duga sebelumnya. Atau mungkin terjadinya perpecahan di tengah usaha yang sedang berjalan. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus anda perhatikan saat anda berencana untuk menjalankan bisnis bersama sahabat anda. Simak beberapa tipsnya berikut ini.
1. Membuka bisnis bersama berarti berani menghadapi semua kemungkinan yang ada. Jika ada perselisihan visi dan misi, sudahkah kalian cukup bisa berbesar hati?
Anda mungkin adalah seorang pebisnis yang memimpikan punya usaha sebesar Steve Jobs atau Bill Gates yang berorientasi pada keberhasilan jangka panjang. Goal bisnismu tidak hanya bagaimana menjual barang tapi juga bagaimana barang tersebut memuaskan pelanggan. Kualitas produk menjadi hal terpenting selanjutnya. Karena itulah, sangat penting untuk merancang sebuah produk sebaik mungkin sebelum akhirnya produk tersebut dilempar ke pasaran.
Visi berbeda bisa saja ada di kepala teman anda tersebut. Baginya tidak perlu muluk-muluk membangun keberhasilan jangka panjang. Tidak perlu terlalu berorientasi pada hal mendetail tentang produk, baginya yang penting produk tersebut disukai meski mungkin sifatnya hanya tentatif. Perbedaan seperti inilah yang wajib anda pertimbangkan. Sudahkah kalian memiliki visi dan misi yang telah disepakati berdua?
2. Bicarakan uang secara bersama karena uang adalah hal yang paling sensitif
Selain soal visi misi bisnis, risiko lainnya yang juga menunggu adalah soal uang. Diakui atau tidak, uang menjadi masalah yang cukup sensitif. Mungkin dalam pikiran Anda terbiasa meminjam uang kepada sahabat dan begitu pun sebaliknya. Tidak ada perkelahian yang terjadi saat dia atau Anda lupa mengembalikan uang yang dipinjam tersebut.
Tapi ingat, hal tersebut bisa saja dihindari karena jumlah uang yang dipinjamkan tidaklah terlalu besar. Bagaimana jadinya kalau kita bicara bisnis yang menyangkut nominal tak sedikit? Ada banyak contoh kasus persahabatan yang bubar karena masalah uang.
3. Tingalkan rasa tak enak hati saat harus menegur teman karena dia kurang profesional.
Kalian adalah teman yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Bagi kalian apapun kesalahan teman adalah hal yang bisa ditolerir mengingat mencari teman yang cocok luar dalam itu sulit. Rasa sayang kepada sahabat tersebut menjadi ingredients yang tak pas dalam membangun usaha. Ketika d iawal perjanjian kalian telah membagi tugas, dalam perjalanannya bisa jadi teman anda bersikap tak profesional.
Namun karena merasa tak enak, kalian pun enggan untuk menegur. Alhasil usaha anda hanya berjalan begitu saja tanpa perkembangan berarti. Jika sudah begini bukan tak mungkin usaha yang telah dirintis bersama bisa bubar di tengah jalan. Berbisnis dengan teman memang selalu menarik untuk dilakukan, namun jika Anda tak bisa menerima risikonya lebih baik pikirkan ulang.
4. Beranikan diri untuk menolak ide yang tidak layak dieksekusi.
Anda yang punya hubungan emosional dengannya menjadi pihak yang sulit bersikap objektif. Ini manusiawi tapi tak baik jika diterapkan pada bisnis.Ketika Anda atau kawan Anda tersebut melontarkan ide, terkadang mungkin secara logika itu bukanlah ide yang baik atau menarik. Namun karena rasa tak enak tadi, akhirnya kalian pun “terpaksa” mengiyakan sumbangan pikiran tersebut. Pada dasarnya permasalahan terbesar berbisnis dengan teman adalah karena ada beban kedekatan perasaan yang harus ditanggung.
5. Menjauhi Konflik
Dalam bisnis segalanya bisa terjadi. Senang atau tidak senang, dalam perjalanan bisnis Anda pasti akan menjumpai kerikil tajam. Mulai dari mengalami kerugian, ditipu orang, produk gagal di pasaran, dan lain sebagainya. Masalah-masalah yang terjadi tersebut bukan tak mungkin membuat hubungan pertemanan kalian memanas.
Hal terparah adalah ketika kalian tak bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dan justru berakhir pada permusuhan. Mendirikan usaha bersama teman sendiri memang terdengar menyenangkan, namun di balik rasa senang itu ada konsekuensi yang sepatutnya terlebih dahulu kalian ketahui.
6. Bersifat Objektif
Mungkin Anda dikenal sebagai orang yang cukup objektif mengomentari setiap pekerjaan orang lain kalau dirasa hasilnya belum maksimal. Namun ketika pekerjaan tersebut adalah hasil temanmu, sikap objektif bisa jadi berkurang. Tak bisa dipungkiri, kedekatan emosional di antara kalian membuat rasa ingin melindungi dan menghargai perasaan seringkali lebih besar. Kamu mau tidak mau berusaha menolerir kesalahan-kesalahannya.
Hal tersebut bisa juga terjadi pada Anda. Disaat performa Anda menurun, dia pun enggan menegur dengan alasan Anda adalah temannya. Padahal dalam bisnis, kamu harus bisa bersikap profesional jika ingin mempertahankan usaha tersebut. Di sisi lain, beban emosional kedekatan kalian, membuat hal tersebut terasa sulit dipertahankan.
7. Jangan terlalu terlena dengan segala persamaan.
Salah satu syarat untuk seseorang bisa bersahabat dengan orang lain adalah kesamaan karakteristik. Mulai dari hobi, sifat,atau prinsip hidup. Kecocokan anda dengan teman satu geng mungkin menimbulkan ide untuk membangun usaha bersama. Hal yang terbayang di kepala Anda adalah nuansa bisnis yang menyenangkan dan menguntungkan. Keseruan pertemanan, ingin ditransformasikan ke dalam bentuk usaha yang juga memenuhi pundi-pundi tabungan.
Namun sayangnya, kesamaan sifat, cara pandang, atau prinsip tersebut tak lantas berimbas baik ketika kalian berencana untuk membangun usaha. Untuk membangun bisnis yang berhasil, Anda memerlukan ide yang “kaya” dan terkadang “gila” di mana hal tersebut tidak selalu ada pada teman baik Anda. Kalian yang berteman akrab cenderung memiliki pola pikir yang sama sehingga hal tersebut kurang memadai untuk menjadi modal membuat usaha yang maksimal.
8. Sebagai pemimpin di bisnis sendiri kalian harus belajar jadi pribadi yang teguh pada prinsip yang diyakini. Walau pada sahabat sendiri, kalau sudah urusan kemajuan usaha maka tak boleh ada kompromi sulit menegur karena merasa teman
Bisnis bersama teman mendatangkan konsekuensi rasa tak enak untuk menegur. Imbasnya adalah bukan tak mungkin pelanggaran kedua, ketiga, dan selanjutnya terus dilakukan. Padahal demi menciptakan bisnis yang mumpuni kamu tidak boleh berkompromi dengan masalah-masalah seperti ini. Karena alasan tersebutlah sebaiknya kamu mempertimbangkan lagi ketika ada rencana berbisnis dengan teman sendiri.
Memiliki usaha bersama teman adalah ide menarik yang sayang untuk dibiarkan begitu saja. Kedekatan di antara kalian menambah kenyamanan untuk mengobrolkan segalanya. Namun untuk membangun usaha yang baik segala faktor jelas haruslah dipertimbangkan sebaik mungkin.
Berikut adalah beberapa tips yang anda harus perhatikan ketika anda memutuskan untuk menjalankan usaha bersama teman atau sahabat Anda. Selamat Mencoba dan Semoga Sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar